Jika Nanti

3 0 0
                                    

"El, bagaimana jika nanti aku benar-benar lelah dan pergi?" kukirim pesan itu padamu. Tiga bulan ini sepertinya kita hanya dapat berkirim pesan, kan?
"Maksudnya?" ku baca balasanmu.
"Bagaimana jika nanti aku benar-benar lelah berjuang untuk hubungan kita dan pergi?" balasku lagi.
"Apa kau ada rencana untuk itu?" balasmu.
"Tidak." segera kubalas.
"Baiklah jika kau tidak ada rencana. aku tidak perlu takut. Lagipula apakah status menentukan sesuatu If? Begini saja. Kita sama-sama nyaman, kita sama-sama bertahan" Balasmu. "Tapi jika nanti kau benar-benar berencana pergi, kumohon pamit. Ditinggal saat lagi sayang-sayangnya itu berat" balasmu.
Seandainya kau tahu bahwa digantung saat lagi sayang-sayangnya juga sama beratnya.

Dear Heart, why She?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang