Stray Kids Dream's

90 18 1
                                    

"AH!" - Minho

"OH MAY GAT!" - Changbin

"WAENJER!" - Bangchan

Dan sisanya, bangun tanpa bersuara. Tanpa aba-aba, mereka berlari ke ruangan tengah. Dan saling menunjuk satu sama lain.

"Lo?" Tunjuk Chan ke Woojin.

Woojin mengangguk. "Lo juga?" 

Minho mengangguk. "Kalo lo?" Dia menunjuk Jeongin.

"Iya. Lo juga mimpi, kak?" Tanyan Jeong ke Changbin.

Changbin mengangguk. "Lo juga mimpi buruk?"

Seungmin mengangguk ragu-ragu. "At the last, kita semua mimpi buruk?"

Mereka bertujuh mengangguk bersamaan. 

"Coba pertama gue ceritain mimpi gue. Lo semua harus tahu kalo mimpi gue literally serem banget anjir. Like which is gue sendiri tak-"

"Ah mukhadimahnya panjang banget sih." Potong Jeongin. Semua langsung pada ngedab denger ucapan si maknae luknut satu itu.

"Yaudah sih sabar dulu, bocah. Oke, gue mulai ceritanya."

...

Bangchan's Dream

"Mama! Mama dimana?" 

Seorang anak kecil tengah berteriak memanggil mamanya. Namun, orang yang memiliki predikat mama itu tidak menyahut. Dia mengelilingi rumah besar itu. Tetap tidak ketemu. Dia memutuskan ke rumah-rumah yang lain. Namun hasilnya tetap nihil. 

Dia duduk termangu di depan pohon besar yang ridang sambil memeluk boneka yang tadinya mau dia ajak main dengan mamanya. Mulutnya terus-menerus memanggil nama mama. 

Tapi tiba-tiba, ada sesuatu menggantung dari atas. Dia mengadahkan kepalanya.

"AAAAAKKKKK!!!!"

...

Minho's Dream

Rumah itu, kosong. Tidak ada orang yang tersisa sama sekali. Hanya ada tubuh tanpa jiwa yang tergeletak dengan berantakan. Darah-darah berceceran dimana-mana. Bekas luka cakaran di tembok rumah itu terpampang dengan jelas. Membuat siapapun yang memasuki rumah ini akan bergidik bulu kuduknya. 

Semua orang pasti menginginkan rumahnya damai, bukan? Begitupula yang dialami Nancy Kim. Seorang anak gadis yang amat ceria dengan boneka kelicinci yang selalu menemaninya. Semua keluarga besarnya tinggal dan hidup di satu lingkungan yang sama dengannya. Bagaimana tidak sejahtera keluarga dari Kim dan Samantha tersebut.  

Tapi semuanya berubah 180 derajat. Semuanya. Semua kedamaian berubah menjadi...

...

Changbin Dream's

Kesuraman. 

Ya, amat suram. Waktu itu aku bingung, apa yang harus kulakukan. Diam seorang diri di rumah yang dulu penuh kebahagiaan dan kini hanya tersisa kenangan yg amat pedih.

Ya Tuhan, apa yang harus kulakukan?? Mengapa saat itu aku harus pergi, menjauh dari mereka semua? Kenapa aku tidak tinggal diam dan ikut merasakan saat pisau itu menyentuh kulit mereka dengan kasar. Mengapa? Mengapa harus aku yang tersisa? Mengapa Ya Tuhan.

Aku pergi menatap sungai itu. Lalu melihat ke arah sebuah pohon nan tinggi.

Seketika, pikiran itu terlintas di benakku.

...

Seungmin's Dream

Aku kira dengan aku pergi, rumahku akan tetap seperti pada awalnya. Dengan niatan aku ingin menjenguk segala kenangan di rumah itu.

Tapi, tunggu.

Orang munafik itu. Dia merubah segalanya. Termasuk ketika aku tidak ada. Oh Tuhan apa yang dia perbuat.

Rumahku menjadi banyak orang. Banyak pengunjung. Itu tentu menggangguku. Apa yang dia mau?

Apa yang aku mau? Balas dendam.

Bagaimana? Dengan membuat 'mereka' pergi.

...

Woojin's Dream

Aku tidak suka kekerasan. Aku tidak suka darah. Aku tidak suka duka. Aku tidak suka masa lalu.

Tapi, semuanya harus aku lakukan. Sekarang.

Tapi demi Tuhan, aku tidak suka darah.

Itu mengapa aku menggantungnya. Aku mencekiknya. Tanpa mengeluarkan darah kan? Aku benar.

Aku mengajak pulang orang-orang terpilih. Dan mereka yang terpilih adalah orang yang sial.

Aku mendiami salah satu ruangan favoritku di sini.

...

Jeong's Dream.

"Entahlah Hyung, gue gak mimpi macam Lo pada. Tapi gue yakin di mimpi gue ada cewek yang terus natap gue dari jauh. Tapi lama kelamaan dia makin Deket."

...

Setelah itu, mereka merenung. Berusaha berfikir apa maksud dari semua itu. Maksudnya, mimpi dari mereka semua.

"AHA! CHAN PINTER ANJENG!"

Seruan Bangchan mengalihkan pikiran mereka. Mereka menatap leadernya itu dengan seksama.

"Apaan anjer. Kaget ego." Kata Changbin ngegas.

"Santei om. Jangan galak-galak. Tante gak laik ih."

Changbin awto muntah pelangi senepcet.

"Oke gini, gue ngerasa kalo itu tuh cerita. Maksud gue, potongan cerita."

"Ah ngelawak aje Lo. Masa iya sih?" Tanya Woojin heran.

"Hedeh Lo gak percayaan amat sih beb." Balas Bangchan.

Woojin awto muntah paku.

"Nih ya mulai dari mimpi gue sampe mimpi Jeong itu berurutan. Ngeceritain soal anak kecil."

Semua langsung hening. Pertanda iya.

"Tapi, dia siapa?"

Pertanyaan Minho dijawab hening.

"Dia,"

Jeongin terdiam sebentar.

"Penunggu sini."

...

Well annyeong!! Moon maap author jarang up bikes acu mondok :( tp pokoknya acu bakal ngelanjutin ini sampe selesei kok wkwkwkwkw.

Jangan lupa vommentnya yaakkk. Jangan gak mencet, Tante gak suka ih :((



holiday x stray kids (✓)Where stories live. Discover now