El, hari ini aku melihatmu dengan Riko. Tentu saja ya, dia kan pacarmu. Kulihat dia dan kamu tertawa bersama, tampaknya dia mahir membuatmu bahagia ya. Baguslah - aku jujur bahagia - karena dapat melihat kau tertawa bahagia, meski bukan aku yang menjadi penyebabnya.
El, kau ingat kata-kataku, bahwa denganmu aku ingin egois, dimana aku hanya ingin aku yang dapat membuatmu tertawa. aku salah El. ternyata tawamu denganya pun mampu membuat aku bahagia. Terdengar menyedihkan ya El? Ah, aku tidak menyangka patah hati akan membuatku jadi se-cupu ini.
El, kau tahu, kali ini aku minum kopi lagi, tiga kali sehari, seperti minum obat. kau tidak marah? katamu tak baik buat kesehatan. Sebenarnya aku cukup merasakannya, karena jantungku terasa berdetak dengan kencang dan asam lambungku sering naik, tapi El, aku hanya menikmati canduku yang lama; kopi untuk melupakan canduku pada senyum, wajah dan tawamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Heart, why She?
Romancebanyak hal yang mungkin tidak kita mengerti, dan kita tidak harus mengerti segala sesuatu, tapi hidup harus tetap dijalani, kan? Ketika kau tidak mampu mengerti, waktu akan membuatmu mengerti. Ketika kau tidak mampu memilih, waktu akan memilihkannya...