Hancur 2

9.9K 339 80
                                    

Bijaklah dalam membaca. Ada adegan  NC. Maafkan aku....

Hubunganku dan Pak Baekhyun akhirnya selesai. Bukankah ini yang aku inginkan? Namun, kenapa hati ini rasanya sakit?

Aku menyandarkan kepala dia dada bidang Sehun. Menangis sejadi-jadinya. Aku merasa menjadi orang paling jahat yang pernah Tuhan ciptakan karena telah menyakiti hati pria sebaik Pak Baekhyun. Sehun sangat menyesalkan pilihanku, tapi aku tidak punya cara lain. Hanya itu satu-satunya cara agar Pak Baekhyun tidak terpuruk saat aku pergi.

"Ahh...!" Sehun menggeram tertahan. Rahangnya terlihat mengeras. Sepertinya dia kecewa pada keputusanku, tapi tidak berani mengatakannya secara langsung.

"Kenapa Aeris. Kenapa?" Sehun mengepalkan kedua tangannya erat, berusaha meredam emosi.

"Gu-gue gak pengin dia terpuruk lagi," jawabku di sela isak tangis.

Sehun meringis. "Kamu tahu Aeris, dia sekarang sudah terpuruk. Pak Baekhyun sudah terpuruk," desahnya menahan kesal.

Aku semakin terisak. Apa yang kulakukan ini sudah benar? Aku hanya ingin membuat Pak Baekhyun membenciku, bukan membuatnya terpuruk. 

"Ini salah Aeris. Kamu tidak hanya menyakiti hatinya, tapi kamu juga menyakiti hatimu sendiri."

"Gue udah lelah, Hun. Selama ini Pak Baekhyun cuma mainin perasaan gue...."

"Pak Baekhyun gak mungkin lakuin itu Aeris. Sebagai sesama pria, aku tahu jelas jika dia mencintaimu. Di mana kamu sembunyikan Aeris yang kukenal pantang menyerah dulu?" Sehun menyela ucapanku. Kedua mata tajamnya menatap lurus ke dalam manik mataku.

Aku menggelengkan kepala cepat. "Umur gue gak panjang. Sudah dua kali dia terpuruk karena orang yang dia cintai pergi. Gue sayang sama dia. Mangkannya gue lakuin ini agar dia gak terpuruk lagi."

Sehun mendesah panjang.

"Gue mohon. Tolong ngertiin posisi gue." Aku mencoba meyakinkan Sehun jika apa yang kulakukan ini sudah benar.

Tanpa kuduga Sehun menarikku dalam pelukannya. Tangannya yang kekar mengusap kepalaku dengan lembut. "Aku yakin kamu pasti sembuh. Betahanlah demi dia, Ai. Aku mohon." Sehun terisak pelan. Apa dia menangis?

❤❤❤

Di sekolah beredar kabar jika aku memutuskan Pak Baekhyun karena berselingkuh dengan Sehun. Bukankah hal itu bagus? Aku sangat bersyukur, karena dengan adanya berita itu Pak Baekhyun akan semakin membenciku. Dua minggu setelah kejadian itu, aku tidak pernah melihat Pak Baekhyun di sekolah.

Di mana dia? Sedang apa dia? Apa dia baik-baik saja. Ah, kenapa aku terus memikirkannya?

Aku sekarang tidak ubahnya seperi robot, terus mengalihkan pikiran dari Pak Baekhyun dengan cara menyibukkan diri. Sekarang sering jam kosong karena kami baru saja ujian sekolah. Anak-anak dibebaskan dari tugas, tapi ada beberapa yang mengikuti perbaikan nilai. Saat jam kosong itulah aku selalu membantu Mas Sagra di perpustakaan. Entah membersihkan, mendata buku, atau mengembalikan buku sesuai dengan tempatnya. Mas Sagra sangat berterima kasih karena aku selalu datang untuk membantunya.

"Kamu gak capek?"

Aku menggeleng pelan. Sehun selalu membantu membersihkan perpustakaan. Padahal aku sudah melarang, tapi Sehun selalu memaksa.

"Jangan seperti ini, Aeris!"

"Maksudnya?" tanyaku pura-pura tidak mengerti. Aku sebenarnya tahu jika Sehun mengkhawatirkan kondiskiku. Namun, hanya ini yang bisa aku lakukan. Aku butuh sesuatu untuk mengalihkan pikiran dari Pak Baekhyun. Ah, lagi-lagi aku malah memikirkannya. Kenapa begitu sulit menghapus Pak Baekhyun dari ingatan?

My Lovely TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang