Mobil yang dikendarai Angga pun sampai di area parkir sekolah, zalfa sudah bersiap turun, tapi angga dengan sigap menahan tangan zalfa.
"perjanjian tadi, lo jawab pertanyaan gw dulu baru turun"ucap angga mengingatkan. Zalfa menepuk dahinya seakan lupa.
"hmmm... Gw milih kelas musik aja ngga, sorry bukan nolak lo, gw kan baru kenal sama lo " jawab zalfa. Angga antara senang dan sedih. Disitu sisi dia senang karena dia akan lebih sering bertemu zalfa, disisi lain dia sedih karena secara tidak langsung zalfa menolaknya.
" ok, gw tunggu latihan pertama lo dikelas gw" ucap angga dan melepaskan tangan zalfa. Zalfa pun keluar dari mobil.
"zalfa tunggu, gw anter ke kelas lo ya? "tawar angga. Zalfa tersenyum dan mengangguk. Angga pun menggandeng tangan zalfa. Tanpa mereka sadari ridwan memperhatikan mereka dari depan kantin sekolah yang tak jauh dengan lapangan parkir.
" angga, nggak usah gandeng gw juga kali " ucap zalfa sedikit berbisik dan berusaha melepaskan pegangan tangan angga. Namun angga malah makin mempererat genggamannya..
"kenapa? Lo nggak suka?" tanya angga.
"bukan gw nggak enak aja sama pandangan orang2 " jawab zalfa.
" alasan lo nggak bisa diterima"ucap angga lantas tetap memegang tangan zalfa. Saat tiba di kelas zalfa angga memaksa masuk kedalam kelas.
"udah ngga sampe depan kelas aja"
"kalo gw mau sampe lo duduk gimana? "
" nggak apaan sih ngga? Gw bukan anak kecil"
"tapi gw mau, yaudah ahh ayo masuk" ajak angga. Ruth dan vanya yang melihat kehadiran zalfa dengan angga terlihat bingung.
"hey Ruth hay van"sapa angga pada mereka. Vanya dan Ruth hanya melambaikan tangan mereka. Angga pun pergi setelah mengantarkan zalfa ditempat duduk ya.
"zalfa lo pacaran sama angga? "tanya vanya
" nggak"
"Terus kok bisa bareng dia? "
" bisa kok tinggal dibalik " vanya terlihat sebaliknya dengan jawaban zalfa.
" zalfa serius deh" kini Ruth angkat bicara.
"angga minta gw jawab dua pertanyaan. Gw masuk kelas musik atau gw jadi pacarnya. "
" trus lo jawab apa? "
" gw jawab kelas musik lah, nggak mungkin gw pacaran sama angga, sedangkan gw baru kenal sama dia"ucap zalfa. Ruth dan vanya pun mengangguk tanda setuju.
"trus ridwan gimana? " zalfa teringat semenjak kejadian kemarin disekolah zalfa belum memberikan kabar pada ridwan. Dia pun langsung membuka handphone nya. Dan memeriksa pesan masuk. Tentu saja banyak pesan dari ridwan. Tapi saat zalfa ingin membuka pesan2 dari ridwan guru pada jam pertama sudah masuk.
***
Ridwan menghampiri zalfa dikelas nya. Zalfa tidak sadar jika saja Ruth tidak menyentuh bahunya. Saat itu juga zalfa berdiri "ngapain rid ?" tanya zalfa ia berusaha tidak membawa kejadian kemarin.
"gw minta maaf buat omongan keyb kemarin'ucap ridwan . Zalfa tersenyum
"Apa sih rid, gw nggak mempermasalahin itu kok"
"thanks zal"
"tapi ada syaratnya"zalfa melanjutkan. Ridwan terlihat bingung
"apa? "tanya ridwan.
" kalo lo suka sama cewek, trus lo pacaran, lo harus lebih perhatian kedia bukan ke gw, bisa? "zalfa menyebutkan syarat untuk ridwan. Ridwan terlihat berfikir.
" rid.. "
" eh tapi zalfa.. "
" nggak ada tapi tapian,, kalo lo nggak bisa. Gw bakal ngejauh dari lo " potong zalfa. Yang langsung dibalas anggukan oleh ridwan.
" ok zalfa gw bakal berusaha.. Buat lo"ucap ridwan
"usaha lo jangan buat gw, buat cewek yg lo suka.. "jawab zalfa.
" iya deh iya zalfa cantikk " kini ridwan tersenyum dan mengelus puncak kepala zalfa. Zalfa membalas dengan cubit dipinggang ridwan. Dan memeluk ridwan
" gw sayang lo sebagai sahabat gw rid, gw juga mau liat lo seneng sama cewek yang lo suka"ucap zalfa
"gw juga sayang sama lo zal, lebih dari sayang lo ke gw"batin ridwan. Zalfa pu melepas pelukannya.
"pulang nanti bareng gw yy? "aja ridwan.
