oOo
-
oOoBukankah seringkali hidup ini mempermainkan kita? Atau kita yang terjebak dalam rayuan mainnya? Entahlah..
Tidak ada yang bisa menolak, seberapa besar pun kita mencoba untuk menghindarinya. Manusia tetaplah manusia, makhluk yang terbatas.Kala bahagia itu ada, siapa bilang duka akan musnah? Nyatanya ia sedang mengintip dibalik dinding dan bersiap untuk perannya keluar.
Bahkan duka itu lebih hebat dalam berperan memainkan hidup manusia.
Heechul hanya bisa terdiam menghayati jalan hidupnya yang rumit. Meratap pun tak ada gunanya sekarang ini. berharap pun seakan diambang batas. Bahkan jika ia meminta kepada Tuhan, apakah ia akan didengarkan??
Sehun menatapnya penuh sendu. Walau ia sudah mendapatkan pemeriksaan tapi ia belum bicara sama sekali. Sehun hanya meremas erat jemari Siwon. Entah kenapa, Siwon jauh lebih hangat daripada Heechul. bahkan disaat seperti inipun. Sementara namja itu terus mendampingi dongsaengnya.
“Heechul ssi, bagaimana keadaannya?”
“Mollayo..”
“pergilah, Sehun bersamaku.. aku akan menjaganya..”
Heechul melirik pada dongsaengnya “Sehun.. mianhae, jeongmal mianhae.. hyung tidak bisa menjagamu sebaik Siwon.. gundae, hyung menyayangimu..” lirihnya.
Sehun menarik napas.. apa ia akan bicara?
“Gwaenchana, semuanya sudah terjadi hyung..” balasnya lembut “aku hanya masih terlalu takut saja jika mengingat hal itu. ini pertama kalinya.. tapi aku baik-baik saja. Dan juga.. gumapta, hyung datang menyelamatkanku. Aku tahu.. jika Donghae tidak menghentikanmu tadi.. kau akan menyerahkan semuanya pada Park Jungsoo”
Heechul mengangguk..
“Istirahatlah, Siwon akan bersamamu disini..”“Nde, temui dia hyung.. dia lebih membutuhkanmu saat ini..”
“Walau aku ragu untuk bertemu dengannya…” Hah, Heechul masih sempat menunduk “aku tidak tahu Donghae akan menerimaku atau tidak, aku berhutang nyawa padanya..”
“Sudah hyung, jangan katakan itu disini.. katakan semuanya pada Donghae.. dia lebih menderita..”
“Nde.. aku pergi dulu..”
oOo
Kilas saat kejadian mencekam itu masih berlangsung beberapa lalu…
oOoSrttt!!
ARRRRGGGHHHH!!!!!Jungsoo menarik tubuh Donghae dan dengan cekatan dan sekali hentakan, jarum itu menancap pada lehernya.
“Donghae-ya…” ucap Jungsoo manis “Bunuh Choi Sehun sekarang….”
“DONGHAE BERHENTI! DENGAR HYUNG HAE-YA! HENTIKAN.. INI HYUKJAE HYUNG!! HAEEEE!!!” teriak Hyukjae tak karuan “Jebal Hae..” isaknya kemudian “hyung tidak ingin kau jadi pembunuh, jebal.. hikss.. mianhae, hyung janji setelah ini kita akan hidup dengan normal.. jebal..” Hyukjae terus meneriaki Donghae..
Sampai…JLEBB!!
“Andwaeee!!” Hyukjae memeluk erat Donghae memberikan kenyamanan, ia tahu Donghae bisa merasakan semua ini. hanya saja obat sialan itu mempengaruhinya..
“arrgghhh..” keluhnya kemudian, tapi ia masih sanggup berkata dalam pelukannya “Hae-ya, apapun yang terjadi hyung akan melindungimu. Hyung tidak akan membiarkanmu menjadi orang jahat lagi.. hyung tidak akan membiarkanmu menjadi seorang pembunuh” suaranya begitu lirih di telinga Donghae “hyung ingin… hahss.. kau… hah.. hidup dengan bahagia..”Brugh!!
Hyukjae ambruk tepat di kaki Donghae dengan darah bercampur peluh di tubuhnya. Donghae memandang itu dengan tatapan bingung.