Epilog#1

972 97 7
                                    

Aku tahu, pasti banyak pertanyaan di eps -End- kemarin bukan?

😂Mianhae, jeongmal mianhae..!!

Sengaja, kok! 😈

Artinya, misiku berhasil membuat kalian bingung dan menghidupi penasaran sampai saat itu berakhir..

Okeyy, kita lanjutkan perlahan ya..

🐨🐾🐨


About Flashback!

Kim’s Family Side!

oOo
.
oOo

“Appaaaaa….. Appaaa…..” kaki kecil namja berusia 7 tahun itu melangkah cepat sambil berjingkrak kegirangan. Begitu melihat sang Appa ia melompat cepat ke pelukannya.

“Aigoooo.. uri Haechan sedang gembira eoh?”

“Nde, gundae Appa.. kita jadi membeli hamster kan?”

“kau sangat menginginkannya? Janji akan merawatnya? Tidak lupa memberinya makan? Akan membersihkan kandangnya?” goda sang eomma yang kini berjalan di samping suaminya yang menggendong putra mereka.

“nde eomma… Heechul hyung akan membantuku juga..”

“benarkah hyungmu berkata begitu Chan-ah?”

“aku akan memaksanya!”

Hahaha..
Kim Jinyang, sang Appa hanya  tertawa. Kepolosan Haechan memang selalu membuatnya bahagia. Bahkan kini ia sudah menghadiahi putra bungsunya dengan sebuah kecupan di dahi.

“kita akan membeli hamster, tapi setelah Appa bertemu dengan rekan kerja Appa. Haechan bersama eomma dulu nde, tunggu Appa sambil menghabiskan ice cream? Otte?”

“Mwo ice cream?” pekiknya dengan mata berbinar “apa aku boleh pesan double?”

“tentu saja..!!”

“Wooaahh, daebak!! Kalau begitu aku akan memamerkannya pada hyung nanti..” celotehan Haechan mengiringi perjalanan mereka. Bahkan Kim Jinyang dan isterinya tak henti-henti tertawa mendengarnya.

Namun sesuatu yang buruk sedang menunggu mereka. Saat ketiganya berada di dalam mobil. Seseorang mengintip dari balik dinding tempat parkir. Tersenyum miring dengan pandangan garing. Lalu dengan segera ia menghubungi seseorang..

“Mereka akan mati sebentar lagi, boss! Mobil itu akan membawa mereka ke surga dengan tenang..”

oOo
.
oOo

Haechan terus saja berceloteh juga sesekali ia akan menyanyi dengan suara cemprengnya.. sampai tiba-tiba wajah panik sang Appa terbaca.

“waeyo??”

Kim Jinyang menoleh pada isterinya memberi isyarat untuk menenangkan sang putra.

“gwaenchana Chan-ah.. sekarang duduklah dengan tenang arrachi..”

“eomma….”

“gwaenchana..” ujar eomma. walau ia sudah menebak bahwa kondisi mobil yang oleng pasti membuat anaknya takut “dengar eomma adeul.. duduk dengan baik nde..”

“hiks.. shireeoo..” Haechan mulai terisak “eomma… hiks..” ia mengulurkan kedua tangannya, ia hanya ingin berada di pelukan eommanya saat ini.

Tapi sesuatu terjadi dengan begitu cepat. Kim Jinyang hanya bisa menahan napas sebelum ia benar-benar tak bisa bernapas. Sang isteri memanggil nama putra mereka. Sementara Haechan sudah berteriak histeris..

“EOMMAAA!!!!”
Greb!!
Satu pelukan ia dapatnya saat eommanya memutar tubuh dan merengkuhnya erat.

Lalu..

Semuanya terjadi begitu saja, Haechan tidak tahu apa yang sebenarnya ia alami. Yang ia tahu mobil tidak dapat dikendalikan. Menabrak mobil lain dan ia bersembunyi di pelukan eommanya. Ia masih bisa merasakan saat tubuhnya turut terjungkir, membentur sesuatu hingga rasa sakit menjadi. Sementara ia tak bisa berbuat apapun.. tak bisa bergerak karena tubuhnya lemas..

“Appa… ahk.. eo..mma… hiks… ap…ppo…”

:
Fin
:

Can I Stay? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang