7

34 3 0
                                    

Sore itu, gadis yang masih memakai pakaian putih biru sedang menunggu di sebuah halte. Dia bukan sedang menunggu angkutan umum, seperti bus atau angkot. Tapi, dia sedang menunggu Kakaknya, Kevin. Kakaknya itu berjanji untuk menjemputnya hari ini, karena semalam dia baru pulang dari Malang, tempat dia melanjutkan kuliahnya. Tapi sudah hampir 2 jam gadis itu menunggu, tidak ada tanda-tanda kakaknya akan dateng. Sampai, seorang laki-laki mendatanginya dengan helm yang masih ada di kepalanya.

"Haa!!!!"-Keysha.

Keysha berteriak karena kaget dengan orang yang tiba-tiba muncul di depannya ini.

"Maaf, jangan takut gue Varo. Temennya kakak lo Kevin. Kevin nggak bisa jemput lo, katanya dia lagi ada urusan dan nyuruh gue buat jemput lo."-Varo.

Keysha hanya diam dan menatap VAro dengan tatapan mengintimidasi. Varo mengerti dengan tatapan itu dan dia langsung mengeluarkan handphonenya dan mencari satu nomor di sana.

"Halo"

"Iya ini gue udah sama adik lo."

"Dia nggak mau pulang sama gue."

"Dia takut sama gue, dia fikir gue [enculik kali."

"Kok lo malah ketawak sih? Yaudah lo aja yang ngomong sama dia."

"Nih kata Kakak lo dia mau ngomong."-Varo.

Keysha melihat Varo dan mengambil handphone itu dengan sedikit ragu.

"Ha-halo."-Keysha.

"Halo, Dek. Maaf gue nggak bisa jemput lo. Lo pulangnya bareng Varo aja, ya? Dia tau rumah kok. Tenang dia bukan penculik, jadi nggak usah takut. Kalau dia ngapa-ngapain lo bilang aja sama gue nanti gue patahin tangannya."-Kevin.

Senyum keysha sedikit terlukis di pipinya dan menarik nafasnya dalam.

"Lo apa-apaan sih?! Lo tau nggak kalau gue nungguin lo dari dua jam yang lalu! Kalau tau kaya gini, gue udah pulang duluan dari tadi! Awas lo ya gue bilangin Mama! Sialan lo! Abang sialan, kampret lo."-Keysha

Tut!

Dia langsung mematikan telfonnya dan berdiri menunggu angkot.

"Hey."-Varo.

"Apa?!"-Keysha.

"Lo mau kemana? Nggak pulang bareng gue?"-Varo.

"Nggak."-Keysha.

"Loh kok lo ngambek sama gue?"-Varo.

Keysha diam dan hanya berdiri di depan halte.

"Em.. btw.."-Varo.

"Apa? Gue nggak mau pulang sama lo!"-Keysha.

"Idih, galak banget."-Varo.

"Biarin."-Keysha.

"Yaudah sini."-Varo.

"Kan gue udah bilang. Gue nggak mau balik sama lo!"-Keysha

Keysha sedikit terganggu dengan Varo, karena dia selalu memaksanya untuk pulang dengannya.

"Yaelah geer bamget. Gue mau mintak handphone gue kali."-Varo.

Wajah Keysha seketika memerah, dia lupa kalau handpone cowok itu masih di pegang olehmya. Dan hal itu membuatnya sangat malu, karena sudah kegeeran kalau dia memaksanya pulang bareng. Dengan sedikit gugub dia memberikan handphone itu kepada Varo tanpa melihat wajah Varo.

AldenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang