Part 7: They get shocked!

2.2K 291 30
                                    

White Rose Petal

Part 7


This Fanfic is owned by Ailana Misha

Please, don't copy and remake!




Di Rumah Keluarga Im

Seoul, Korea Selatan


"Sini, biar aku bantu eonni." Ucap Nayeon pada Naeun eonninya.

Gadis itu sedang duduk bersila di atas karpet bulu rumah mereka dengan banyak kotak – kotak besar mengelilinginya. Kotak – kotak besar dari kardus itu bukanlah kotak berisi barang milik Nayeon, karena barang – barang gadis itu sudah dibawakan oleh Jungkook sekalian saat laki – laki itu tertangkap basah sedang melamar Nayeon di depan pagar rumahnya.

Suatu lamaran yang sangat sederhana tetapi penuh banyak sekali keributan karena baik Yuta maupun Eunha sulit sekali untuk tidak mengganggu Jungkook maupun Nayeon, padahal kedua manusia itu sudah berdiri berjauh – jauhan.

"Ahni, kamu tidak boleh capek. Besok kamu harus jadi bride yang cantik." Kata Naeun eonninya.

"Menikah kan hanya pakai gaun putih dan berdiri sambil menyalami tamu. Hanya begitu saja kan?" Tanya Nayeon polos.

Nayeon sudah mau mengambilkan beberapa souvenir kayu milik kakaknya untuk dimasukkan ke dalam kotak yang baru saja ditaruh oleh kakaknya, tetapi lagi – lagi tangannya ditampik oleh Naeun eonninnya dari sisi kotak tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nayeon sudah mau mengambilkan beberapa souvenir kayu milik kakaknya untuk dimasukkan ke dalam kotak yang baru saja ditaruh oleh kakaknya, tetapi lagi – lagi tangannya ditampik oleh Naeun eonninnya dari sisi kotak tersebut. Kotak – kotak itu adalah kotak pengangkut barang yang akan dibawa kakaknya ke New Zealand.

"Kata siapa? Terus malamnya?" Tanya Naeun eonninya gregetan dengan kepolosan adik iparnya itu.

"Memangnya ada acara apa lagi malamnya? Temu keluarga?" Tanya Nayeon tak acuh.

"Jungkook sepertinya akan kerepotan sekali menjelaskannya acara 'itu' kepadanya besok, chagi!" Ujar Naeun yang mengedip manja pada suaminya.

"Kita lihat nanti saja, seberapa sabar Jungkook mengajarinya." Sambung Siwan oppanya yang berada di seberang meja, laki – laki itu sebelumnya hanya tertawa mendengar Nayeon mengoceh sedari tadi menyaksikan obrolan istrinya dengan adiknya itu.

Sebagai kakak kandung gadis itu, Siwan sebenarnya tidak rela adiknya itu akan menikah muda seperti itu. Jarak umur yang jauh dengan Nayeon membuat dirinya sebagai kakak yang memiliki tabiat dewasa pada adiknya, ia sudah terbiasa dengan tingkah manja adik perempuannya, dan ingin bisa menjadi sosok yang mengayomi gadis itu semenjak ibu mereka meninggal ketika Nayeon masih kelas lima sekolah dasar. Tetapi wasiat aboejinya sama sekali tak mampu ia ubah, apalagi wasiat tersebut berhubungan dengan salah satu keluarga terpandang di Korea.

Ditambah mutasi kerjanya juga memperburuk keadaan, bahkan tepat setelah gadis itu menikah, ia dan istrinya harus bertolak ke New Zealand, untuk menyiapkan rumah kepindahannya disana. Sementara ia juga tidak bisa membawa Nayeon pindah langsung, asuransi kehidupannya untuk tinggal disana, hanya bisa mencakup satu orang lagi, yaitu istrinya, Nayeon juga harus lulus tepat waktu di sekolahnya tahun ini. Untuk itulah ia menyepakati wasiat tersebut, menikahkan adiknya dengan cucu sulung dari keluarga besar Jeon. Agar adiknya itu tidak sendirian di Seoul, agar ada yang menjaga adik kesayangannya itu.

White Rose PetalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang