2 | Al-Fatihah

31 6 0
                                    

Bus malam yang ditumpangi Maya tampak lebih sepi dari biasanya. Hanya ada sekitar lima orang penumpang termasuk Maya yang memilih kursi tidak terlalu belakang namun merapat pada jendela.

Pemandangan kota Seoul yang ramai dan gemerlap pada awalnya selalu membangkitkan mood Maya. Kerapian tata kotanya, kebersihannya, ketertibannya, selalu Maya banding-bandingkan dengan Jakarta. Tentu, Seoul lebih baik. Namun untuk sekarang rasanya Seoul sudah tidak semenarik itu.

Seoul memang ramai, namun yang Maya rasakan justru kesepian. Seoul memang gemerlap, namun cahaya-cahaya itu urung membuat perasaan Maya bergairah.

Bagi Maya, sekarang sama saja seperti dua tahun sebelumnya.

Gelap.

Dan Maya benci itu.

Seperti malam-malam sebelumnya, jalanan kota Seoul cukup ramai oleh kendaraan baik umum maupun pribadi. Penduduk Seoul lebih memilih malam untuk bersenang-senang ketimbang melepas lelah. Khas penduduk kota besar.

Maya terus menerawang ke berbagai sudut yang bisa ia lihat sampai fokusnya terhenti pada sebuah bus yang sedang berhenti di sebuah halte. Sekilas tidak ada yang aneh dengan busnya, namun stiker besar yang tertempel di badan bus menyita seluruh perhatian Maya.

Stiker bergambar wajah D.O EXO dengan ucapan selamat ulang tahun yang ke 25.

Benarkah dia?

Dengan cepat Maya meraih ponsel dari dalam tasnya, lalu mengetikkan nama D.O EXO di mesin pencarian. Maya merasa ini perlu, karena pertanyaan yang sempat pria itu ucapkan kepada Maya saat di studio bukanlah hal yang bisa dibiarkan begitu saja.

Maya kembali menekuri aplikasi konten video dan memutuskan menonton video salah satu variety show yang EXO bintangi.

Dalam acara itu, Kyungsoo terlihat lebih pendiam dari yang lain. Sampai pada saat di mana giliran Kyungsoo memperkenalkan diri, ada sesuatu yang menghantam keras dada Maya.

Sesuatu yang jika dirasakan seperti campuran antara sakit dan lega.

Maya beralih membuka sosial media Instagram, lalu jemarinya bergerak mengetikkan nama Do Kyungsoo. Lantas tidak butuh waktu lama bagi Maya menemukan satu akun bernama D.O (도 경 수) dengan centang biru di deret teratas list pencarian.

Belum banyak postingan di akun tersebut, namun jumlah pengikutnya sudah mencapai angka 7m. Angka yang cukup banyak untuk ukuran akun baru.

Maya tidak merasa perlu melihat satu persatu postingan pria itu, jemarinya segera menyentuh opsi direct message. Setelah sempat bingung mengetikkan sesuatu di kolom chat yang masih kosong, akhirnya maya memilih ikon kamera, lalu membidik earphone dan iPod putih milik Kyungsoo yang ia keluarkan dari dalan tasnya.

Me:
[Pic] apakah ini milikmu?

Selanjutnya, gadis itu terpejam sekitar lima menit ditemani hembusan angin yang masuk melalui celah jendela yang dia biarkan sedikit terbuka sebelum sebuah getar dia rasakan di tasnya.

Ada sebuah direct message Instagram.
Jantung Maya terpacu dua kali lebih cepat saat mendapati sebuah balasan yang tidak ia duga.

D.O:
Definitely.
Besok malam sesudah jam kerjamu selesai, kita bertemu di rooftop, Maya Aronna.

*

Jika biasanya satu hari terasa sangat cepat bagi Maya, hal itu sepertinya tidak berlaku untuk hari ini. Balasan pesan D.O di instagram adalah tanda positif atas dugaan Maya selama ini. Bahkan Maya tidak menyangka bahwa dugaannya mengenai D.O adalah Kyungsoo dahulu ternyata memang benar. Padahal, ia langsung menepis dugaan itu karena dirasa terlalu tidak masuk akal baginya.

AmertaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang