Suho membawa hoseok ke perbatasan negri vampire. Hoseok hanya diam di tempat dia berdiri, ia ingin melarikan diri tapi ia takut akan malah membuat saudara saudaranya celaka. "Ikut Aku!" Seru suho sambil menggandeng tangan hoseok dan membawanya lari ke negri vampire.
Negri vampire memiliki ciri khas aura gelap dan menyeramkan. Hoseok merasakan ada yang mengganjal di hatinya. Rasanya ia ingin menghancurkan negri yang suram ini. Itu ganjalan hati hoseok. "Suho! Apakah kau membawa sebuah mate, apakah aku boleh mencicipinya?" Tanya seorang vampire saat berpapasan dengan suho. " Oke boleh sehun, tapi hanya boleh melihatnya dan silahkan cium baunya." Jawab suho dengan malas. Sehun menurut.
"Mmmmg baumu sangat manis dan harum. Aku ingin mencicipi darahmu sedikit." Kata sehun sambil menyeringai tajam. Hoseok hanya tidak mempedulikannya. Ia malas menanggapi para vampire yang mempunyai aura seram. "Oke cukup! Aku akan membawamu ke istanahku." Kata suho sambil menggandeng pergelangan tangan hoseok. Karena merasa dipaksa, hoseok melepaskan gandengan tangan suho. "Kau jangan menyentuhku saat di istana, aku ingin sendirian di sana." Ucap hoseok sambil mengepalkan tangannya di dada.
"Kenapa terhadap matemu sendiri kok ketus?" Tanya sehun sambil menyentuh pundak hoseok. Saat menyentuh pundak Hoseok, ia merasa tangannya kepanasan. "Awww kenapa panas?! Kau siapa sebenarnya?!" Tanya sehun dengan terus mengelus tangannya yang kepanasan. Hoseok hanya bersikap acuh tak mempedulikannya.
"Oke, aku mau kau sendirian di istana, aku tak akan menyentuhmu asal kau mau ikut aku istana." Bujuk suho. Hoseok mengangguk tanda ia setuju.
.
.
.
.
Setibanya di istana, hoseok bersikap acuh pada semua vampire di istana suho. Hoseok merasa, sebaiknya ia sendirian di kamarnya dan berusaha untuk menjadi lebih kuat. Ia ingin menghajar habis habisan suho seperti ia menghabisi saudaranya."Aku akan mengantarkanmu ke kamarmu. Jika sudah waktunya makan, salah satu pelayan akan membawakan makananmu." Kata suho sambil berusaha tersenyum. Tetapi tetap saja hoseok megacuhkannya.
Setibanya hoseok di dalam kamarnya, ia segera membersihkan diri dan berusaha mencari kegiatan bermanfaat. Tetapi sayangnya nihil, ia hanya melihat pemandangan dari kaca jendela kamarnya. "Jimin hyung, jungkook hyung, apa yang harus hoseok lakukan sekarang?" Gumam hoseok sambil menangis tersedu sedu. Ia mengingat perkataan jungkook sebelum suho membawanya.
Sebelum suho membawa hoseok...
"Hoseok, umurmu sebentar lagi akan menginjak 17 tahun. Kalau tidak salah itu satu minggu lagi, kan? Setelah kau berumur 17 tahun, kau akan menjadi seorang pemimpin alpha, kau bisa menggunakan kekuatanmu tingkat dewa. Tetapi, berusahalah untuk mengontrolnya, itu kekuatan yang sangat berbahaya bagi semua orang. Kau adalah pengganti ayah, ayah dulu pernah menjadi seorang pemimpin alpha. Ia meninggal karena melindungi semuanya. Ia berkorban demi semuanya. Aku harap kau mirip ayah kandungmu, hoseok. Berjanjilah padaku, bahwa kau akan baik baik saja ya." Kata jungkook sambil memeluk hoseok dengan sepenuh hati.
"Aku berjanji hyung akan menjadi seorang pemimpin alpha yang hebat, bisa mengontrol kekuatan, dan aku akan menjaga diriku baik baik hyung." Balas hoseok di pelukan jungkook.
"Hyung rasa, kau sementara ini mengikuti vampire itu, kau harus menjaga jarak dengannya. Ia akan berusaha melawan takdir sebenarnya. Ia menginginkan dirimu hoseok." Kata jungkook sambil terisak isak di dalam pelukannya.
"Hyung jangan khawatir. Aku berusaha menjaga jarak dengannya." Kata hoseok sambil melepaskan pelukan jungkook.