Sembilan!

874 103 8
                                    

Males ngedit, banyak typo!
😂

:
:

:
:

Choi DaeJoon, namja yang hampir memasuki usia pensiun itu menatap lembut kedua putranya. Choi Siwon dan Choi Sehun. Sementara isterinya, menemani disana.

“jadi benarkah jika aku bukan anak kandung appa dan eomma?”

Choi Daejoon mengangguk “itukah yang ingin kau tanyakan sampai meminta bertemu sepagi ini Sehun-ah?”

“aku hanya butuh kejelasan appa, hyung tidak mau mengatakannya..”

“nde, tentu saja. Karena hyungmu tidak tahu sejak awal..”

“gundae Sehun-ie..” lembut sang eomma “kau harus mendengarkan semuanya dengan tenang, jangan terbawa emosi.. arrachi..” ucapnya sambil menepuk pelan tangan Sehun.
Ya. Yeoja itu yang bisa menenangkannya. Ia terlampau menyayanginya..

“Sebenarnya kami memiliki dua orang putra. Siwon.. memiliki dongsaeng.. Choi Siwan. Tapi diusianya yang ke tiga ia menderita penyakit langkah yang serius sampai kami harus merelakannya pergi. Eomma sangat terpukul.. Siwon bahkan menjadi anak pemurung. Sampai akhirnya Appa melihatmu. Kau adalah anak dari teman dekat Appa.. mereka mengalami kecelakaan hebat hingga membuatnya meninggal bersama isterinya. Sebelum ia pergi ia menitipkanmu padaku..”

“tunggu appa, lalu kenapa aku bisa di panti asuhan?”

“Park Taeyang.. kerabatmu tidak menyukai keberhasilan appamu. Ia harus menyingkirkanmu supaya bisa menguasai semua perusahaan atas namanya. Jadi ia mengirimmu ke panti asuhan. Begitu aku tahu, aku langsung mengurus surat adopsi untuk menyelamatkanmu..”

“Mwo??”

“mianhae appa tidak bisa menceritakan ini sebelumnya, karena bagi kami kebahagiaanmu lebih penting. Asal kau tahu Sehun-ah, sejak kedatanganmu.. eomma dan Siwon juga kembali menemukan kebahagiaannya..”

“kami menyayangimu Sehun-ie..” imbuh eomma sambil mengusap lembut kepala Sehun yang memang duduk di sebelahnya.

Sehun mengerti sekarang, tapi kenapa ia tidak mengingat sama sekali? Ia tidak memiliki kenangan sedikitpun..

“kau pasti bertanya kenapa kau tidak tahu hal ini bukan? Menurut dokter.. kau yang memang tidak ingin mengingatnya.. tapi appa yakin, suatu saat nanti kau berani membukanya lagi.. kami akan selalu mendukungmu Sehun-ah, kau adalah putra kami.. dongsaeng Siwon..”

Sehun hanya mampu menundukkan kepala, walau demikian mereka tahu anak itu sedang terluka. Bahkan isakannya sudah terdengar.

:
:

:
:

:
:

Kai menjadi heran sejak ia duduk bersama Donghae dan Sehun. Keduanya hanya diam, menyesap kopi tanpa bicara atau celotehan biasa yang mereka lontarkan.

“Yaa.. kalian kenapa? Kalian sedang bertengkar??”

“ani..” Koor keduanya.

“lalu??”

“ani…” jawab mereka lagi.

Aiisshh. Kai hampir putus asa. Ia mengacak rambutnya yang sudah ditata dengan susah payah.
“gundae wae??? Kenapa kalian diam saja? Apa ada masalah? Aaiihhss.. yaaaak!! Kalian ini menganggapku sebagai teman atau tidak??” jengkelnya.

Sehun dan Donghae memandangnya pelan..

“Kai-ya!”

“euhm, wae? Katakan cepat..”

Can I Stay? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang