Cinta bisa datang jika Tuhan ikut serta di dalamnya
Ana mengetuk layar di jamnya, 15:40, saat itu ia sudaha berada di parkiran Central Blok Square. Untuk sesaat ia memutuskan untuk membatalkan pertemuan ini. Ia ingin meminta Rayhan memikirkan lagi perkataannya waktu malam itu. Ia berpikir mungkin Rey sedang marah. Ana menundukkan kepalanya di atas setir mobil. Ia bahkan tak berminat untuk pertemuan ini. Siapa Adi itu? Kenapa tiba-tiba ia datang dan merusak alur cerita hidupku? Sehebat apakah dia sampai papa begitu menyayangi dan membanggakannya ? kesal! Umpatnya dalam hati.
Setelah pergulatan nya dengan hatinya itu selesai, ia memutuskan untuk turun dari mobil dan menemuinya. Rayhan telah membuat keputusannya. Maka apapun yang terjadi sudah tidak ada bedanya lagi bagi Ana.
" Assalamualaikum ", salam Ana ketika melihat seorang pria duduk di meja nomor 24 di Cafe Poppy di kawasan Central Blok Square.
" Waalaikumsalam ", jawab pria itu seraya berdiri dan menoleh kearah Ana.
" Aditama? ", tanya Ana.
" Iya, saya Aditama, Silakan duduk ", jawab Adi seraya menarik kursi untuk Ana. Kemudian Ana duduk.
" Perkenalkan, Saya Aditama Mandala Putra Handoko. Saya baru saja lulus bulan lalu ", kata Adi memperkenalkan diri sekali lagi.
" Kamu mengambil fokus studi apa? ", tanya Ana basa-basi.
" Manajemen Bisnis di Harvard ",kata Adi.
Ana tertegun, Aditama begitu hebat. Dia mengetahui dari Anita bahwa usia mereka hanya berbeda setahun, dan lulusan dari Harvard pula. Pantas saja papanya membangga-banggakan Adi. Ana terus menatapi wajah pria asing dihadapannya. Cukup tampan,
" Terima kasih karena sudah mau datang ", ucap Adi.
" Tidak perlu berterima kasih, saya kesini karena papa yang meminta ", kata Ana sedikit ketus.
" Apakah kau sudah tahu tentang perjodohan ini, Ana? ", tanya Adi langsung.
" Saya tahu ", jawab Ana cuek.
" Bagaimana menurutmu? ", tanya Adi lagi.
" Mengapa kau begitu penasaran? Bagaimana denganmu sendiri? ", tanya Ana balik dengan nada agak tinggi. Ana terlihat kesal.
" Apakah kau tidak setuju dengan perjodohan ini? ", tanya Adi lagi. Ia begitu penasaran tentang hal ini.
" Coba kita sama-sama berpikir, kita belum saling kenal, belum saling tahu, terus orangtua kita dengan santainya langsung meminta kita bertemu dan membahas pertunangan. Tidak-tidak, bahkan papa sudah mendesakku menentukan tanggal pernikahan. Apa yang dipikirkan mereka sih? Mengapa harus terburu-buru seperti itu. Aku bahkan tidak pernah hidup dengan keputusanku sendiri ", kata Ana.
" Karena urusan ini, saya mengorbankan banyak hal ", lanjut Ana tegas.
" A... Aku minta maaf, maafkan Aku ", kata Adi.
" Untuk apa kamu meminta maaf? Tidak ada salah dan benar disini, kita hanya sedang dipermainkan takdir ", kata Ana.
" Tidak, takdir tidak sedang mempermainkan kita, Ana. Mungkin akulah penyebab terlaksananya perjodohan ini ", kata Adi.
" Apa maksudmu? ", tanya Ana.
" Seminggu sebelum hari ulangtahunmu yang ke-17, ayahmu datang ke rumah, kebetulan aku sedang libur. Lalu aku berbincang-bincang dengan ayahmu. Kemudian, beliau mengajakku dan keluarga untuk datang ke pesta ulang tahunmu. Tetapi sayangnya, aku tidak bisa hadir, aku sedang sakit saat itu ",
KAMU SEDANG MEMBACA
Adimarga Cinta
RomancePertemuan tak terduga antara seorang wanita dengan kakak kelasnya yang mungkin telah di setting oleh takdir. Entah alur seperti apa yang dibuat untuk cerita kehidupan wanita itu, namun pertemuannya dengan kakak kelasnya itu menjadi awal dari kisah h...