3. Ingin berpisah

62 4 0
                                    

Darella dan Mikaella memerhatikan wajah Keanu yang ternyata berkali-kali lipat lebih tampan dengan seragam khas sekolah mereka. Dan mereka seperti sedang bermimpi rasanya ketika Keanu juga akan satu sekolah dengan mereka setelah satu rumah. Darella merasa lebih senang karena ia akan sekelas dengan Keanu. Ia sudah membuat rencana akan duduk dengan Keanu.

Julian berdehem membuat kedua putrinya sadar. "Mikaella, Darella cepat dimakan sarapannya. Jangan lihatin Keanu terus."

Kedua gadis itu terlonjak kaget mendengar ucapan ayah mereka. Ditambah lagi dengan Keanu yang mengangkat pandangannya. Darella tersenyum malu-malu sedangkan Mikaella sudah seperti tomat wajahnya sangking merahnya.

Ahh, she's so cute...

"Keanu, kamu bisa ngandarain mobil, kan?" ucap Julian.

"Bisa kok, om—pa."

"Kamu berangkat bareng mereka, ya?"

Demi Tuhan, kedua gadis itu jadi bertambah senang. Mereka berdua menahan nafas mereka. Namun, kedatangan orang membuat semuanya mengalihkan tatapannya pada orang itu.

"Non Mikaella, den Orlandonya nungguin di depan."

"Suruh masuk aja, bi. Aku lagi makan sarapan, gitu."

Pembantu rumah tangga bernana bi Ita itupun menjalani perintah Mikaella.

"Kamu masih pacaran sama Keanu—eh maksud papa Orlando."

Apa coba pake salah-salah ngomong gitu? Kan jadi baper. Eh, kok jadi baper sih? Apa hubungannya?

"Ya masih lah, pa." Mikaella melirik Keanu yang masih dengan santai memakan sarapannya dan tatapannya pun biasa. Lalu Mikaella medesah malas.

Emangnya lo mau dia kayak mana? Cemburu? Ih, apaan sih Mikaella?! Pikiran lo itu absurd banget tau gak...

Bi Ita kembali datang. "Non, den Orlandonya gak mau masuk. Dia nunggu di depan aja katanya."

Mikaella langsung berpikir bahwa itu adalah sinyal kalau Orlando tidak mau menunggu berlama-lama.

"Mmm...pa, kayaknya aku duluan aja d..."

"Iya, duluan aja gak papa. Kasian Orlando udah nunggu."

Itu bukan suara papanya namun suara Darella yang memotong ucapannya. Entah kenapa, Mikaella jadi panas sendiri. Ia tahu apa maksud Darella. Ia tidak mau ada pengganggu nanti. Dalam arti lain, ia hanya ingin berangkat berdua dengan Keanu. Huft.

"Yaudah, hati-hati. Kasih salam papa sama Orlando."

Mikaella hanya mengangguk. Lalu tatapannya jatuh pada Keanu yang terlihat biasa-biasa saja. Dan itu menambah kekesalan Mikaella.

Memangnya kali ini lo mau dia kayak mana? Kesel karena cemburu? Ngarep deh lo, Mikaella...

Entah itu suara dari mana, tapi ia sangat membenci kata-kata yang keluar di otaknya. Setelah berpamitan dengan papanya, ia langsung pergi.

Orlando ternyata sedang menunggunya di dalam mobil yang terparkir cantik di halaman rumahnya yang besar. Mikaella langsung masuk ke kursi penumpang di sebelah Orlando.

FEELINGLESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang