"Katakan apa yang kamu inginkan, asalkan jangan ganggu bangsa kami." Kata perwakilan bangsa ware wolf bernama hyungwon. "Hanya aku satu yang aku inginkan. Berikan aku manja yang seperti pada foto ini." Kata perwakilan bangsa vampire bernama yongi. Mereka bertemu di padang rumput yang biasa digunakan hoseok untuk bermain main.
Tina tiba zzzappp! Suara hasil dari teleportasi. Tentu saja yang berteleportasi itu hoseok. Lebih parahnya lagi ia berada di belakang hyungwon.
Lagi lagi leher hoseok terasa panas. Ia membungkuk sambil memegangi lehernya yang terasa sakit. "Aaahhh!" Ringis hoseok. Hyungwon menoleh ke belakang dengan terkejut. "Hoseok! Bagaimana kau bisa muncul tiba tiba disini? Kau tak seharusnya disini." Kata hyungwon sambil merangkup hoseok. "Entahlah, sakit sekali leherku saat berada di sekitar vampire itu." Kata hoseok sambil menunjuk yongi. "Coba aku lihat ya." Kata hyungwon sambil membuka syal yang menutupi leher hoseok. Terkejutnya bukan main, ia melihat tanda bunga ruby di lehernya. Itu semacam tanda yang menandakan kepemilikan seorang vampire.
Hyungwon mencengkeram kerah baju yongi. "Apa yang kau lakukan pada bangsaku! Kau memberikan tanda seperti itu! Kau melanggar hukum!" Ujar hyungwon dengan nada kesal sekaligus jengkel serta kemarahan yang bukan main. "Dia itu mateku, sejak aku melihatnya pertama kali, dia begitu manis dan sangat wangi. Dia berbeda dengan ware wolf lain. Dia itu sangat lah istimewa bagi bangsa vampire." Kata yongi sambil melepaskan cengkeraman hyungwon.
Lalu ia mendekat ke arah hoseok yang meringis kesakitan. Ia memegang dagu hoseok, ia dapat melihat hoseok begitu kesakitan. "Kau sangatlah manis, baumu juga sangatlah wangi. Kau itu sudah menjadi milikku sejak pandangan pertama." Kata yongi sambil menatap hoseok dengan lamat lamat. "Aku tak sudi menjadi milikmu. Karena tanda ini begitu menyakitkan." Geram hoseok sambil menepis tangan yongi. Dan saat hendak berteleportasi, tangannya dicengkeram oleh yongi. "Itu tandanya semakin hari kau sangatlah manis, jika tubuh mu merasa kepanasan, berarti kau telah membuat orang yang memberi tanda itu semakin tergila gila olehmu." Jelas yongi.
Tanya keadaan hyungwon? Dia kabur entah kemana sebelum selesai membuat perjanjian.
"Dasar gombal!" Kata hoseok sambil melepaskan cengkeraman tangan yongi. Yongi hanya terdiam dan menatap hoseok berteleportasi meninggalkan dirinya.
'Tenang saja yongi, dalam perjanjian ia akan menjadi milikmu. Nanti malam aku akan mengambil yang mana menjadi milikku.' Batin yongi.
Malam hari, sesudah makan malam, ia berjalan ke arah kamarnya hendak membaca buku. Tetapi, entah dari mana, ada bunga mawar merah serta hadiah di atas mejanya. 'Ada yang memberi hadiah? Siapa Ya? Jangan dipikirkan dulu hoseok. Kau harus membaca buku sekarang.' Batin hoseok sambil mengambil bukunya di rak.
Sudah dua jam lamanya hoseok membaca buku. Sekarang saatnya tidur. Hoseok membersihkan diri bersiap siap untuk tidur. Setelah ia bersih bersih, ia segera beranjak untuk tidur.
Saat hoseok tertidur lelap, tanpa ia sadari seseorang membuka jendela kamarnya dan memasuki kamarnya. Ia berjalan ke kasur hoseok. 'Ia seperti malaikat saat tidur. Sangat manis dan wangi sekali.' Batinnya. Ia kemudian mengangkat tubuh hoseok dan menggendongnya.
Ckreeek suara pintu dibuka. "Siapa kau?! Berani beraninya membawa hoseok! Kemana kau akan membawanya?!" Seru eomma hoseok. Ia menoleh dan menyengir lebar. Dan kemudian melompat dari jendela dan membawa lari hoseok. "HOSEOK!!!!" Seru eomma dan ia menangis, karena anak semata wayangnya diculik.
"Hoaaahm. Aku dimana? Ini sepertinya bukan kamarku." Gumam hoseok saat bangun dari tidurnya. Dan parahnya lagi, ia berada di gendongan seseorang vampire. Tentu saja yongi. "Huaaaaahhhh." Jerit hoseok sambil meronta ronta dalam gendongan yongi. Tetapi percuma saja, karena gendongan yongi sangat kuat.
