Eyes have been calling me baby. Body been telling me take me. Boys have been saying to date me
Your lips should be saying the same thing. For real what's the deal got a feeling you feeling me
Don't play with fakes. Keep it real with me!
Dikarenakan ada scene dewasa (18+) jadi dihimbau untuk kalian yang berusia kurang dari 18 harap melewati part ini! Dosa ditanggung oleh pembaca, author hanya sebagai penulis tak mengansurasi dosa kalian
♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧
Sudah beberapa hari ini Jisoo bersikap dingin terhadap Sehun. Dia hanya berbicara kepada Sehun seperlunya. Sikap merajuk Jisoo yang seperti ini membuat Sehun semakin merasa tertekan. Beruntung baginya dia bukan seorang manusia. Andai dia seorang manusia, dirinya pasti telah dikirim ke rumah sakit jiwa.
“Duduklah” perintah Sehun saat Jisoo mengantar darah sintesis kedalam kamarnya. Jisoo menuruti perintah Sehun dengan duduk di sofa panjang yang berada di kamar pria pucat tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Sampai kapan kau akan bersikap seperti ini?” tanya Sehun yang berusaha tenang meskipun saat ini dia sangat ingin menerjang tubuh Jisoo yang hanya tertutup dress pendek ketat.
“Sampai aku kembali ke Seoul dan tak terkurung di tempat ini”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suara dingin Jisoo membuat Sehun mendesis frustasi. Yang diinginkan Jisoo tak mungkin dikabulkan oleh Sehun. Terlebih kondisi disana masih belum sepenuhnya kondusif. Sehun telah melakukan penyisiran disetiap distrik dan mengirimkan ultimatum melewati e-mail kepada klan Xin Zio di Cina namun masih belum ada balasan. Beruntung bagi Sehun dia masih hidup hingga saat ini dan dapat menikmati kemajuan teknologi yang mempermudah semua pekerjaannya. Mungkin kalau 500 tahun yang lalu dunia sudah secanggih saat ini Sehun tak akan kehilangan ayahnya yang dikirim oleh ketua klannya saat itu untuk mengirim pesan ke wilayah musuh.
“Kau pasti sudah mengerti bagaimana kondisi di Seoul saat ini. Dan kau menjadi target utama para pembuat rusuh tersebut”.
“Aku bisa menjaga diriku sendiri. Aku adalah fey dan mantan pemimpin fairy jika kau lupa itu master!”
Sehun tak mungkin lupa jika Jisoo pernah menjadi pemimpin klan fairy dan merupakan keturunan asli ratu fey sebelum klannya terbunuh oleh kelompok penyihir yang menginginkan darah fairy. Beberapa fairy yang selamat melarikan diri kesegala penjuru dan Jisoo salah satu dari fairy yang selamat. Sehun mendekat kearah Jisoo. Berdiri dibelakang tubuh Jisoo dan mengendus aroma manis yang keluar dari tubuh Jisoo. Aroma yang dikeluarkan Jisoo semakin bertambah pekat dengan seiring hasratnya yang mulai bangkit. Bukan salah Jisoo jika hanya dengan gerakan sensual sederhana yang dilakuakn Sehun telah membuat gairahnya bangkit. Vampir memang tercipta dengan kesempurnaan fisik yang tak tertandingi dan keahlian menggoda mangsanya yang sudah melegenda.
“Aku sangat merindukanmu fey” bisik Sehun ditelinga Jisoo dan membuat tubuh Jisoo bergetar karena sensasi sensual yang dia rasakan. Sehun mengulum daun telinga Jisoo dengan lembut. Hanya dengan kuluman lembut mampu membuat bibir Jisoo terbuka dan mengeluarkan desahan yang sangat indah. Dengan gerakan secepat bayangan Sehun telah berada dihadapan Jisoo. Mencium bibir terbuka Jisoo dengan penuh gairah. Ciumannya kini turun menuju leher jenjang Jisoo. Sehun menelusuri urat nadi Jisoo yang berdenyut dibalik kulit mulus fey cantik tersebut. Ingin sekali Sehun menancapkan taringnya disana dan menandai Jisoo sebagai miliknya namun dia takut jika Jisoo tidak menginginkan dirinya terlebih darah Jisoo sangatlah berharga.
“M-master..”
Sehun semakin bergairah begitu mendengar namanya terucap dari bibir Jisoo. Menelusupkan tangannya kedalam dress yang dikenakan Jisoo. Sebuah smirk tersungging dari bibir Sehun saat merasakan panty yang dikenakan Jisoo telah basah. Dengan keterampilan dan kecepatan yang dimiliki Sehun kini tubuh Jisoo sudah tak tertutup sehelai benang apapun.
“Sudah 4 hari ini aku tak merasakan kehangatanmu”.
Sehun membuka pakaiannya sendiri dengan matanya yang tak lepas dari tubuh indah Jisoo yang terekspos jelas didepannya. Jika di film dan novel kulit vampir akan berkilau, di kehidupan nyata kulit dan rambut fairylah yang berkilau saat hasrat mereka telah mencapai puncak. Tak akan ada yang bisa menolak dan menyangkal keindahan visual fairy terlebih keindahan fairy murni, fey.
“I will pleasure you master”
Jisoo berdiri dan mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Sehun. Mendorong tubuh Sehun keatas ranjang. Mengulum bibir Sehun dan menjelejah setiap jengkal kulit pucat dan dingin Sehun. Membungkus tubuh dingin Sehun menggunakan tubuhnya. Menggesekkan tubuhnya diatas tubuh Sehun hingga membuat Sehun menggeram tertahan. Kini Jisoo telah berada diantara kedua kaki Sehun. Bermain dengan milik Sehun menggunakan tangan dan mulutnya. Sehun mengangkat tubuh Jisoo hingga terduduk diatas miliknya. Jisoo memasukkan milik Sehun kedalam intinya dengan gerakan yang pelan. Menggoda Sehun yang sudah tak sabar untuk memasukinya. Dengan sekali hentakan keras milik Sehun telah berada didalam inti Jisoo. Bergerak naik turun dan memutar yang semakin lama semakin cepat hingga mereka berdua mendapat pelepasan secara bersama.