Bukankah kita sudah terlampau sering diperingatkan untuk tidak terlalu berharap? Lalu kenapa kau masih melakukanya?
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-Sakura membuka matanya perlahan. Menyambut binar cahaya putih lampu. Rasa pening menghinggapi kepalanya sesaat, namun untung itu tak berlangsung lama. Diusapnya mata emerald teduh miliknya untuk membersihkan matanya yang serasa berkabut.
Pemandangan nuansa kamar serba putih,menyapa penglihatan Sakura. Dengan jendela tepat disamping kanan Sakura. Terlihat diluar sana telap gelap, digantikan cahaya lampu jalan dan lampu setiap rumah yang berpendar warna kuning terang.
Suara hiruk-pikuk dua pria lain yang satu ruangan dengan Sakura, seketika mengganti atensi awal.
"Akh! Ini bohong! Tidak mungkin lockscreen-nya pun foto mu juga? Ini tidak adil, Sas!"
"Bodoh! Bukan aku yang menyuruhnya memasang wallpaper foto ku, namun Sakura sendiri yang memilihku."
Ada apa ini? Kenapa mereka berdua ribut sekali? Tanya Sakura dalam diam.
"Oke! Kali ini aku taruhan dengan mu Sasuke. Bahwa jumlah foto ku lebih banyak dari pada foto mu digaleri Sakura!"
"Baiklah," Sasuke mengangkat kedua bahunya acuh, senyum tak lepas dari bibir pria itu sejak melihat raut kesal Naruto. "Jika aku menang, kau harus mengajak seorang fans keatas panggung nanti. Harus dan wajib kau lakukan!"
Naruto mengangguk, matanya berbinar tak sabaran menggulir layar dengan warna pink yang pada bagian belakangnya bertuliskan 'Cherry2SKN'.
Sasuke tak kalah sabarannya,menantikan hasil akhir dari taruhan konyol mereka kali ini. Kaki jenjangnya menghentak-hentak lantai sedikit kasar, hingga bunyi 'tuk-tuk' mengisi kesunyian ruangan.
Sakura mendudukkan tubuhnya sedikit kesusahan diatas ranjang di dekat sudut sana, namun dia berhasil duduk dengan tubuh menumpu ke dinding ruangan.
Kenapa Sakura bisa ada disini? Seingat Sakura tadi sore ia berniat mencari makan dan pergi ke sebuah taman.
Tawa kecil Sakura tak tertahankan, saat menatap raut lucu Sasuke dan Naruto yang tengah mengobrak-abrik isi handphonenya dengan tidak sabaran.
Toh Sakura tak akan marah. Tak ada informasi yang penting didalam handphone miliknya.
Sesekali terdengar ringisan dari bibir Sasuke dan Naruto secara bersamaan, diiringi dengan wajah menahan muntah saat membaca album galeri yang berjudulkan 'Narusasu love.'
"Sialan! Mereka kira aku gay? Aku pria normal tulen, kenapa mereka senang sekali membuat pair aku dengan mu, Sasuke? Dasar penggemar fujoshi! "
Sasuke tak kalah kesalnya dengan Naruto, namun lebih memilih diam demi kenyamanan tidur Sakura ketimbang menimpali teriakan protes leader-nya.
"Jika Sakura bangun karena suara berisik mu, akan kubunuh kau!" Sasuke menununjuk Naruto tepat dikening pria itu, menyentilnya karena rasa kesal.
"Malah suara mu yang akan membangunkan Sakura-chan, teme!"
Sejenak mereka terdiam, menghitung isi folder foto mereka berdua yang sepertinya sengaja dibuat secara terpisah oleh Sakura.
"Binggo! Aku menang lagi dari mu, Naruto. Sudah kukatakan Sakura itu milik ku!" Seru Sasuke saat melihat jumlah fotonya 1050. Lebih banyak 2 kali lipat dari Naruto.
"Aku tidak terima! Sakura itu milik bersama. Kau kira, siapa kau siapa Sakura punya hak milik?"
Sasuke berkacak pinggang, menatap Naruto dengan penuh rasa senang dan menyombongkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind Your Voice[✔]
FanfictionSejak menemukan Sasuke disebuah cafe, Sakura tak pernah bisa berhenti untuk melupakan pria itu bernyanyi dengan alunan gitarnya. Hingga setelah 4 tahun berlalu pun. Melewati perjalanan panjang, 2SKN telah menjadi bintang besar. Dan Sakura selalu men...