Part 10 Rindu Ini Untukmu

85 6 2
                                    

Jangan, jangan terlalu lama pergi. Aku tidak setegar dirimu dalam menyimpan rindu. Aku tidak sekuat dirimu menyimpan rindu. Berbohong dan mengatakan tidak rindupun aku tak sanggup. Jadi, cepatlah kembali karena rindu ini telah lama menantimu

***
Drtttt drtttt drttt handphone zalfa bergetar
" hallo"
" lo bisa kesini? "
"  siapa yya? " zalfa
"  lo bakal tau nanti "
" lo mau gw kemana? "
"  tempat favorit lo di bandung ".  Sambungan terhenti. Zalfa melihat nomer yang baru saja menelfonnya.  Ragu, dengan no baru yang baru saja menelfonnya.  Zalfa membuka wa dan menelfon angga.
" angga "
" apa zal?  "
"  lo bisa temenin gw.? "
" kemana? "
" ke taman kota"
"ngapain? "
" nanti dijalan gw ceritain"
" yy udah otw rumah lo"
Zalfa memutuskan telfon. Dia mengenali suara seseorang yang menelfonnya tadi. Sangat. Antara cemas, ragu, tapi juga bahagia, Jika seseorang yang menelfonnya tadi adalah yang ia tunggu selama ini. Tapi jika bukan, zalfa sudah benar-benar menerima apa yang terjadi. Tak berapa lama, klakson motor angga berbunyi didepan rumah. Zalfa segera berlari dan tanpa ba bi bu zalfa langsung naik keatas motor.
" lo nggak pake helm? "
" oh bodoh iyya " zalfa menepuk jidadnya dan kembali kedalam. Rumah untuk mengambil helmnya.
Setelah kembali, angga melajukan motornya ketempat sesuai permintaan zalfa.
" lo kok tiba-tiba sih minta anterin ke alun2? " ucap angga.
" tadi ada no baru telfon, dia minta gw kesana..... "
" trus lo dengan secepet itu ngiyain dan mau nyamperin? "angga memotong ucapan zalfa.
" dengerin gw dulu, gw kenal suara yang nelfon ngga, dan gw ngerasa gw nggak salah, meskipun kemungkinan kecil klo itu emang suara dia. Makanya gw minta anterin lo, biar klo ada apa-apa lo bisa nolong gw"
" heehe iyya sorry zal, emang suara siapa sih? " tanya angga penasaran
" kak malvin "
"  lo yakin? " kini angga ragu. Zalfa merekatkan pelukannya pada tubuh angga.
" makanya gw bilang kemungkinan kecil, tapi hati gw bilang iya" dengan nada sedih zalfa berusaha yakin apa yang ia firasatkan
" siapapun dia yang nelfon lo, gw ada buat nguatin lo" ucap angga melepas tangan kirinya dan mengelus lengan zalfa.  Zalfa tersenyum " makasih ngga, beruntung gw ketemu lo"  ucap zalfa dalam hati.
Mereka pun sampai,l
Drttt drttt drtt
" gw tunggu didepan pedagang kakilima makanan favorit lo"
Sebuah pesan dari nomer yang tadi menelfon.
Zalfa menarik tangan angga dan menuju tempat yang nomer baru tadi maksud. Sesampainya disana seseorang menggunakan jaket navy dan topi yang menutupi separuh wajah penggunanya berdiri sambil melihat layar handphone. Zalfa tanpa ragu menghampiri pria itu.
"permisi " ucap zalfa. Lelaki itu menoleh dan tersenyum. Seketika tubuh zalfa membeku. Tertegun dan tidak percaya. Siapa yang ia lihat kini didepan matanya. Air mata mengalir begitu saja tanpa diundang. Ya zalfa rindu akan sosok yang kini ada dihadapnnya. Angga yang berasa disampinya, menggenggam tangan zalfa. Pria itu menghampiri dan memeluk tubuh zalfa. 
" lo nggak usah ragu dek, gw disini." zalfa sesenggukan menangis dalam peluk pria yang tak lain adalah malvin. Ya malvin yang dikabarkan telah meninggal selama ini.
"tapi.. Gimana." zalfa berusaha mencari kejelasan dalam isak tangis bahagianya.
Angga mundur selangkah, dan membiarkan zalfa melepas rindunya.
"lo tenang dek. Gw cerita klo lo berenti nangis" ucap malvin sambik mengelus punggung zalfa.
" lo bakal pulang kerumah kak? " tanya zalfa dan melepas pelukannya.
" nggak dek, gw ngerasa klo gw balik lo nggak aman. "
" jadi..?
"gw ceritain semuanya habis ini, oh iyya dia siapa? Cowok lo yya? "tanya malvin saat melihat angga.
" eh hhee.... "
" bukan kak, dia temen baru gw"
Deg!  Angga miris.
Semoga aja, lo bener2 bisa ngakuin siapa gw dihidup lo zAl
Ucap angga dalam hati. Mereka pun "owlahh, makasih lo mau nganter adek gw, ya udah yuk makan atau mau ketempat gw?" tanya malvin
"ke tempat lo" ucap zalfa.
"oh ya udah yuk, lo dibonceng gw apa temen lo? "
" ikut temen gw aja, yuk ngga"
"eh ayo zal"
Mereka pun pergi ketempat dimana malvim tinggal selama ini.


.
.
.
.
Pardon me dear. Ternyata nggak bisa up story terbaru dengan cepat. Makasih buat semua yang udah mau baca cerita gaje ku. Big luv dear

Dear you (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang