BYV#17

3.2K 333 4
                                    

Akira tersenyum cerah pagi ini, mood~nya memang sedang bagus karena kemarin harinya begitu luang dan dirinya pun dapat bermanja-manja di spa dan beberapa salon dan membeli setengah isi baju di mall.

Berbanding terbalik dengan Sakura yang tampak amat badmood dengan wajah murung dan hati yang bergemuruh.

“Pagi Saki~chan!” Sapa Akira penuh dengan senyuman lebar. Yang hanya dijawab dengan anggukan dan lirikan malas dari Si Punya nama.

Berjalan tertatih dengan tas selempangan berwarna merah marun, Sakura berjalan dengan langkah diseret dan bibir manyun, membuat Akira merasa heran. Tak biasanya Si Pencinta music rock itu berwajah suram sehabis menonton live konser.

“Apa jadwal ku padat hari ini?”

Akira membuka note di tab yang selalu dibawanya, menggeleng disaat melihat Sakura hanya memiliki 2 jadwal untuk pagi ini hingga makan siang tiba.

“Tidak padat. Apa kau ingin melakukan sesuatu?”

“Yah…aku hanya,” jeda sejenak, Sakura mengambil tempat duduk di bangku belakang kemudi dan bernafas berat.

“Terlalu lelah, ingin beristirahat.” Ucapnya terdengar putus asa. Kacamata yang membingkai wajah mungil itu tak mampu menyembunyikan gurat kecewa disana.

Ada apa sebenarnya yang terjadi dengan Sakura?

Tling!

Sebuah pesan online masuk ke aplikasi komunikasi di handphone Sakura, meliriknya sekilas jika itu hanya chatingan dari para kru photoshoot yang menyuruhnya datang ke lokasi. Tapi matanya seolah mendapat pencerahan disaat membaca pesan yang dikirim oleh Naruto.

Senyum semangat untuk peri kecil ku :) kabar baik hari ini. Aku tengah berdiri tepat di depan mobil mu.

Sakura mengangkat pandangan, tersenyum konyol disaat Naruto merentangkan tangan seolah mengundangnya masuk ke pelukan hangat pria itu.

“Astaga! Kenapa Naruto~san bisa disini?”

Sakura tak lagi mendengarkan pertanyaan Sang Asiten, berlari keluar mobil dan menerjang tubuh tegap itu dengan semangat, membuat Naruto tertawa saat  merasa tubuhnya hampir terhuyung ke belakang jika saja dirinya kurang sigap menerima terjangan Sakura.

Sakura sedang butuh seseorang untuk memperbaiki suasana hatinya pagi ini. Dan Naruto selalu saja ada untuknya disaat-saat yang tepat.

Benar-benar penyelamat Sakura.

“Ada apa? Hingga kau memelukku begitu erat.”

Sakura menenggelamkan kepalanya didalam dekapan Naruto, membuat wangi tubuh dan parfum yang dipakai Naruto menyapa indra penciumannya.

Sakura  tak peduli dengan teriakan Akira yang menyuruhnya untuk segera naik ke mobil karena ada pengambilan poto pagi ini. Yang terpenting saat ini adalah dia butuh bahu Naruto untuk bersandar.

“Hanya sedikit rindu pada gitaris kesayangan ku, mungkin?”

Naruto tertawa merdu, memeluk gadis yang lebih pendek darinya itu lebih erat, merasa pelukan ini belum mampu menghilangkan rindunya pada sosok Sakura.  Seolah masih ada jarak untuknya agar bisa merengkuh Sakura. Walaupun nekat pulang disaat konser baru saja selelsai, dengan badan penuh letih Naruto terbang ke Jepang menyusul pujaan hati dan berharap  bisa bertemu dengan Sakura keesokan paginya. Dan saat melihat sambutan hangat Sakura, membuat rasa letihnya terbayar dengan rasa bahagia.

“KU PERINGATKAN SEKALI LAGI HARUNO SAKURA, NAIK KE MOBIL ATAU KU URUS PEMBATALAN KONTRAK MU SEBAGAI MODELING DI KAKASHI INTERTAIMENT!”

Teriakan Akira membuat Sakura mendelik marah pada Asistennya, merasa saat-saat quality time~nya bersama sang gitaris ternama diganggu. Namun usapan dikepalanya membuat amarahnya menguap begitu saja. Digantikan dengan cengiran aneh yang tak tertahankan untuk tidak hadir di wajah Sakura.

Behind Your Voice[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang