:
::
:“Donghae hyung!” namja remaja itu sudah menunggu Donghae di depan pintu.
“OMO! Jeno-ya.. kau sudah pulang sekolah?”
Jeno mengangguk “ayo kita ke atap lagi, aku ingin bercerita sekalian bantu aku mengerjakan tugas..”
“Mwo?? Yyaa.. mana bisa begitu? Kau tahu kan aku bahkan baru akan melanjutkan pendidikan setelah berhenti beberapa tahun..”
Jeno mengangguk sambil menampakkan senyumnya, bukan hanya bibirnya tapi juga matanya. Membuat Donghae mau tak mau menjadi tertawa.
“hahh.. kau ini, Jaehyun bisa membenciku jika kau begini padaku..”
“Heechul hyung bisa juga melakukan hal yang sama padaku..”
“kalau begitu mari kita akhiri..”
“aigooo.. kita baru memulainya dan kau mengajakku mengakhiri ini?”
Donghae makin tertawa. Ia sering tidak bisa berada dalam kesadaran jika namja di depannya ini hanya seorang anak kecil saja.“arrraaaa… kajja!!”
:
::
:“Jeno-ya.. kau menikmati masa sekolahmu?” Donghae mengamati Jeno yang sibuk dengan tugasnya sementara ia malas membantunya.
Jeno mengangguk “Nde. Karena dengan bersekolah aku memiliki teman selain kau hyung..”
Donghae manggut-manggut “sepertinya kau benar. Aku tidak pernah memiliki teman sebelumnya. Karena menurutku teman hanya membuat hidupku semakin rumit saja..”
Jeno mendelik “jadi kau juga menganggapku rumit??”
“aniya.. bukan begitu, kau tentu saja berbeda. Lagipula kau lebih seperti dongsaengku..”
Jeno berpikir sejenak lalu ia berkata lagi “kau tahu hyung, tadi pagi aku bercermin. Setelah kuamati wajahku lebih mirip denganmu daripada dengan Jaehyun hyung..”
“OMO!” Donghae tertawa “lalu apa kau berpikir juga jika kita saudara?? Aaiigoo, jangan membuatku panik Jeno-ya. Cukup dengan perubahan statusku dua minggu ini sudah membuatku cemas..”
“waeyo?”
“Heechul hyung sangat baik, tapi aku tahu pasti aku akan mengecewakannya nanti..”
“kau belum lama menjadi dongsaengnya sudah bisa memastikan hal itu? apa kau punya rahasia hyung?” tanya Jeno serius.
Ohh, ingatkan Donghae jika anak itu masih 11 tahun. Apa Donghae akan berkisah dengannya?
“Yaa.. jangan melihatku yang masih kecil, aku cukup mandiri selama ini..” Protes Jeno seakan tahu pikiran Donghae.
“Nde, kau sudah mengatakan itu berulang kali.. ah, sebenarnya.. aku memang punya rahasia.. tapi rahasia tidak akan menjadi rahasia kalau kau sampai tahu, jadi aku.. aku tidak bisa mengatakannya padamu..”
Jeno memekik “HYUNG!”
Hahahaha..
Donghae suka melihat wajah Jeno yang marah “arrraa… sebenarnya bukan rahasia, hanya masalah biasa.. aku hanya tidak rela jika Hyukjae hyung menjadi jauh dariku. Ada batas saat kami bertemu… dan dia berusaha untuk menjauhiku. Aku tahu persis itu walau kami jarang sekali akur.. aku tahu dia sebenarnya menyayangiku. Sama seperti Jaehyun.. kau tahu Jeno-ya, hyungmu akan mencarimu jika kau tidak cepat pulang..”“aasshh.. sudah ku katakan dia tidak akan peduli denganku..”
“kalau begitu kau yang harus peduli padanya, sebelum kau semua menjadi terlambat. Bukankah lebih baik memulai sesuatu yang baik? Kau akan mengerti maksudku nanti..”