Chapter 12

638 41 0
                                    

"Ohayou jidat" sapa Ino

"Apa!?"

"Yah, kan jidatmu lebar" jawab Ino santai

"Ohayou mo Ino-pig" ketus Sakura

"Apa kau bilang" teriak Ino

"Heh berisik"

"Kau gemuk jadi ya ku panggil babi" jelas Sakura

"Aih sahabat macam apa kau itu"

"Sakura, kau dipanggil Sasori danna, un" ucap Deidara yang tiba tiba muncul

"Apa, ku rasa aku gak punya urusan lagi deh sama dia. Apa dia lupa perjanjian kami" omel Sakura

"Aku juga gak tau Saku, dia hanya minta aku buat manggil kamu, un" jelas Deidara

"Ya udah, dimana dia"

"Diatap, un" ucap Deidara lalu pergi

"Pig, aku pergi dulu ya" ucap Sakura lalu meninggalkan Ino yang teriak teriak(?)

Sesampainya Sakura diatap ia menatap tajam sosok pria yang ada dihadapannya

"Ada apa kau memanggil ku, senpai" ketus Sakura

"Kau serius gak mau kenal aku lagi"

"Seperti perjanjian, senpai, semuanya udah selesai"

"Apa kejadian kemarin gak bisa buat kamu berubah fikiran"

"Maksud kamu masalah kita harus tetap ada" ucap Sakura kesal

"Bukan, bukan itu. Gimana kalo berteman" usul Sasori

"Berteman" beo Sakura

"Yah berteman"

"Ah baiklah, senpai"

"Gak usah panggil dengan senpai, aku gak biasa dengar kamu panggil aku kayak gitu biasanya kamu panggil aku dengan nama ku aja jadi begitu lebih baik" ucap Sasori panjang lebar

"Hah baiklah tuan Sasori"

"Cherry" panggil Sasori

"Hm?" Sakura menaikkan sebelah alisnya

"Apa kau melupakan seseorang dari masalalumu"

"Yah, aku melupakan ciri cirinya, namanya melupakan wajahnya warna rambutnya aku melupakan semuanya" jawab Sakura

"Bagaimana bisa"

"Yah tentu saja aku pergi dari Konoha ke Suna, selama setahun sahabat dan saudara ku selalu membicarakan tentang dia. Tapi setelah tahun kedua kepergiannya mereka udah gak membicarakan tentang dia dan malah udah lupa dan sedikit demi sedikit fikiran ku hanya pada sahabat dan keluarga aku menyayangi mereka" jelas Sakura

"Apa yang akan kau lakukan jika aku mengatakan aku adalah seseorang dari masalalmu" tanya Sasori

"Ah, yang benar saja kalau dia adalah kau. Tapi, jika kau mengaku bahwa dia adalah kau aku akan sangat membencimu"

"Kenapa"

"Karna dia udah ninggalin aku"

"Kalau ada alasan yang jelas dia ninggalin kamu, apa kamu masih membencinya"

"Yah aku gak tau, ini semua membuat aku bingung" gumam Sakura

"Apa menurutmu kita pernah bertemu sebelumnya. Sebelum kejadian tabrakan itu?" tanya Sasori

"Kenapa kamu tanya itu"

"Jawab aja"

"Sepertinya pernah" gumam Sakura, dia menatap Sasori dan Sasori juga menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan dan mereka berpaling menatap pemandangan dari atap

Tanpa mereka sadari sepasang manik memperhatikan mereka lebih tepatnya Sakura dengan tatapan tajam

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tbc....






Vote

Heart√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang