Tok..Tok..Tok..
"Permisi," kata seseorang di balik pintu rumah itu.
Ferdynand yang mendengar suara itupun langsung menyenggol kakaknya, Ferdyan yang berada di sampingnya. "Buka sana, Bang." Karena malas, Ferdynand tak mau beranjak dari kasur empuk itu.
"Males, lo aja. Adik mah ngalah sama Abangnya," kata Ferdyan.
Dengan ogah-ogahan Ferdynand pun melangkahkan kaki menuju pintu rumah. Dan, apesnya lagi, di ruang tamu, sudah ada mama dan mungkin tamu yang mengetuk pintu tadi. Ferdynand sudah tau, dia nanti akan dikenalkan dengan tamu itu. Dia bisa saja mati kebosanan.
"Eh, sini Nand, ada Tante Erin." Kata mamanya.
Ferdynand mengulum senyum, kalau sama Tante ERin, ia tak akan bosan. Mengingat dulu saat SD dia sering bermain dengan anaknya Tante Erin. Ferdynand berpikir kalau nanti, ia pasti akan ketemu sahabat lamanya yang selalu ia rindukan.
"Loh? Tante Erin?" tanya Ferdynand sopan.
"Iya, Nand, udah lama gak ketemu kamu. Tambah ganteng, ya, Sar?" Sarah, mama Ferdynand mengangguk.
Ferdynand menggeleng. "Kalau itu, dari dulu juga aku udah ganteng, Tan."
"Hustt! Jangan mulai, deh, Nand." Larang mamanya.
"Nggak papa, Sar. Anak cowok mah udah biasa. Oh, katanya kakaknya ke sini juga?"
Sarah tersenyum. "Iya, Rin. Nand, panggil Ferdy coba."
"Aku juga Ferdy, kan Ma?"
"Panggilin kakak kamu. Aduh, nama kembar jadi ribet."
***
Setelah kurang lebih dua jam, Ferdynand mendengarkan obrolan dari mamanya dan Tante Erin. Dia mencoba membuka obrolan. "Tante, Aureen apa kabar?"
"Baik, kamu masih ingat aja sama dia."
Ferdynand tersenyum bangga, karena pujian itu. "Iya dong, namanya aja pacar pertam--- eh kan dulu sahabat aku!"
"Kamu mau nomornya nggak? Ini, Tante kasih."
"Wah! Boleh, makasih ya, Tan."
Ferdynand tak bisa mengekspresikan kebahagiaannya karena mendapat nomor HP sahabat lamanya, Aureen. Dan, tak disangka, Ferdyan juga ikut mencatat..
---
Jangan bingung Ferdyan sama Ferdynand!
Dan, ini yang aku maksud kalau di bab 4
*ngecek bab 4*Kalau kalian ngerasa ganjel, keknya kok yang nelpon beda orang.
Kalian bener!!
Ferdy ada dua wkwk,
yang satu buat Aureen yang satu buat aku/plakOke, mau bilang, cerita ini mungkin masih panjanggggggg *kalo bisa
Baibaiiiii
Cama
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me?
Krótkie OpowiadaniaBertanya tentang apa yang terjadi kepada dirinya saat ini. Sia-sia tiada yang mengetahui seluk beluk dari kedatangan seseorang yang entah dari mana itu membuat Aureen nyaman. Tidak berhenti di situ, hari-harinya berbeda dari yang ia jalani dulu. Bi...