Sama seperti biasanya, hari ini, kau pun menungguku pulang sekolah, Akashi-kun. Kulihat kau sedang menyilangkan tanganmu dan bersandar di pintu gerbang sekolah kita. Sambil berjalan dengan agak cepat, aku pun menghampirimu.
"Akashi-kun."
Kau pun menoleh ke arahku, dan menatapku datar seperti biasanya. "Hm? Kenapa?"
"Tidak kok. Maaf kalau aku membuatmu menunggu lama," kataku sambil tersenyum canggung.
Kau menghela napas pelan, "Tidak apa, (Name)." Kemudian kau menghampiriku dan segera menarik tanganku, "Ayo kita pulang. Aku akan mengantarmu."
Percakapan yang sama selalu terulang setiap kali kita pulang. Tapi entah kenapa aku tak pernah bosan, walau hari-hariku terkesan klise dan datar.
Tak jarang pula aku berpikir kalau hubunganku denganmu tak layak disebut sebagai sepasang kekasih, mengingat kau jarang memperhatikanku.
Oh, ayolah. Aku tahu kau sibuk, Akashi-kun. Tapi, apa kau sama sekali tak punya waktu bersamaku di luar jam sekolah?
"Ada apa, (Name)? Kenapa kau melamun?" Perkataanmu membuatku sedikit terkejut.
Lagi-lagi, aku hanya menjawab pertanyaannya dengan canggung. "Aku tidak apa-apa kok. Tenang saja."
"Jangan berbohong, (Name)." Kau berkata dengan nada agak meninggi, "Aku tahu kau sedang berbohong."
Ahh...sepertinya ini adalah nasib memiliki kekasih sepertinya. Aku sama sekali tak bisa berbohong dan membantah semua perkataannya.
"Aku hanya ingin bertanya satu hal padamu." Aku menjeda sebentar perkataanku. "Tapi, berjanjilah kau takkan marah ya, Akashi-kun."
"Hmh, iya."
"Se-sebenarnya...apa kau benar-benar menyukaiku, Akashi-kun?" Dengan agak takut, aku menanyakan itu.
Kembali menghela napas, kau langsung menggandeng tanganku tiba-tiba. "Apa aku perlu mengulangnya? Aku menyukaimu, (Name). Aku tak berbohong."
Aku tersenyum mendengarnya. "Iya, aku percaya padamu, Akashi-kun."
"Baguslah," katamu singkat. "Kalau begitu, ayo jalan." Dan kau langsung melepas tanganku yang tadi berada dalam genggamanmu.
Sudah ketiga kalinya aku bertanya tentang ini, namun jawabanmu selalu sama. Tak pernah berubah sedikit pun.
Untungnya...aku percaya padamu. Kau pasti benar-benar menyukaiku kan, Akashi-kun. Aku percaya. Kau pasti takkan berbohong kan?
Kau rela pulang jalan kaki menemaniku, padahal kau bisa langsung pulang dengan mobil mewahmu.
Kau rela menemaniku makan siang, bahkan kau tak makan bersama dengan senior-seniormu di klub basket.
Kau juga mau mengajariku pelajaran yang tak kukuasai di saat jam kosong.
Bukankah itu merupakan sebuah pencapaian yang baik? Itu berarti Akashi-kun tulus menyukaiku kan?
Iya kan?
Aku percaya itu.
Sepertinya...
.
.
Jujur saja, aku memang agak ragu.
.
.
"Sudah sampai di rumah, (Name)."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimi no Uso « Akashi Seijuuro x Reader » (Kuroko no Basuke)
Fanfiction(AKASHI SEIJUURO X READER) Cover & Banner by : ShizuReiku Aku tahu ini adalah kebohonganmu. Walau begitu, aku tak bisa membencimu. Meski ini hanya kebohongan dan kepalsuan, aku bahagia menerima itu semua. Namun, tetap saja... Rasanya sangat sakit. K...