"Akashi-kun!"
Akashi-kun kemudian menoleh ke arahku. "Kali ini ada apa lagi, (Name)?"
"Aku ma-"
"Aku baru saja datang, setidaknya biarkan aku menaruh tasku di kelas dulu, (Name)." Akashi-kun menyela perkataanku.
"Oh benar juga. Maaf," kataku, "silakan taruh dulu tasmu."
"Jangan tunggu aku dulu, (Name). Setelah menaruh tas ini, aku ada keperluan di OSIS. Lebih baik kembali saja ke kelasmu," kata Akashi-kun. "Aku akan langsung pergi sesudah ini."
"Dengar dulu, Akashi-kun. Aku cuma mau bi-"
"Ah terserah. Simpan perkataanmu untuk nanti." Akashi-kun melangkah menuju kelasnya. "Sepulang sekolah saja kita bicara. Mengerti?"
Dan dia meninggalkanku begitu saja. Padahal aku belum bicara apa-apa. Yah...mungkin dia benar-benar sibuk. Apalagi sebentar lagi di Rakuzan akan ada festival.
Aku berhenti memikirkan itu dan kemudian berjalan menuju kelas.
.
.
.
.
Sesuai perkataannya, pulang sekolah aku menunggu dia datang ke gerbang dan aku akan bicara hal tadi padanya.
Setengah jam lamanya aku menunggu, Akashi-kun belum juga terlihat. Mungkinkah sebentar lagi?
Dan tepat sekali, tak lama dia datang dan berdiri tepat di depanku. Bisa terlihat dia benar-benar melakukan kesibukan, lihat saja, pakaiannya begitu berantakkan. Dan dia juga sedikit berkeringat. Pasti dia sangat sibuk.
"Maaf, aku terlambat." Suara beratnya itu menyapa indera pendengaranku.
Aku menggeleng pelan. "Tidak apa, Akashi-kun."
"Jadi, langsung saja. Apa yang ingin kau bicarakan tadi?" tanyanya langsung, tanpa basa-basi sedikitpun.
Aku maklum pada sifatnya ini. Bagaimanapun juga, Akashi-kun adalah orang yang tak suka basa-basi 'kan?
"Um...aku ingin mengajakmu jalan-jalan," kataku canggung. "Ke taman."
Alisnya bertaut, "Hah? Jalan-jalan lagi?"
Aku mengangguk cepat. "Hu'um. Kemarin, kita batal pergi ke taman. Jadi, kupikir hari ini aku mau pergi ke sana lagi bersamamu."
"Begitu ya..." Akashi-kun kembali memasang ekspresi datarnya. "Boleh saja, kalau kau memang mau."
"Benarkah? Terimaka-"
"Tapi, jika tiba-tiba aku ada urusan atau apapun itu namanya, jangan salahkan aku," kata Akashi-kun, menyela perkataanku. "Kau tahu kan, aku sibuk."
"Tidak apa, kok. Aku bisa menerimanya," jawabku cepat.
Akashi-kun menunduk dan tampak memikirkan sesuatu. Tak lama, dia mengangkat kembali wajahnya dan menatapku. "Baiklah. Ayo."
Dan sama seperti kemarin-kemarin, dia menggandeng kembali tanganku dan kami mulai berjalan berdampingan.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimi no Uso « Akashi Seijuuro x Reader » (Kuroko no Basuke)
Fiksi Penggemar(AKASHI SEIJUURO X READER) Cover & Banner by : ShizuReiku Aku tahu ini adalah kebohonganmu. Walau begitu, aku tak bisa membencimu. Meski ini hanya kebohongan dan kepalsuan, aku bahagia menerima itu semua. Namun, tetap saja... Rasanya sangat sakit. K...