Jika halnya keadaan bukan sesuai kehendak hati. Maka pastilah kata 'andaikan' mengiringi.
Sakura terbang pulang ke Jepang tepat jam 12 siang. Disaat Akira memasuki kamar hotel dan meneriaki Sakura bahwa mereka harus mengikuti penerbangan siang saat itu juga. Bahkan saking terburu-burunya, Sakura sampai harus mengusir Sasuke keluar dari kamarnya. Bukannya bersikap tak sopan, hanya saja Sakura tak ingin kegiataannya memasukkan baju dalamannya ke dalam koper dilihat oleh Sasuke.Walaupun Sakura adalah seorang model, namun dirinya tak pernah mengekspos tubuhnya secara berlebihan. Palingan hanya memamerkan bahu ataupun kakinya yang hanya menggunakan celana dengan panjang sedikit diatas lutut. Dia tak ingin menjadi model majalah dewasa, walaupun banyak job yang menawarkan kontrak yang fantastis pada Sakura, namun gadis itu menolaknya secara halus.
Tapi sebelum Sasuke melangkah pergi meninggalkan kamar, sebagai seorang fans, tentu saja Sakura ingat dia harus berfoto bersama idolanya. Dengan mengandalkan Akira sebagai photografer, jadilah foto Sasuke dan Sakura yang dilatarbelakangi pemandangan pusat Venesia dari lantai 7.
Tapi bukan foto itulah yang menjadi hal yang membuat Sakura bahagia, tapi ciuman Sasuke dipipinya saat berfoto itulah yang membuat Sakura berbunga-bunga. Hingga pria itu keluar kamar dengan mengucapkan “sampai jumpa” pada Sakura. Bahkan Sakura masih ingat bagaimana hebohnya Akira mewawancarai dirinya dan menanyakan apa hubungan Sakura dan Sasuke disaat pesawat taking off.
“Jadwal mu sudah ku atur ulang, diawali dengan pertemuan dengan para penerbit buku pada jam 5 sore, photo shoot dari jam 6 sampai jam 8. Jam Sembilan gala primer film yang diangkat dari novel mu. Dan terakhir adalah mengetik naskah novel mu~lagi. Karena para editor meminta bab baru yang hendak memasuki klimaks untuk di editing.”
Sakura memijat kecil bahunya, dirinya memang meminta Akira memajukan jadwalnya setelah setengah jam yang lalu ketika kakinya baru saja menginjak tanah yang berjulukan nama yang sama dengannya itu. Dengan tujuan agar pekerjaannya bisa selesai lebih awal esok hari dan ia pun memiliki waktu untuk bersantai menonoton live konser 2SKN di Venesia.
“Apa aku berlebihan? Jika iya aku akan mengatur lagi~”
“Tak apa Akira, ini sesuai seperti yang aku rencanakan.” Potong Sakura. Membuat Akira mengangguk paham.
“let’s do it!” Ucap Sakura menyemangati diri. Biarlah kopernya dibongkar esok hari saja. Toh ada pekerjaan penting yang harus diselesaikannya kini dan harus secepatnya.
###
Sasuke sibuk ke ruang cek sound, kemudian cek lighting hingga mengecek speaker. Ia selalu memastikan segalanya berfungsi normal hingga konsernya bisa berjalan sukses. Hingga para crew dan roadie yang bekerja dibalik layar pun merasa takjub melihat betapa besarnya persiapan Sasuke untuk meminimalisisr kesalahan teknis dan semacamnya. Membuat mereka berfikir, bahwa konser ini pun harus berjalan sesempurna mungkin dengan bantuan mereka. Agar tak menegecewakan band yang tampil beserta fans yang menonton.
Dengan jumlah penonton dengan rata-rata 18 juta orang disetiap kali konsernya, hampir menyamai penonton seisi stadium terbesar didunia. Bagaimana Sasuke tidak harus bekerja keras demi ini?
Sasuke linglung, bingung tak menemukan mic yang telah dilakaban oleh Sakura. Jika tanpa mic yang dilakban, dapat dipastikan Sasuke akan berdiri gugup disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind Your Voice[✔]
FanfictionSejak menemukan Sasuke disebuah cafe, Sakura tak pernah bisa berhenti untuk melupakan pria itu bernyanyi dengan alunan gitarnya. Hingga setelah 4 tahun berlalu pun. Melewati perjalanan panjang, 2SKN telah menjadi bintang besar. Dan Sakura selalu men...