"Hentikan itu, jika kau seperti itu, kau membuatku begitu tergila gila olehmu." Kata yongi sambil mengeratkan gendongannya pada hoseok. "Hiks. Aku ingin pulang hiks." Kata hoseok sambil menangis. Yongi merasa tidak tega, ia melepaskan gendongannya pada hoseok.
Hoseok segera berlari menuju pintu dan berusaha membukanya. "Kau tak kan bisa membukanya. Hanya bisa dibuka olehku." Kata yongi sambil memasang wajah polos. Hoseok tidak mengubris ucapan yongi, ia terus berusaha untuk membuka pintu yang cukup besar itu. 'Aku ingin keluar!' Batin hoseok. Zzzappp! Hoseok berteleportasi keluar dari kamar.
'Syukurlah sekarang harus keluar berteleportasi keluar dari sini.' Batin hoseok. 'Sial! Ia keluar!' Batin yongi sambil membuka kunci kamar. Tetapi terlambat, hoseok sudah keluar dari istanahnya. Yongi mengacak rambutnya frustasi.
"Uwah aku keluar! Tapi ini di depan istanahnya. Aku harus berteleportasi kembali ke negriku." Humam hoseok. Tetapi lengannya ditarik seseorang. Ia menggeret hoseok kembali ke istanah. "Lepaskan aku... Sakit sekali." Ringis hoseok pada orang yang menggeretnya. Hoseok melihat name tag nya. Jungkook. Nama itu. Hoseok mengingat ngingat vampire yang pernah menyerang kakaknya. Hoseok melebarkan matanya. Ia sadar bahwa orang yang membuat kakaknya mati adalah orang yang menggeretnya. "Lepaskan aku! Kau telah membuatku kehilangan seorang kakak!" Kata hoseok sambil berusaha melepaskan cengkeraman tangan jungkook. Tapi percuma, cengkeramannya sangat kuat. "Aku tak kan melepaskanmu! Karena kau sangat berharga untuk dilepaskan." Kata jungkook sambil terus menggeret hoseok. Tapi kali ini ia menggendong hoseok. "Lepaskan Aku!! Aku ingin pulaaangg!" Seru hoseok sambil meronta ronta dalam gendongan jungkook. Karena tidak tahan, ia menggigit leher hoseok dan menghisap darahnya. 'Arggggh!' Humam hoseok tak bersuara karena merasa sangat kesakitan.
'Benar kata yongi, rasanya sangat manis.' Batin jungkook sambil terus menghisap darah hoseok. Semakin banyak darah yang dihisap oleh jungkook, semakin membuat hoseok lemas dan jatuh pingsan dalam gendongan jungkook.
Tak beberapa lama, hoseok bangun dalam pingsannya. Ia duduk di sebuah kursi, 'dimana Aku?' Batin hoseok. "Sudah bangun?" Tanya yongi
Sambil berjalan ke arah hoseok. Hoseok bangun dari tempat duduknya. Dan berusaha membuka pintu.Yongi berjalan ke arah hoseok dan menariknya ke ujung tembok dan memojokannya. "Kau takkan lari dariku, karena kau mataku. Sudah membuka hadiah dariku?" Tanya yongi sambil memegang dagu hoseok agar menatap matanya. Hoseok hanya menggeleng. Yongi mengeluarkan hadiah dari saku jas nya dan membuka isi hadiah tersebut. Sebuah kalung berwarna hitam dan terdapat tanda lambang lingkaran perak yang bersinar, juga terdapat tulisan 'mateku.' Di kalung tersebut. Dan satu lagi, sebuah cincin mawar merah ruby yang terlihat sangatlah indah. "Ini semua untukmu. Harusnya kau memakainya. Tak masalah aku akan memakaikannya padamu. Agar kau terlihat makin cantik dan seksi." Ujar tingi sambil mengalungkan kalung tersebut pada leher hoseok. Ia juga memasangkan cincin tersebut pada jari tengah hoseok. "Benar kau terlihat semakin seksi dan cantik." Kata yongi sambil tersenyum.
"Kau tak akan kemana mana jika kau memakai kalung itu. Kau takkan bisa melepas semua ini." Kata yongi sambil menyeringai.
"Kau itu mateku, aku akan memberimu tanda pada lenganmu." Kata yongi sambil memegang kedua lengan hoseok. Hoseok merasa kedua lengannya panas. Terdapat tanda mawar merah pada kedua lengannya.
Yongi mendekatkan wajahnya pada wajah hoseok. Ia mencium bibir hoseok dan melumatnya. Hoseok hanya pasrah dan menikmati lumatan bibir yongi.
Tamat