3. Dua Spesies Alien Berbeda

13.2K 1.1K 33
                                    

Mari merapat yang merindukan pasangan ini, E&R 💑💑💑

HAPPY READING ya 😘😘😘

🌼🌼🌼

Selama dua hari berikutnya Elora menikmati libur panjang dengan tidur dan bermanja-manja di salon bersama Adriella tentunya. Tugasnya menolong Rocky sudah selesai walaupun pria aneh itu tiba-tiba melunak dan berhenti marah setelah gipsnya terpasang.

Elora hanya berharap tidak akan lagi bertemu dengan pria tua yang aneh itu! Rasanya mulut Elora sudah paling tajam, setajam silet, ternyata masih ada yang lebih tajam, laki-laki pula tuh! Elora bergidik ngeri.

Ketika hari ini Elora kembali bekerja, Suster Mia sudah menantinya di depan pintu UGD dan mengatakan bahwa Dokter Hartono, Kepala Rumah Sakit mencarinya.

Apa lagi ini? keluh Elora. Dia paling tidak suka berurusan dengan para petinggi rumah sakit karena biasanya mereka memerlukan dokter tertentu untuk kasus tertentu dan Elora tidak suka itu.

Shanty, sekretaris Dokter Hartono, menyuruhnya langsung masuk ke dalam ruangan karena Dokter Hartono sudah menunggunya dari tadi.

"Pagi Dok," sapa Elora sambil tersenyum manis.

"Pagi Dokter Elora. Ayo silakan duduk. Ada sesuatu yang ingin saya bicarakan!"

Elora duduk di hadapan Dokter Hartono dengan harap-harap cemas tentang tugas apa yang harus dia jalani saat ini.

"Begini Dokter Elora, saya punya tugas baru untukmu. Ada seorang eksekutif muda yang memerlukan seorang dokter berpengalaman untuk merawat kakinya yang patah dan aku menunjuk dirimu!"

"Maaf Dok, kenapa harus saya ya? Apakah tidak ada dokter lain yang lebih kompeten? Lagipula saya kan bukan fisioterapis, Dok."

Dari seluruh dokter yang ada di rumah sakit ini, hanya Dokter Elora yang berani membantahnya apalagi jika tugas yang diberikan tidak sesuai.

"Apa yang Dokter Elora katakan memang benar tapi pasien ini meminta Dokter Elora secara khusus untuk merawatnya dan saya tidak berani menolak karena beliau adalah pemegang saham terbesar di rumah sakit ini."

"Kalau saya menolak bagaimana, Dok? Apakah Dokter akan memecat saya?"

Dokter Hartono tertawa lebar. Anak ini benar-benar berani dan Dokter Hartono menyukai sikap blak-blakannya.

"Dokter Elora harus menerima dan saya akan memberikan bonus yang tidak akan mungkin kamu tolak."

Elora terdiam menunggu lanjutan perkataan Dokter Hartono.

"Aku akan mengirimmu sebagai dokter pendamping di World Surf League 2018 di Bali bulan depan selama 2 minggu. Bagaimana?"

Mata Elora langsung berbinar-binar. Bali, Liga Selancar Dunia, banyak pria tampan, pantai, berjemur. Oh tidak... tidak bisa dilewatkan maksudnya.

"Oke Dok, it's a deal! Kapan saya mulai kunjungan rumah ke pasien ini?" tanya Elora bersemangat.

"Saya tahu kau tidak akan menolaknya. Oke, tugasmu dimulai hari ini. Setiap hari selama 2 jam dan waktunya terserah dirimu. Oke, terima kasih, Dokter Elora. Senang bekerja sama dengan anda!" Dokter Hartono menjabat tangannya dengan senyum lebar.

"Shanty akan memberikanmu semua data lengkap pasien tersebut."

"Terima kasih juga, Dok dan tidak boleh batal ya!"

Sambil bersiul kecil, Elora keluar ruangan dan mendatangi meja Shanty untuk semua detail pasien yang dimaksud.

Tanpa membacanya, Elora langsung menyerahkan data itu pada Suster Mia untuk menelepon si pasien dan mengabarkan bahwa Elora akan datang jam 2 siang. Setelah itu dia bisa kembali ke rumah sakit untuk praktek sorenya.

ELORA - Si Pemilik Hati (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang