22 - Berangkat Bareng?

141 8 0
                                    

Panggilan masuk
Liam
19.10

"Halo? Reen?"

"Iya?"

"Maaf banget, ga bisa nganter pulang tadi."

"Gapapa."

"Soalnya aku juga ada urusan penting."

"Aku ga nyuruh kamu buat nganterin, kan?"

"Tapi, tadi beneran sekolah udah sepi banget loh."

"Masih ada pak satpam."

"Maaf ya."

"10 menit kemudian
juga Mama udah jemput."

"Aku tetep aja nggak enak."

"Udah, gapapa."

"Beneran, ya?"

"Iya, Li."

"Buat nebus kesalahanku tadi,
besok pagi berangkat bareng, yuk."

"Nggak usah repot-repot."

"Nggak repot."

"Nggak usah, beneran deh Li."

"Besok pagi aku langsung jemput kamu.
Nanti kirim alamatnya ya."

"Li, aku kan udah bilang,
nggak usah."

"Reen, kali ini aja."

"Tapi, kamu yang bilang ke Mama, ya."

"Beres.
Udah dulu ya, Reen.
Night."

"Iya."

Panggilan berakhir
---
"Nggak sabar nunggu besok pagi." - Liam

"Dia nekat banget." - Aureen
---

Ya iyalah nekat, salah sendiri selalu nolak tebengan gratis. IYA GA WKWK

Why Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang