"Hiks hiks, aku dimana? Aku tersesat. Eommaaa... Hoseok takuuuut. Hiks hiks." Tangis seorang namja di taman. Heran ya kok bisa nangis? 😁😁😁
Hoseok terus menangis karena dia dan sekeluarga sedang berjalan jalan ke jepang. Dia terpisah dengan keluarganya saat mereka jalan jalan keliling kota hiroshima. "Kenapa kau menangis manis?" Tanya seorang manja disampingnya mungkin karena hoseok terlalu fokus menangis, sehingga tak sadar ada orang lain di sampingnya.
"Aku dari korea, aku sedang jalan jalan ke sini bersama keluargaku. Sayangnya aku terpisah dengan mereka saat kami sedang jalan jalan." Jelas hoseok menjelaskan menggunakan bahasa jepang. Untunglah dia bisa berbahasa jepang. "Tidak seharusnya manja semanismu menangis seperti ini." Kata namja itu sambil menghapus air mata di pipi hoseok. 'Dasar gombal!' Batin hoseok sambil memasang wajah sebal. Namja itu hanya terkekeh melihat wajah hoseok. 'Dia imut sekali sekaligus manis.' Batinnya.
"Perkenalkan namaku Oh sehun. Panggil saja sehun." Katanya sambil mengulurkan tangannya. Hoseok menerima uluran tangan sehun. "Aku hoseok." Kata hoseok. Sehun terus menerus memegang tangan hoseok. Hoseok mulai risih dengan sehun. 'Dia itu benar benar gombal.' Batin hoseok dengan sebal. 'Dia benar benar manis kalau dari jauh, dan tampan saat jarak dekat.' Batin sehun sambil tersenyum melihat hoseok.
"Bagaimana kalau kamu sementara ini kamu tinggal dirumahku sampai kau bertemu dengan orang tuaku?" Tanya sehun sambil menatap wajah hoseok dengan lamat lamat. "Bolehkah?" Tanya hoseok berbinar binar. Sehun hanya mengangguk. "Terimakasih sehun!!!" Kata hoseok sambil memeluk sehun. "Ya sama sama. Ayo kita pulang." Kata sehun sambil melepaskan pelukan dan menggandeng tangan hoseok menuju ke mobil.
"Jangan liat in aku terus sehun. Kau membuatku risih." Kata hoseok sambil menatap keluar jendela. "Habisnya kau cantik sekali." Kata sehun sambil kembali menatap ke depan. Hoseok menoleh ke sehun. "AKU INI NAMJA BODOH!!" Teriak hoseok di dalam mobil. "Tapi kau tampak begitu cantik bagiku." Kata sehun sambil menyunggingkan senyuman. "Gombal!" Gumam hoseok. Mendengar gumaman Hoseok, sehun hanya tersenyum hangat.
.
.
.
.
.
Hoseok keluar dari mobil saat sudah sampai di rumah sehun. Besar sekali rumahnya. 'Sama besarnya seperti rumahku.' Batin hoseok sambil melamun. Sehun memegang pundak hoseok. Seketika membuyarkan lamunan hoseok. "Jangan melamun, ayo masuk." Kata sehun sambil menarik tangan hoseok ke dalam rumah."Kakak aku pulang! Aku membawa teman ke sini!" Teriak sehun di dalam rumah. "Selamat datang, siapa temanmu?" Tanya kakaknya di ruang tamu. Sehun dan hoseok berjalan bersama ke ruang tamu.
"Annyoeng, namaku jung hoseok." Salam kenal hoseok sambil membungkuk di depan kakak sehun. Dia berdiri di depan hoseok. "Namaku Junmyeon. Panggil saja suho." Kata suho sambil menatap hoseok dengan detail.
"Ngomong ngomong kenapa kau manis sekali sih? Kalau dengan dekat kau tampan sekaligus manis." Tanya suho sambil mencengkeram dagu hoseok agar ia mau menatap wajahnya. Mendengar perkataan kakaknya suho, seketika ia memanas marah. "Kau itu sangat manis, tapi kau juga ada cantiknya. Lebih baik kau itu menjadi pacarku." Kata suho sambil mendekatkan bibirnya pada bibir hoseok. Hoseok hanya diam saja pasrah.
Saat bibir mereka hampir bertemu. Sehun menarik suho ke kursi ruang tamu. Tentu saja itu membuat suho emosi. "Apa yang kau lakukan pada hyungmu?! Kau tak seharusnya merusak suasana antara aku dan Hoseok!!!" Emosi suho. "Aku yang mengenalnya duluan, jadi dia itu milikku." Balas sehun. Mereka bertengkar hanya dengan masalah sepele.
"Sudah sudah, kalian tak usah ribut, sekarang sudah malam." Lerai hoseok. Tetapi mereka tak mempedulikan hoseok. Hoseok merasa pusing oleh pertengkaran mereka. Akhirnya ia memutuskan berjalan ke salah satu pelayan.
"Permisi, boleh tunjukkan aku dimana kamar tamu?" Tanya hoseok pada salah satu pelayan. Sang pelayan tersenyum ramah. "Mari ikuti aku tun tuan." Kata seorang pelayan. "Tak usah memanggilku tuan, panggil saja aku hoseok. Aku terbiasa di rumahku di panggil begitu oleh para pelayanku." Kata hoseok sambil mengikuti sang pelayan. Sang pelayan hanya mengangguk dan tersenyum.