9

673 59 18
                                    

Seoul, 07 Maret 2018

Musim semi di Seoul tidak jauh berbeda dengan di daerah lain. Kelopak bunga sakura bermekaran di pinggir jalan sementara trotoar dihiasi kelopak-kelopak kecil berwarna merah muda yang berpadu dengan daun-daun coklat kering sisa jejak-jejak musim dingin. Selalu indah. Selalu sama. Meskpiun Hyunjin lebih suka suasana di Geumsan karena di sana lebih tenang, tidak seperti Seoul yang bising dan dipenuhi orang-orang sibuk yang selalu berjalan tergesa untuk sampai di tempat kerja.

Hari itu dengan dua ikat bunga mawar putih di tangan, Hyunjin turun dari bus yang membawanya dari Geumsan pukul 3 pagi tadi. Perjalanan dari Geumsan ke Seoul membutuhkan waktu sekitar dua setengah jam. Kabut tebal masih menyelimuti kota Seoul saat ia berjalan memasuki salah satu area pemakaman umum yang terletak di pinggiran kota tersebut. Pemakaman itu dipenuhi bunga kamboja yang tumbuh hampir di setiap sudutnya. Di bagian tengah terdapat tangga yang membelah area pemakaman yang berundak-undak tersebut.

Hyunjin menaiki anak tangga satu persatu dan berbelok di undakan ketiga. Ia mendekati dua buah makam yang terletak di paling ujung dan meletakkan mawar putihnya di atas kedua makam tersebut.

“Ahjussi, aku datang,” ucap Hyunjin pelan ke arah makam yang terletak di sebelah kirinya seraya bersimpuh di tanah usai memberikan penghormatan singkat. Ia meletakkan tangannya di atas gundukan yang diselimuti rumput itu dan melanjutkan, “Sudah lima tahun, ahjussi. Lama, ya?”

Hyunjin menunduk. “Aku bertemu Seungmin lagi. Dia semakin mirip denganmu. Kau merindukannya?”

Ia berhenti sejenak.
“Aku akan menjaga Seungmin. Aku janji.”

Hyunjin beralih ke arah gundukan yang lain dan mengusap nisannya perlahan. “Annyeong, nuna. Aku datang.”

Ia menatap mawar putih yang tergeletak di atas makam tersebut dan tersenyum, “Aku membawa bunga yang cantik seperti nuna. Apa nuna suka?”

“Maafkan aku, nuna ... sudah lima tahun berlalu tapi aku masih menyesal karena malam itu aku tidak datang lebih cepat. Jika aku bisa menyelamatkan nuna, semuanya pasti lebih baik. Iya, kan?”

“Nuna, terimakasih sudah mau menjadi kakak yang baik bagi Seungmin. Dulu, dia selalu bilang dia bangga punya kakak seperti nuna. Dia bilang nuna hebat karena nuna tidak mau meninggalkannya. Nuna bisa pergi. Nuna bisa mempunyai hidup yang lebih baik. Tapi, nuna tetap di sisi Seungmin sampai akhir. Terimakasih banyak, nuna. Terimakasih...”

Hyunjin mengusap nisan itu lagi dengan lembut sebelum akhirnya berdiri dan memberikan penghormatan terakhir. Ia tidak bisa berlama-lama di sana karena mungkin saja ia akan bertemu dengan Seungmin karena hari ini merupakan hari peringatan kematian ayah dan kakaknya. Hyunjin tidak ingin membuat Seungmin merasa tidak nyaman di hari yang penting seperti hari ini. Ia ingin memberi ruang bagi Seungmin tanpa kehadirannya. Setidaknya untuk hari ini.

Langit di atasnya masih berwarna kelabu dengan semburat merah keemasan di ufuk timur saat Hyunjin melangkah keluar dari area pemakaman. Ia sempat berpapasan dengan seorang laki-laki berjaket hitam dengan topi warna senada yang sedang berjalan memasuki pemakaman. Hyunjin tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas karena tertutup topi namun karena merasa tidak asing, ia memutuskan untuk mengawasi laki-laki itu dari balik sebatang pohon besar tak jauh dari sana.

Sosok itu membawa seikat bunga mawar putih yang ia letakkan di atas makam kakak Seungmin. Cukup lama ia duduk terpekur di dekat makam tersebut. Sesekali Hyunjin melihatnya mendongakkan kepala dan mengusap wajahnya dengan kasar. Ia mengelus makam kakak Seungmin perlahan sebelum akhirnya beranjak pergi.

Hyunjin berusaha sebaik mungkin untuk menyembunyikan tubuhnya di balik pohon saat laki-laki itu berjalan mendekat dan melintas di depannya. Kali ini Hyunjin bisa melihat wajahnya dengan jelas. Ia terkesiap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Freeze in BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang