Let me Go Home!
:
Klak!
Masih dengan mata setengah terpejam, rambut acak-acakan, sendal boneka dengan kepala panda diatasnya, baju piyama yang sedikit tersingkap.
Heechul. Membuka pintu apartemennya. Setelah ia menggerutu panjang mengomel pada Suho yang berakhir dirinya kalah taruhan. Suho sudah mandi, ia sedang memasak hingga enggan membuka pintu dan mencetuskan untuk bermain gunting batu kertas dengan Heechul.“buka saja hyung, siapa tahu Jeno datang lagi..” begitulah, Suho seakan hafal kebiasaan bocah itu. karena hanya Jeno yang suka memencet bell. Jika itu Sehun ia akan masuk dengan sendirinya. Sementara jika itu orang lain.. sepertinya tidak ada yang pernah mencari mereka di apartemen, klien dan teman Heechul maupun Suho lebih suka bertemu di tempat lain.
Dan disinilah sekarang, Heechul membuka malas pintunya. Lalu perlahan menatap sayu pengunjung apartemen mereka pagi ini mulai dari bawah.
Ada dua pasang kaki dengan sepatu warna putih, sementara sepasang lainnya berwarna biru cerah. Celana jeans dan jaket senada dengan sepatunya.Tlap!
Heechul yang tadinya masih mengantuk menjadi terbangun seketika serasa ada sejuta caffein yang membuka kelopak matanya.
Seorang namja membungkuk, memberi hormat dan salam.
“anyeonghaseyo..”
Merasa tidak ada jawaban, namja tadi meneruskan kalimatnya. Ia tahu sang pemilik apartemen itu pasti sangat terkejut dengan kedatangannya.
“Heechul ssi,.”
Slut!!
Sebelum itu Heechul melihat namja yang satu lagi bersembunyi dibelakang namja yang lain dengan wajah cemas dan takut. Sebenarnya lucu sekali jika dipandang. Wajah polosnya, tatapan hangatnya, bibir yang ia kerucutkan lalu tingkah konyolnya. Ia sedang memeluk sebuah wadah kaca bening dengan dua ekor ikan warna orange disana. Seakan tak ingin kehilangan temannya, namja itu benar-benar erat memeluknya.“Hae..??” lirih Heechul memanggilnya.
Suasana menjadi syahdu pagi ini. lebih teduh dari hari biasanya. Namun sedikit terpecah saat Suho menghampiri mereka dengan teriakan.
“HYUNG! KENAPA KAU LAMA SEKALI? MEMANGNYA SIAPA YANG DATANG…..?? OMO!! HAE? DONGHAE?? AIGOOOOOO.. kenapa kau tidak cepat menyuruh mereka masuk hyung?? Kajja Hae.. kebetulan aku baru saja memasak, kau belum sarapan kan? Kajja..” Suho tak mempedulikan Heechul yang masih tertegun mencerna penglihatannya.
Namun sesuatu terjadi, Donghae malah ketakutan dengan tindakan Suho. Ia makin bersembunyi di punggung…
“hyungie… kita pulang…”
“aniyo Hae, nanti dulu..”
“jebal hiks.. Hyuk hyung…” pintanya memelas persis seperti anak kecil.
Hyukjae. Dialah yang datang pagi ini dan memberikan kejutan pada Heechul. membawa serta Donghae dengannya.
“Suho ssi, mianhae. Donghae masih terlalu takut bertemu dengan orang.. bisa kami masuk dulu? Akan kuceritakan semuanya..”
Suho mengerti. Mereka memang harus menjelaskan apa yang sudah terjadi.
“masuklah..” ujarnya membuka pintu lebar dan menyerat Heechul yang bahkan tak bersuara sama sekali.Suho meminta Hyukjae dan Donghae duduk dengan nyaman. Lalu membawa paksa Heechul ke kamarnya untuk berganti pakaian. Sementara ia menyiapkan minuman. Terlebih untuk Donghae agar anak itu lebih tenang.
oOo
.
oOoDonghae masih memeluk wadah ikannya. Sesekali ia melirik pada Heechul dan Suho didepannya. Bukannya Donghae lupa akan mereka tapi merasa tidak nyaman dengan keadaan ini. sekalipun sebelumnya Hyukjae sudah memberinya pengertian.
“Donghae depresi berat setelah kejadian setahun lalu. Aku sengaja membawanya pergi agar kami bisa memulai kehidupan normal. Sayangnya tidak sepenuhnya itu berhasil. Sampai traumanya karena kecelakaan itu kembali menghantuinya. Donghae seringkali tidak bisa menguasi emosinya. Ketakutan berlebihan pada orang jahat, berimbas pada hubungan sosialiasasi dengan orang lain. Dimatanya semua orang yang tidak pernah dikenalnya, bukan orang yang baik.. Donghae hanya mau bicara denganku di awal pemulihan. Tidak mau keluar rumah. Bersembunyi saat ada orang datang ke tempat kami. Ku rasa.. selain permasalahan dengan Park Jungsoo, ada hal lain pemicunya..”
“seperti apa?” sambut Suho
“kekecewaan mendalam.. aku tahu Donghae kecewa karena aku tidak menjadi hyung baik, tapi kalian punya andil akan hal itu”
“Mwo? Kau menyalahkan kami?” pekik Heechul
“percayalah Heechul ssi, selain namaku.. namamu yang sering disebutnya.. anak ini terlalu menyayangimu..”
Heechul tercekat. Bisa-bisanya Hyukjae berkata begitu.
Hyukjae tertawa kecil “aku tidak tahu kenapa, kalian tinggal bersama dalam waktu yang singkat tapi aku heran, Donghae justru begitu menyayangimu.. jadi, itulah alasanku membawanya kembali”
“maksudnya apa?”
“seperti kalian tahu kondisinya sekarang, Donghae tidak gila.. ia hanya membiarkan trauma dan rasa bersalahnya hidup dalam pikirannya. Sudah berbagai macam hal kulakukan tapi dia tidak mau membuka hati. Aku mohon Heechul ssi.. bantu aku mengembalikannya.. jebal..” pinta Hyukjae dengan sangat “siapa tahu dengan banyak orang disekitarnya yang memberi perhatian, perlahan ia bisa kembali menjadi Donghae kita..”
“menurutmu apa kau pantas meminta hal itu?”
“aku tahu ini terlalu berani, tapi yang aku pikirkan hanya Donghae. aku tidak ingin ia begini seumur hidupnya.. jika kalian memang tidak berkenan, gwaenchana.. mungkin aku datang ke tempat yang salah saja. Ku rasa Donghae juga sudah mendengar jawaban kalian.. jika perasaannya selama ini salah. Tidak seharusnya Donghae menyayangi kalian..”
Pernyataan Hyukjae begitu memukul Heechul. ia menjadi seperti manusia yang tak punya hati. Padahal selama ini, sejak Donghae menghilang, ia bahkan tak pernah melupakan anak itu sejenak pun.
“mianhamnida.. kami mengganggu waktu kalian..” imbuh Hyukjae lagi, ia berniat membawa Donghae kembali pergi.
Namun dugaannya tepat, Heechul menahannya.
“Gajima! Aku belum berterima kasih pada kalian karena sudah menyelamatkanku dan Sehun waktu itu. juga belum meminta maaf karena terlalu memandang buruk pada kalian..” ungkap Heechul tulus, membuat Suho bangga padanya “kita jaga Donghae bersama.. bukankah begitu Suho-ya?”“Nde hyung!”
“gundae.. Sehun??”
“tidak perlu mencemaskan Sehun, Hyukjae-ya.. dan jangan terlalu formal. Panggil hyung, saja.. bagaimana kalau mulai sekarang kita lupakan semua masa kelam itu. aku menyayangi Donghae. itu yang baru ku sadari setelah kalian pergi.. aku tidak mau kehilangan lagi. Jadi tetaplah disini.. Sehun akan mengerti dengan keputusan ini dan kurasa ia juga setuju..”
Hyukjae tersenyum lega “gumapta hyung.. kalau begitu aku akan mengurus sewa apartemen di gedung ini..”
Heechul menggeleng “tidak perlu, masih ada kamar. Tinggal saja disini.. Sehun lebih memilih dengan Siwon jadi kurasa tidak masalah..”
“baiklah..”
Heechul bahagia. Ia bisa melihat Donghae lagi mulai sekarang. Walau banyak yang harus mereka perbaiki. Dengan lekat Heechul menatap Donghae yang masih dengan dunianya. Meski begitu ia tahu, Donghae mendengarkan semua pembicaraan mereka.
Lalu dengan lembut Heechul mendekat pada Donghae. mengusap pelan kepalanya hingga membuatnya sedikit tersentak. namun begitu mata mereka saling bertatap.. Donghae berkaca-kaca..
“Hyung….” Panggilnya lirih.
:
Fin
: