5. Inside My Chest

3.4K 499 47
                                    

Di dedikasikan buat sahabat tercinta mina yang berjuang buat wisuda di tahun ke 7 nya...

Ini buat lu YutaHaragi 😘😘😘😘

Kecup basah sahabat mina dari Yoongi :*****

Jimin sudah menunggu dengan sabar. Ia begitu tampan hari ini. Dengan pakaian terbaiknya plus dengan rambut disisir ke atas, Jimin tampak menonjol di antara pengunjung yang lain.

Memesan meja di salah satu restoran cukup mahal di Seoul. Menata meja dengan apik. Lalu menunggu dengan gugup kekasihnya yang sudah tujuh tahun ini ia kencani.

Jimin menunggu dengan senyuman yang tak pernah lepas dari bibirnya. Hari ini ia harus bisa membuat kekasihnya bahagia.

Jimin sadar, ia bukanlah kekasih yang baik untuk gadisnya. Ia tidak perhatian layaknya kekasih pada umumnya. Ia tidak sering mengajak kekasihnya kencan dan jarang sekali mengucapkan kata romantis. Itu semua Jimin lakukan karna usia hubungan mereka yang menginjak tahun ke tujuh.

Rasanya Jimin takut jika kekasihnya bosan padanya. Makanya Jimin menjaga jarak dua tahun terakhir ini. Dan itu berhasil, sekalinya mereka bertemu, atmosfir yang timbul seperti layaknya orang yang baru pertama kencan.

Sibuk tersenyum dan memikirkan kekasih manisnya, Jimin tidak sadar jika ia sudah menunggu dua jam. Apa yang terjadi? Bukankah gadisnya bilang sudah di jalan? Pikiran Jimin mulai berpikir buruk.

Jimin merogoh sakunya untuk mengambil ponsel. Ia akan menelpon kekasihnya terlebih dahulu.

Mata Jimin membulat saat ia membaca satu pesan dari kekasihnya. Pesan yang amat singkat namun mampu membuat jantung Jimin pecah saat ini juga.

From : PABO

Kita putus!

Kita putus?

Kita putus?

Kita putus?

Kita putus?

Kita putus?

Kita putus?

Kita putus?

Jimin menatap layar ponselnya nanar. Ia mengulang-ngulang isi pesan yang kekasihnya kirim padanya. Ada apa? Kenapa kekasihnya meminta putus? Apa ada yang salah? Apa ia selingkuh dengan pria lain? Terakhir bertemu satu bulan yang lalu, kekasihnya itu tampak masih seperti biasanya.

Bahkan saat mereka berbicara di telepon satu minggu yang lalu, Jimin masih mengingat teriakan kesenangan gadisnya saat ia mengajaknya untuk makan malam hari ini.

Tapi kenapa? Apa gadisnya sudah bosan dengan Jimin? Apa ia menemukan lelaki lain yang lebih dari padanya?

Jimin menatap meja yang sudah ia pesan dengan tatapan sendu. Ini semua tak bisa dibiarkan. Jimin tidak akan melepaskan gadis itu dengan mudah. Tujuh tahun mereka bertahan, ia tak mau siapapun yang menjadi pendampingnya. Ia hanya mau gadis itu untuk selamanya berada di sampingnya.

.

.

.

"Oh ... Jimin? Kau datang nak?" Jimin membungkuk hormat saat ibu gadisnya membukakan pintu.

"Aku datang, apa kabar Bibi?"

"Aku baik-baik saja. Kapan terakhir aku melihatmu? Sebulan yang lalu? Tiga bulan yang lalu?" Nyonya Yoon bertanya pada Jimin sambil melirik-lirik sedikit pintu kamar putrinya.

8. BTS Oneshoot - SugaMinNaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang