Sakura pernah datang ke Venesia, dan menaiki sebuah gondola menikmati senja bersama dengan Sasuke Uchiha, idolanya. Dan setelahnya, sang pangeran tampan dihidupnya itu menyanyikan lagu termanis milik mereka; Wherever You Are.
Ah...betapa bahagianya Sakura. Sampai-sampai Sakura tak bisa menggambarkan seberapa bahagia dirinya saat itu. Dan sayang, mimpi itu tak berlangsung lama karena Mebuki datang menyirami Sakura agar bangun dari mimpi indahnya.
Apa sekarang begitu juga? Kapan ibunya akan berteriak atau menyiraminya dengan air? Setelah berpelukan dengan idolanya ini, 'kah? Atau beberapa saat lagi?
"Tunggu sebentar, aku sudah meminta kru membawakan es untuk mengurangi bengkak dikaki mu."
Aduh...pasti sebentar lagi, ibu Sakura akan membangunkannya. Seperti kejadian yang sudah-sudah. Ibunya membangunkan disaat Sakura tengah dibuai rasa senang karena sedang berduaan bersama Sasuke Uchiha. Bahkan hampir berciuman, dan itu sangat menyebalkan, tanpa sadar Sakura meringis kesal memikirkannya.
"Hei! Apa sangat sakit hingga kau meringis begitu?"
Sasuke memegang pergelangan kaki Sakura yang membengkak dan sedikit berwarna biru. Membuat si pemilik kaki meringis sakit kali ini.
"Kenapa rasanya sakit sekali? Padahal cuma mimpi." Gumam Sakura.
"Hn?" Sasuke memiringkan kepala, menatap dengan penuh tanya kearah manik emerald yang tengah duduk berhadapan dengan Sasuke diatas single sofa.
"Aku sedang bermimpi,loh! Kau tau? Kau selalu saja datang saat aku tidur. Dan setelahnya pergi disaat aku terbangun. Apalagi pergi disaat kau hampir menyatakan suka padaku. Pada kenyataannya, kau susah kuraih. Jangankan untuk bertemu dan menjadi pacarmu, bahkan untuk nonton konser 2SKN pun aku tidak pernah, Menyebalkan!" Jeda sejenak, Sakura menghela nafas berat. Pandangannya tertuju pada gerakan di ujung kakinya yang tidak sakit. "Andai aku bisa melihat mu langsung."
"Pffft..."
"Jangan tertawa, Sasuke Uchiha! Karena itu membuat ku semakin berambisi untuk menciummu didepan ribuan penonton konser mu kelak!"
Sasuke menutup senyum yang menghiasi wajahnya dengan tangan, menertawakan gadis konyol yang sedang berceloteh tak jelas dihadapannya.
Kru datang membawa ember kecil berisikan kantung es dan sebuah handuk. Yang langsung diterima oleh Sasuke setelah mengucapkan terima kasih.
"Perhatikan ini baik-baik!"
"Aw! Sakit! Dan ini dingin sekali!"
Sasuke terkekeh, menekan kantung es lebih pelan dan lembut pada bagian kaki Sakura yang membengkak.
"Apa dimimpi ada sakit yang sesakit ini?" Sasuke menatap wajah Sakura yang sedang memperhatikan kakinya, kemudian kepala merah muda itu menggeleng singkat.
Sasuke membenarkan letak kaki Sakura diatas lututnya, dan kembali mengompresnya dengan kantung es. "Jadi ini bukan mimpi, Sakura. Aku nyata!"
Sakura melongo, mengedipkan mata seolah tak percaya. "Kau....nyata?"
"Ya." Sasuke menjawab cepat, dan menyungkingkan senyum simpul sebagai usahanya menyakinkan Sakura.
"Kau nyata? Dan kau tahu nama ku?"
Kali ini Sasuke hanya mengangguk sebagai jawaban, lebih memfokuskan diri memijat kecil kaki Sakura. Berusaha meringankan nyeri yang dirasakan gadis musim semi itu.
"KYAAAAA. KAU TAU NAMAKU!!!"
Sakura tiba-tiba berdiri, berniat akan meloncat-loncat girang jika saja nyeri dikakinya tak menghalangi niat Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind Your Voice[✔]
FanfictionSejak menemukan Sasuke disebuah cafe, Sakura tak pernah bisa berhenti untuk melupakan pria itu bernyanyi dengan alunan gitarnya. Hingga setelah 4 tahun berlalu pun. Melewati perjalanan panjang, 2SKN telah menjadi bintang besar. Dan Sakura selalu men...