masa lalu part 2

2.6K 95 1
                                    

*****

Malam yang buruk, dimana setiap anak harus belajar dengan ibunya atau bermain dengan kedua orang tuanya, tetapi tidak bagi Ayaz, Ayaz harus membasuh luka-luka yang ada di tubuhya, bukan dengan obat tetapi dengan dedaunnan yang ia yakini dapat mengurangangi rasa sakit di tubuhnya.

"Ayaz" Ayaz segera berlari cepat ketika sang ibu sudah memanggilnya dengan kuat.

"Iya ibu" jawab Ayaz

"Malam ini Ibu harus pergi cari uang, ingat tugas mu, paham!" Ambar memang bekerja setiap malam, pekerjaan menjadi kupu-kupu malam adalah pekerjaan terbaik yang ditempuh oleh Ambar, banyak lelaki hidung belang yang sudah memesan nya di depan rumahnya.

Jhonny sudah melarang Ambar melakukan perbuatan dosa itu, tapi apa boleh buat keadaan nya tidak bisa berbuat apa-apa, semenjak Jhonny mengalami kecelakaan 4 tahun yang lalu membuat Jhonny harus lumpuh seumur hidup, mulai dari situ sifat Ambar berubah, Ambar bingung dengan beban yang harus ia tempuh sendirian, mau tidak mau tawaran dari beberapa teman pun mengajaknya menjadi kupu-kupu malam harus ia terima, sifat Ambar pun berubah seketika jadi jarang di rumah, angkuh bahkan tidak jarang melempar semua benda apalagi kalau ia sedang marah, dan Ayaz adalah sasaran utama nya.

Sedangkan Ayaz anak yang malang, tidak pernah bisa tidur dengan tenang, pukulan dan teriakkan membuat dia menjadi anak yang tumbuh dengan rasa takut, tidak jarang dia sering mengutuk ibunya sendiri, dia benci dengan Ibunya walaupun ia tidak bisa melawan. Belum lagi melihat sang Ibu yang setiap pagi subuh harus pulang dengan beberapa lelaki ke dalam rumah, membuat Ayaz merasa jijik melihat tingkah ibu nya, lelaki yang berbeda-beda menghisap tubuh ibunya.

Menyambut pagi yang cerah bagi anak-anak di sekitar Ayaz, tapi bagi Ayaz setiap hari adalah hari yang gelap, setiap pagi subuh ia harus sudah menyiapkan semua kegiatan dirumah seperti bubur ayahnya, setidaknya ia harus menyuapkan bubur itu ke mulut ayahnya.

"Ayah, aku harus pergi dulu, ayah dirumah ya!" Jhonny menganggukan kepala nya dan Ayaz mencium kening ayahnya dan pergi mencari segenggam uang untuk ibunya.

Saat tiba di pinggiran jalan untuk ngamen, ternyata seorang pria sudah menunggu AyaZ di dalam mobil, seorang pria kaya memakai Jas, lelaki itu sudah satu jam tadi menunggu Ayaz, lelaki itu pun turun ketika ia melihat Ayaz sudah datang.

"Hai nak " Ayaz menatap lelaki itu penuh senyuman, Ayaz begitu sangat senang, setidaknya bagi Ayaz ada orang yang masih peduli padanya selain ayahnya.

"Paman Luciano" Ayaz berlari kepelukan Luciano.

"Hai, apakabar" Luciano membawa Ayaz langsung ke dalam mobil mewah nya.

"Paman, mau membawa Ayaz kemana?" Tanya Ayaz penuh semangat.

"Paman, akan membawamu ke rumah paman, paman ingin mengenalkanmu pada istri paman"

"Tapi Ayaz tidak bisa lama paman, karena Ayaz harus ngamen lagi" Luciano begitu sedih mendengar perkataan Ayaz, hatinya begitu sakit melihat seorang anak harus bekerja mencari uang, sedangkan di hati lain Luciano sedih karena ia belum bisa diberikan seorang anak padahal pernikahan nya sudah 10 tahun dengan cercilia sang istri.

Sesampai dirumah, Ayaz terkejut melihat sebuah istana di depan matanya, bukan istana melainkan sebuah rumah yang sangat besar, bahkan rumah besar ini memiliki pelayan di setiap sudut rumah. Rumah yang sudah lama muncul impian Ayaz walaupun hanya di dalam mimpi. Tiba-tiba seorang wanita cantik muncul di atas anak tangga rumah, wanita yang tak lain istri Luciano.

"Siapa anak ini?" Cercilia menatap sinis, Cercilia menutup hidung nya, anak yang berdiri di depan nya begitu bau.

"Kenalkan ini Ayaz, aku membawanya untuk liburan kerumah kita"

Ayaz langsung menyodorkan tangan nya petanda salam kenal, tapi beda harapan Ayaz Cercilia tidak menyukainya, Cercilia membuang wajahnya menatap Luciano dengan wajah marah.

"Kenapa kamu bawa anak sampah ke rumah Luciano, aku ngak suka sama anak ini" Cercilia pergi berlalu tanpa memperdulikan perasaan seorang anak kecil dengan mata berkaca-kaca menatap dirinya.

Begini lha Ayaz, dia sangat membenci semua wanita, ibunya dan kini istri dari Luciano, wanita tidak pernah memiliki kelembutan di hatinya, mereka selalu memandang angkuh dari setiap sudut orang lain.

*****

Setelah sesampai dirumah, Ayaz pulang dengan membawa roti yang ia bawa dari rumah paman Luciano, Ayaz harus memberikan roti ini sebelum ibunya datang dan memarahinya.

"Ayah, lihat aku membawa roti untukmu Ayah"  Ayaz teriak membangunkan Ayahnya tapi tetap sang ayah tidak menyahuti perkataan nya, Ayaz bingung, ia berlari keluar memanggil orang untuk membantunya membangunkan sang ayah.

Ayaz menjerit sekuat tenaga nya saat tetangga yang sudah ramai dirumahnya menutup tubuh Jhonny dengan sebuah kain, tidak ada lagi harapan Ayaz, tidak ada lagi yang akan memperdulikan nya. Sementara sang Ibu tertawa sumringah mendapatkan uang dari orang-orang yang berbelasungkawa ke rumahnya, Ambar merasa bersyukur karena mengurangi beban di hidupnya.

GAY Itu Suami Aku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang