It's about idol-life
How they keep their relationship
Avoiding any issues
Sometimes, they feel tired
No freedom
No private life
IDOL not A DOLL🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
Aura hitam menyelimuti seluruh ruangan mobil berwarna silver milik seorang idol dari grup ternama, NCT. Tatapan tajam dari Lee Taeyong seorang visual NCT mampu membuat Kim Jisoo yang juga face of dari grupnya, Blackpink, yang duduk disampingnya tertunduk dan tak berani menatapnya.
“KENAPA KAU HANYA DIAM!” Bentak Taeyong dengan mata yang penuh amarah.
“Apa yang harus kujelaskan eoh? Tentang rumor murahan itu?” Tanya Jisoo yang berusaha menutupi ketakutannya.
“Kau dan Jin. Apa hubungan kalian sebenarnya?” Suara Taeyong kini lebih tenang namun nadanya masih memancarkan kemarahannya.
“Harus kujelaskan berapa kali. Aku dan dia tidak ada hubungan apa-apa. Bahkan aku tak mengenalnya secara pribadi. Kau sendiri juga mengetahui kalau aku dan dia tidak pernah terlibat dalam satu pekerjaan” Jisoo menatap tepat kearah manik mata kekasihnya. Menyalurkan semua kebenaran yang dia miliki.
“Bisakah aku mempercayaimu? Berita ini dinyatakan dari seorang wartawan dari D news. Kita semua mengetahui kalau berita dari D news kebenarannya dapat mencapai 90%” Selidik Taeyong dengan memicingkan matanya.
“Jangan menatapku seperti itu Tae. Aku tak suka dicurigai seperti itu. Kau tahu sendiri aku tak akan bisa berbohong didepanmu” ucap Jisoo dengan menangkup wajah kekasihnya yang masih menegang. Taeyong melepas tangkupan tangan Jisoo di wajah tampannya.
“Ayolah jangan bersikap kekanakan seperti ini” Jisoo terlihat mulai geram dengan sikap kekasihnya yang kekanakan seperti ini. Taeyong memang selalu bersikap seperti ini jika dia cemburu.
“Kau pikir aku bisa tenang mendengar berita seperti ini? Apa aku salah jika aku cemburu huh?” Tanya Taeyong yang masih tak menatap mata Jisoo.
“Bagaimana dengan beritamu yang kemarin? Apa aku tidak sakit melihatmu memakai gelang pasangan dengan wanita dari girl grup baru yang sedang naik daun itu?” Kini Jisoo membalikan pertanyaan Taeyong.
“Siapa? Tzuyu? Bukankah aku sudah menjelaskan kalau itu bukanlah sesuatu yang disengaja. Kau tahu sendiri kalau gelang itu sangat mudah dijumpai di toko-toko” ucap Taeyong dengan malas.
“Apa kau pikir aku tak cemburu meskipun itu suatu ketidaksengajaan? Apa aku tak merasa sakit? Bahkan kau belum pernah memberikanku barang pasangan Tae” Jisoo sudah tak dapat menahan kesedihannya. Matanya kini berkaca-kaca menahan agar air matanya tak jatuh dari pelupuk matanya. Taeyong tertegun. Ada rasa bersalah yang menghinggapi dirinya namun rasa egonya juga terlalu besar.
“Sudahlah jangan mengalihkan pembicaraan. Masalah itu sudah lewat. Bagaimana denganmu? Apa sebenarnya hubunganmu dengan Jin?” Taeyong kembali menatap Jisoo dengan tajam.
“Aku capek harus menjelaskan semua ini kepadamu. Bahkan aku telah menjelaskannya kepadamu lebih dari 10x tapi tanggapanmu apa? Kau tetap tak mempercayaiku. Apa begitu sulit untuk memberikan kepercayaanmu kepadaku? Aku kira aku bisa mengandalkanmu disaat-saat seperti ini. Mencari kenyamanan didalam dekapanmu tapi kenyataannya kau malah seperti ini” Air mata Jisoo jatuh tepat dengan kata terakhir yang dia ucapkan.
Tanpa memperdulikan keadaan sekitarnya, Jisoo keluar dari mobil Taeyong tanpa memakai penyamaran apapun. Taeyong meruntuki dirinya sendiri yang telah membuat kekasihnya menangis. Taeyong menatap punggung Jisoo dari kaca spion mobilnya. Dia tak mungkin pergi mengejar Jisoo meskipun dirinya sangat ingin. Dia tak ingin menimbulkan skandal lagi dan merugikan grupnya. Dengan perasaan marah Taeyong memukul kemudi mobilnya dengan keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
SQUARE UP
FanficEyes have been calling me baby. Body been telling me take me. Boys have been saying to date me Your lips should be saying the same thing. For real what's the deal got a feeling you feeling me Don't play with fakes. Keep it real with me!