1 | Dia

32 6 0
                                    

Namanya Maya Aronna. Orang-orang kerap menyebutnya Maya. Gadis berusia 22 tahun berpenampilan sedikit tomboy. Jilbab yang menempel di kepalanya tidak mengahalangi apapun yang ingin ia lakukan, termasuk berteriak-teriak memanggil sebuah bus dengan harapan agar sang sopir mendengar dan menghentikan laju busnya.

Tentu saja hal itu adalah tindakan sia-sia. Bus hanya berhenti di halte. Tempat manapun selain itu tidak akan membuat bus berhenti untuk menurunkan atau menaikkan sebanyak apapun penumpang. Karena hey, ini Korea, bukan Indonesia!

Sadar bahwa apa yang ia lakukan hanya akan menguras tenaganya, Maya berhenti. Ia panik. Diliriknya jam di pergelangan tangan kirinya, dan Maya bersyukur setidaknya ia masih memiliki satu jam untuk sampai ke tempatnya bekerja.

Bukan apa-apa, hanya saja Maya ingin tampil pagi di hari pertamanya bekerja. Dua hari lalu, sebuah email dari perusahaan kosmetik terbesar masuk ke list inbox Maya. Isinya adalah pemberitahuan bahwa Maya diterima dan ditugaskan untuk bekerja besok lusa yang berarti hari ini.

Maya sangat senang mengingat ia sudah mengincar perusahaan ini jauh jauh hari karena ia sendiri adalah pemakai produk mereka. Dan karena Maya tahu produk mereka berkualitas, gadis itu ingin sekali menjadi bagian dari Nature Repub*lic - nama perusahaan itu. Tentu, semua itu adalah hasil pertimbangan berkali-kali sebagai usaha pengalihannya dari dunia perfilman yang masih menyisakan trauma bagi Maya.

Pengalihan yang tidak terlalu buruk.

Maya melangkah kembali menuju halte, dengan sabar menunggu bus yang 10 menit lagi akan sampai. Begitu bus sampai, Maya langsung menaikinya lalu mengambil kursi paling belakang di dekat jendela.

Angin berhembus melalui jendela yang ia biarkan terbuka, menyapanya dengan menggerakkan jilbab peach yang kini ia gunakan. Maya lantas tersenyum, hembusan angin seperti ini tidak pernah gagal membawanya mengingat masa lalu. Sekitar dua tahun lalu saat gelap masih menjadi dunianya, saat seseorang bernama Kyungsoo menyapanya di balkon rumah sakit.

Maya lantas mengambil iPod dan earphone dari dalam tasnya, lalu menempelkannya di telinga seraya mendengarkan satu per satu alunan musik di sana. Alunan musik yang selalu menemaninya melewati hari harinya yang tanpa warna selama dua tahun ke belakang.

Selalu sama. Hanya sekitar 10 lagu mengisi iPod itu dan Maya tidak berniat menambah list lagu baru, kecuali satu.

30 juz Al-Quran.

Maya menambahkannya ke dalam daftar putar, mendengarkan seraya mengucap doa untuk Kyungsoo, seseorang berhati baik yang telah menjadikan dua tahun terakhirnya - dan kemungkinan beberapa tahun ke depan - berirama.

Balaslah kebaikannya, Ya Allah.

*

Tidak ada jadwal grup hari ini. Kebalikannya, justru member EXO disibukkan oleh jadwal masing-masing yang berbeda. Suho dan Kai disibukkan oleh shooting drama, Chanyeol dan sub-grup CBX disibukkan oleh variety show, sementara Kyungsoo dan Lay mengisi promosi iklan Nature Republic hari ini.

Shooting digelar di sebuah studio dengan berlatarkan nuansa alam dengan tulisan Nature Republic yang tercetak jelas di tengah atasnya.

Empat kursi terpasang di sana yang nantinya akan diduduki oleh Kyungsoo, Lay dan dua orang MC.

Kyungsoo dan Lay baru saja tiba di studio ketika di ruang lain Maya tengah diberi wejangan sebelum gadis itu menjalankan pekerjaannya.

Posisi tetap Maya adalah sebagai penanggung jawab client. Dimana tugasnya adalah memastikan dari mulai kesiapan, kedatangan, jadwal shooting dan penanganan jika seandainya klien berhalangan hadir. Namun begitu, sebagai pemula, Maya harus melewati masa uji coba yang berlangsung selama satu bulan. Selama itu Maya harus siap disuruh-suruh apapun layaknya mahasiswa magang. Dan jika masa uji cobanya bagus, Maya akan mendapatkan posisi tetapnya.

AmertaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang