Baikan?

12.1K 433 5
                                    

Aku mengikuti Pak Baekhyun menuju garasi mobil di rumahnya. Seketika tercengang melihat banyaknya mobil mewah yang terparkir di sana. Ada Maybac Exelero, Lamborghini Veneno, Ferrari F60 Amerika sampai Buggati Veyron Meo Costantini. Aku pun mendekati salah satu mobil itu, berharap Pak Baekhyun mengantar pulang dengan mengendarai salah satu dari mobil mewahnya.

"Apa yang kau lakukan di situ, Aeris?"

"Mobilnya bagus sekali. Apa kita akan naik ini?" tanyaku menunjuk Maybac Exelero.

Pak Baekhyun menyeringai. Oh, ini pertanda buruk.

"In your dream." Tuh kan, benar. "Kita akan naik itu." Pak Baekhyun menunjuk sebuah VW Kombi.

Aku mengerucutkan bibir kesal melihat mobil itu. "Itu kan, mobilnya Scooby Doo." Dari sekian banyak mobil mewahnya kenapa Pak Baekhyun memilih mobil yang itu? Astaga!

"Jangan cerewet. Sudah untung aku mau mengantarmu pulang." Pak Baekhyun masuk ke mobilnya. Aku berdecak, duduk di kursi samping kemudi dengan malas.

❤❤❤

Scooby-Dooby-Doo, Where are you?
We got some things to do now
Scooby-Dooby-Doo, Where are you?
We need some help to you now
Come on Scooby-Doo, I see you
Pretending you got a slipper ...

Duh Gusti, sabar. Apa Pak Baekhyun tidak punya lagu lain yang lebih asyik? Jaran goyang, kek. Lagi syantik, kek. Apa, kek. Tekek, kek. Kenapa dia terus memutar lagu Scooby Doo? Astaga! Apa Pak Baekhyun sangat menyukai Scooby Doo hingga semua barang miliknya berhubungan dengan kartun anjing itu?

Duh Gusti, aku harap telinga ini masih bisa sabar mendengar lagu itu sampai tiba di rumah. Tapi tunggu, Aku ingin bertanya sesuatu pada Pak Baekhyun.

"Pak?" panggilku.

"Hmm," sahutnya datar seperti biasa.

Tanya tidak, ya? Aduh, kenapa aku mendadak ragu begini?

"Kau mau tanya sesuatu?"

"I-iya," jawabku terbata.

"Tanya apa?" Pak Baekhyun terlihat santai. Berbanding terbalik denganku yang gugup setengah mati.

Tarik napas panjang, Aeris, lalu embuskan perlahan. "Kenapa waktu itu Bapak bisa berada di taman?" Akhirnya pertanyaan itu keluar juga dari bibir. Aku ingin tahu kenapa Pak Baekhyun tiba-tiba berada di taman. Aku pikir dia sudah pulang.

"Oh, waktu itu aku ingin memberikan sesuatu padamu, jadi aku kembali lagi."

"Apa Bapak tahu ...?" Aku menggigit kuku jari cemas. Bagaimana jika Pak Baekhyun mengetahui pertengkaran kedua orangtuaku?

"Aku tahu."

"Jadi Bapak tahu kalau orangtua saya...?" tanyaku memastikan.

"Maaf, aku tidak sengaja mendengar semuanya." Pak Baekhyun menghela napas panjang. Kedua matanya menatapku iba.

Aku menempelkan wajah di dasboard mobilnya. "Anggap saja Bapak tidak mendengar apa pun." Ah, aku pasti terlihat sangat menyedihkan.

"Jika kau butuh seseorang untuk tempat bercerita. Kau bisa menceritakan semua masalahmu padaku."

Aku sontak mengangkat kepala dari dasboard saat mendengar ucapannya. Apa aku tidak salah dengar? "Bapak kesurupan arwah Dewi Kwan Im?" tanyaku heran. Kenapa Pak Baekhyun mendadak baik begini?

My Lovely TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang