7

230 24 9
                                    


Happy Reading

💕💕





Dara membuka pintu utama rumahnya lebar-lebar. Gadis itu berjalan ke teras rumah, duduk di kursi yang ada di sana. Dia mengernyit, tatapannya terpaku pada sesuatu di atas meja. Diambilnya benda itu. Amplop berwarna putih.

"Buat Kak Fara pasti," tebaknya.

Dan benar, di amplop itu tertulis 'untuk Fara'. Gadis itu tersenyum. Seperti biasa, dia selalu mendapati surat, bunga, atau pun coklat di teras rumahnya. Dan itu semua untuk kakaknya. Dia tahu kakaknya itu banyak disukai cowok di Haiden, bahkan dari sekolah lainnya. Namun Fara tidak pernah menanggapi cowok-cowok itu. Kakaknya selalu menolak dengan cara halus.

Dara berbalik, memasuki rumahnya dan menaiki anak tangga menuju kamar Fara. Diketuknya tiga kali. Tak lama pintu terbuka bersamaan dengan keluarnya seorang gadis yang sudah rapi dengan seragam Haiden. Berbeda dengannya yang masih mengenakan baju tidur bergambar doraemon.

"Tumben jam segini udah rapi, Kak?" Dara bertanya, heran melihat kakaknya sudah rapi. Padahal masih jam 05.30, dirinya saja belum mandi. Biasanya kakaknya juga masih tidur.

"Mau ngerjain tugas di sekolah, tadi malam lupa." Fara menjawab sambil memperhatikan amplop di tangan Dara.

Dara tidak percaya, tapi ya sudahlah. Itu urusan kakaknya. Dia mengikuti pandangan kakaknya.

"Oh iya, ini ada surat buat kakak." Dara memberikan amplop itu pada Fara. Dia tersenyum jahil.

"Dari siapa?" Fara bertanya, membolak-balikan amplop di tangannya.

"Siapa lagi kalo bukan penggemar kakak," goda Dara.

"Aku nggak punya penggemar." sangkal Fara.

"Terus yang ngasih bunga, surat dan coklat tiap hari itu siapa kalo bukan penggemar kakak? Tukang ojek?" celetuk Dara.

"Iya kali," balas Fara acuh.

Dara mendengus. "Ya udah aku mau mandi dulu. Bye, Kakak bawel." Dara berbalik, masuk ke kamarnya yang berada tepat di samping Fara.

Fara menutup pintu kamarnya lalu duduk di tepi ranjang. Dibukanya amplop putih itu, lipatan kertas berwarna putih dengan tulisan tangan yang lumayan rapi terpampang di hadapan Fara. Fara membuka lipatan kertas itu dan membacanya.

Hai Cewek Jutek,

Gak usah gue sebutkan, lo pasti tau gue siapa.

To the point aja ya, gue nggak suka basa-basi soalnya :)

Temuin gue di taman belakang sekolah istirahat pertama. Kalo enggak, gue yang bakal temuin lo ke kelas.

Bukan ancaman, tapi usaha gue buat dekat sama lo.

Udah ya. Gak usah panjang-panjang, nggak muat kertasnya.

Cowok paling Ganteng.


Tanpa sadar Fara terkekeh. Dia tidak habis pikir, Rival benar-benar mengirim surat ke rumahnya. Dan isi surat itu menjelaskan betapa percaya dirinya cowok itu. Fara geleng-geleng kepala, seperti takjub.

"Oh ya, dia tahu rumah gue dari mana ya?" Fara berucap sendiri. Sedetik kemudian gadis itu berdecak, dia tahu siapa orang yang sudah memberitahu alamat rumahnya pada Rival. Siapa lagi kalau bukan Citra. Sudah jelas gadis itu mendukung Rival untuk mendekatinya kemarin. Awas saja nanti!

DiamondsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang