Tok tok tok
"Masuk!"
Han Jisung muncul dari balik pintu.
"Wae, Jisung?" Tanya Woojin yang bingung dengan kedatangan Jisung.
Jisung memberinya sisir. Sisir yang kemaren dia temukan di rumput. Woojin menatapnya aneh.
"Bukannya itu sisir lo ya?"
Jisung menggeleng. "Bukan, Hyung. Bukan. Sisir gue ternyata nyelip di tas gue. Gue lupa"
Woojin langsung menegang. Melihat Woojin yang sedikit kaget, Jisung langsung mengerti apa yang dirasakan Woojin.
"Gue juga takut, Hyung. Mending kita balikin yuk ke tempat asalnya." Ajak Jisung. Tanpa berpikir dua kali, Woojin langsung beranjak dari tempat tidurnya dan langsung berlari ke tempat tersebut.
"Seriusan di sini, Hyung?" Tanya Jisung.
"Seinget gue sih di sini." Jawab Woojin yakin.
"Yaudah lah, yakin aja di sini." Jisung langsung menaruhnya dengan perlahan tanpa menimbulkan debu yang berterbangan.
"Duh moga-moga aja bener ya di sini." Kata Jisung was-was.
"Maapin kite ya, gak sengaja kok suwer." Tambah Woojin dengan melas.
"Duh gue takut nih, Hyung." Lanjut Jisung sambil menatapnya dengan melas.
"Hush gausah gitu lah, yuk balik. Bangchan sama Felix udah masak pasta." Ajak Woojin yang disetujui oleh Jisung.
.
.
."Don't be afraid, Boy. Cause i got you"
.
.
.22:00
"Duh kubur mana ya, biar gak ketauan."
.
.
.