My Secret Romance [END]

season 11

.

My Secret Romance

.

A SASUSAKU FANFICTION

.

11

❤❤

"Ibu?" panggil Sakura dengan nada suara ragu ketika melihat seorang wanita yang berdiri tidak jauh dari gerbang sekolahannya.

"Ikut Ibu," ucap Kurenai seraya menarik pergelangan tangan Sakura kencang.

"Tapi-"

"Diam!" bentak Kurenai dan segera membawa -menyeret- Sakura menjauhi kawasan sekolahan.

"Ibu, tunggu," tahan Sakura sebelum Kurenai membawanya semakin menjauhi kawasan sekolah.

Sakura menarik tangannya dan menatap Kurenai dengan lembut.
"Ibu-"

"Ibu adalah Ibu kandungmu!" potong Kurenai dengan nada membentak Sakura.
"Jangan membantah, ikut Ibu!" sambungnya yang kembali menyeret Sakura.

"Jika Ibu adalah Ibu kandungku, kenapa Ibu selalu memperlakukan ku seolah aku bukan putri Ibu?" tanya Sakura setelah kembali menarik tangannya.

"Apa yang di ajarkan pemuda brengsek itu sehingga kau berani melawan Ibu?" tanya Kurenai seraya menatap Sakura sangat tajam, "Dibawa kemana kau selama ini? Apa yang kau dapatkan bersama pemuda itu? Hah?! Jawab Ibu," bentak Kurenai.

Sakura menunduk, Emeraldnya tidak berani menatap seseorang yang sudah merawat dan membesarkannya tanpa rasa kasih sayang, melainkan dengan rasa penuh kebencian dan balas dendam.

"Ibu, aku hanya ingin mempunyai Ibu yang menyayangiku. Aku tidak tahu kenapa Ibu bisa membenciku, tapi aku sangat menyayangi Ibu," ucap Sakura lirih. Matanya menatap Kurenai lekat dan siap menurunkan liquid beningnya. Namun sebisa mungkin ia tidak terlihat lemah di depan Kurenai.

"Terlepas dari siapa Ibu kandungku. Aku akan tetap menjadi putri Ibu karena Ibu yang telah merawat dan membesarkanku dari kecil. Tapi aku juga mempunyai Ibu yang mengandung dan melahirkankanku walaupun aku tidak hidup dengannya selama ini,"

"Sakura mohon," jemari mungil Sakura mengambil tangan Kurenai dan menatapnya dengan lekat, "Sakura tidak meminta apapun dari Ibu. Sakura hanya ingin kasih sayang Ibu, tidak lebih," runtuh sudah pertahanan Sakura. Air matanya kini mengalir perlahan membasahi pipi gadis itu. Sakura menatap Kurenai dengan tatapan memohon dan sarat akan rasa sakit yang selama ini ia simpan.

Genggaman tangan Sakura terlepas ketika Kurenai dengan kasar menarik tangannya.

"Kau lebih memilih mereka dari pada Ibu? Iya? Begitukah caramu membalas kebaikan Ibu yang sudah merawat dan membesarkanmu selama ini? Dengan meninggalkan Ibu?"

"Aku-"

"Ibu yang selama ini banting tulang untuk merawat dan menyekolahkanmu! Dan kau pergi setelah tahu kedua orangtuamu adalah Pengusaha sukses?! Apa kau tidak memikirkan perasaan Ibu?! Hah?!"

Sakura menggelengkan kepalanya menyangkal ucapan Kurenai.

"Tidak? Lalu apa? Ibu hanya ingin kau bersama Ibu, apa susahnya?" nada suara Kurenai memelan.

Air mata semakin mengalir deras membasahi kedua pipi Sakura. Kepala merah muda itu terus menggeleng pelan.

"Apa kau tetap memilih tinggal bersama Ibu kandung mu?" tanya Kurenai dengan menekan kata 'Ibu'.