Jaebum p.o.v
Bekerja sebagai konselor di International University of Seoul bukan lah hal yang mudah. Mengingat profesi konselor hanya dianggap sebagai media curhatan para mahasiswa yang selalu berputar di kisah cinta.
Tapi aku mencintai profesi dan bakatku. Aku suka saat para mahasiswa labil itu datang dan bercerita tentang masalah yang mereka alami. Dengan itu aku bisa mengetahui kepribadian mereka yang beragam.
Hari ini, aku melakukan kerjaan sampingan ku. Bergabung di komunitas street dancer dan meninggalkan gelar profesor ku untuk sementara.
Mereka memanggilku JB, singkatan dari namaku, Jae Bum. Sudah cukup untuk menyamarkan identitasku sebagai profrsor psikologi di kampus elit tersebut.
Malam ini ada yang berbeda.
Kami berbincang di markas sambil menonton pertunjukan Dj Daniel, seorang DJ yang sedang naik daun sebulan ini.
Lalu seorang pria berkulit pucat dengan rambut putih itu datang ke atas panggung, melantunkan beratus-ratus kata yang diucapkan dalam waktu kurang dari dua menit.
" Siapa dia? " tanyaku pada Jackson yang sibuk dengan kekasihnya.
Jackson melirik ke arah panggung, lalu tersenyum simpul setelahnya. " Seksi bukan? "
Tch, sialan ini berusaha memancingku.
" Dia Agust D, Underground Rapper sekaligus sahabat Rap Monster. "
Kuanggukkan kepalaku sambil menatap penampilan pria kurus tersebut.
Brutal dan anarkis.
Pikirku melihat penampilannya di atas panggung. Mulutnya bergerak cepat seolah-olah memakan mikrofon di tangannya. Mata sipitnya terpejam menikmati rap yang di dominasi oleh kata kata kotor berupa umpatan.
Dan setelah ia selesai melakukan collab bersama DJ Daniel, barulah wajahnya terlihat jelas olehku.
Cuping telinga mengalami penurunan, pandangan kesulitan fokus, dan area hidung dan tulang pipi yang memerah.
" Dia mabuk. " seruku membuat Jackson memberikan atensinya pada pemuda itu.
" Yeah, saat aku bertemu dengannya tadi dia memang sedang dalam kondisi mabuk. " Jackson menjawab sambil bangkit berdiri dan pamit meninggalkanku sendiri.
Aku berjalan menuju meja bartender, menarik tempat duduk di samping Agust D.
Ia menatapku, lalu mendelik tajam.
Sebagai seorang konselor, aku cukup faham bahwa pemuda ini tidak nyaman dengan keberadaanku. Aku memesankan lemon untuknya, dan dia menolak dengan kasar.
Penasaran.
Aku sungguh tertarik dengan pria ini. Aku ingin meneliti kepribadiannya yang mungkin merupakan seorang tsundere. Ia menggigiti bibir bawahnya, sesekali melakukan jilatan kilat, dan kulihat bola matanya bergetar dan menutup lama sebelum kemudian terbuka lagi.
" Hai, penampilanmu keren. " ujarku basa-basi. Melihat kondisinya yang sekarang membuatku berfikir, apakah anak ini kecanduan sesuatu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Req your story!
Hayran KurguReq your pair, I'll make their story for ya! Yaoi only! And I'll make it rate M