" tapi.. "
'lo udah sama angga?" tebak ridwan
"hehe iyya.. "
" wah dia udah berani deketin sahabat gw Ya " ridwan tertawa.
" entar gw mau cerita ya rid "ucap zalfa.
" ok.. Gw tunggu dirumah lo aja yya " ridwan pu pergi meninggalkan kelas zalfa.
***
Saat pulang sekolah Angga sudah menunggu didepan mobilnya. Menunggu seseorang yang sekarang sudah menempati hatinya meskipun belum seluruhnya dia mampu memiliki.
" hay ngga" sapa zalfa.
"hay masuk yuk" jawab angga lantas membukakan pintu mobil untuk zalfa.
"angga lo berlebihan tau, gw bisa buka sendiri kok" zalfa masuk kedalam mobil.
"karena ko istimewa buat gw makanya gw kayak ginii " angga pun tersenyum dan mengendarai mobilnya. Zalfa tersenyum. Entahlah dia merasa senang saat angga mengatakan dia istimewa. Tapi zalfa masih tidak mengerti tentang cinta dan ia berusaha mengabaikan ya.
" oiya gw lupa bilang deh.. Kelas Musik itu setiap hari selasa sama kamis ya zalfa, lo bisa kan? ". Zalfa membuka buku catatan ya dan melihat jadwal les nya. Dia ragu haru selasa jadwal ia les biologi.
" angga gw nggak bisa kalo selasa, itu ada les biologi. Dan kalo gw bolos mama bakal marah dan bakal ngeluarin gw dari kelas Musik " ucap zalfa lemas. Angga tersenyum dan kembali memegang telapak tangan zalfa yg sedang memegang bukunya. Lagi-lagi zalfa merasakan sedikit ketenangan.
" lo nggak papa nggak hadir hari selasa, tapi nanti jadi ada waktu khusus buat lo latihan" ucap angga. Zalfa mengangguk setuju. Dia siap untuk mimpinya. Dia ingin mengembalikan mimpi yang sempat dia kubur dalam dalam.
"angga makasih ya "ucap zalfa pantas membalas pegangan angga pada tangannya.
" buat apa? "tanya angga
" karena lo udah baik sama gw, dan maaf juga buat kesan pertama lo kenal gw"icap zalfa lantas tersenyum pada angga
"ahahha iya zalfa, gw ngerti kok. "kini mereka saling berpegang tangan. Dan angga mempererat seolah tidak akan melepaskan. Zalfa sudah sampai dirumahnya,
" istirahat ya, Kapan2 kenalin gw sama mama lo biar bukan ridwan doank yang boleh main kesini"ucap angga. Zalfa tersenyum dan langsung mencium pipi angga.
"makasih buat semuanya ngga" ucap zalfa seraya turun dari mobilnya. Angga masih terdiam ditempat. Dia masih kaget dengan ciuman zalfa tadi.
"zalfa lo berhasil bikin gw deg-degan mulu sih" batin angga lantas menjalankan mobilnya."thanks angga lo bisa buat gw berani bermimpi setelah lama gw ngubur mimpi gw, mungkin nanti gw bakal bales perasaan lo buat gw. Tapi nggak sekaranv" batin zalfa yang tersenyum masuk kedalam rumah. Dua tidak sadar jika ridwan sudah menunggu ya disana.
"yaelah yang bahagia, sampe nggak sadar sahabatnya disini "sindirnya ridwan. Zalfa terkejut lantas sedikit berlari ke arah sofa dan langsung duduk didepan ridwan.
" lo mau cerita apa? "tanya ridwan. Zalfa pun menceritakan kejadian yang dia alami bersama angga. Dari tentang kelas musik, anggak yang menenmbaknya, sampai angga yang akan terus menjemput nya kesekian setiap pagi.
" lo mulai suka sama angga? "tanya ridwan.
" hmmm nggak tau." jawab zalfa
"lo kasih aja tantangan buat dia, kalo dia bisa lakuin itu berarti dia serius suka sama lo"usul ridwan.
"ahaha ide bagus ridwan, ok deh gw bakal secepatnya ngasih tau angga"
"ya sudah sana bersih2 dulu" zalfa pun masuk kedalam kamarnya.Singkat nggak sepanjang part sebelumnya maaf kan lagi banyak tugas sih.. Tapi janji kalo tugas udah selesai semua bakal panjang dan lanjut Part2 selanjutnya.
Thanks buat yang udah baca, sama yang ngasih vote buat cerita aku..
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear you (HIATUS)
Novela JuvenilMungkin hanya aku yang memiliki harapan. Tapi bisa kah kau tidak merusak harapan2 yang sudah aku buat? Setelah setiap mimpi"ku hilang, tak bisa kah kau biarkan aku tersenyum? Jangan pergi! Tetaplah disitu. Jika kau lebih baik tanpaku. Bukan kau yan...