BYV#14

3.6K 378 52
                                    

Aku tak tahu apa alasan ku tak ingin kembali ke hotel? Serasa ada hal yang masih harus kulakukan disini bersama Sasuke.

Oh iya ya, tentu saja aku harus menyelesaikan pekerjaan ku pada eyeshadow dimatanya, setelah dengan seenak hati aku memangkas rambut panjangnya.

Aku kurang kerjaan sekali.

Sasuke memandang ku intens, entah apa yang sedang dipikirkan oleh otak cerdas yang jika di sangkut pautkan dengan musik itu.

"Kau tak marah setelah apa yang kulakukan pada mu? Kau tak takut merasa sakit hati lagi jika bersama ku?"

Kegiatan ku terhenti, inikah yang menjadi penyebab diamnya Sasuke?

Menghela nafas sejenak, ku rasa menjawab jujur akan lebih baik ketimbang harus kututupi semua apa yang kurasakan pada sosok Sasuke Uchiha.

Kujelaskan semuanya dengan sejelas-jelasnya. Secara gamblang ku katakan semua yang kurasakan tentang Sasuke. Tanpa ada niat melebih-lebihkan maupun menutup-nutupi. Aku hanya ingin semuanya lebih jelas, agar di masa mendatang tak ada lagi rasa risih saat dia berada di dekat ku.

Meskipun harus sakit menerima kenyataan bahwa tanggapan tak lagi kosong, akan ada seseorang yang menggenggam lengan itu kuat di Jepang sana. Memberikan segala cinta dan kasihnya untuk Sasuke seorang. Memberikan kehangatan yang menjanjikan.

Sasuke memasang wajah yang sulit ditebak. Raut wajahnya mudah berubah-ubah, mata onyx itu jelas menusuk tajam kedalam mata ku. Mencari sesuatu yang sepertinya hilang dari penghilangan matanya.

Aku tak dapat berkata saat tubuhnya naik mensejajarkan wajahnya dengan wajah ku. Menarik ku lebih dekat, mengecup bibir ku dengan pelan.

Apa maksud Sasuke sebenarnya?

Tak tahukah bahwa dia sedang menjungkir balikkan segala perasaaan ku dengan sikapnya?

Sebenarnya Sasuke ingin aku menjauh, 'kah? Atau menginginkan ku jatuh semakin jauh kedalam kecintaan seorang fans pada idolanya, yang jelas hanya akan berakhir menjadi cerita semu tanpa arti?

Romance antara fans dan idolanya? Jangan bercanda! Ini bukan novel yang semuanya jelas akan berakhir happy ending, jelas akan banyak duri yang menusuk telapak kaki disetiap langkah yang ku ambil, jika seandainya sampai begitu.

Ku coba terima, mengikuti permainannya dan menerima fakta bahawa dialah orang yang menjadi first kiss di hidup ku.

Jangan melawan arus, Sakura! Jika tak ingin terhempas lebih sakit. Biar saja hanyut dan lihat akan dimana sungai cerita ini bermuara.

Oh, sepertinya akan bermuara ke permasalahan yang lebih besar.

Kudengar seseorang memanggil Sasuke, sialan! Adik Gaara benar-benar berdiri didepan pintu sekarang.

Kudorong bahu Sasuke untuk melepaskan ciuman.

Ingin rasanya menampar wajah brengsek Sasuke. Tapi ku urungkan niat ku, pasti Sasuke memiliki alasan melakukan ini.

"Sasuke,Kau~ dan Sakura?"

Sasuke hanya diam tak menjelaskan apa pun. Demi Tuhan! Hati wanita mudah tersakiti, dan demi menjaga perasaan Mei Terumi, terpaksa aku harus menjadi hipokrit.

Behind Your Voice[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang