5

2.6K 61 2
                                    


Ditaman kampus Anak anak jalanan sedang mengobrol membicarakan masalah Willy yang diminta babeh untuk secepatnya menikahi Nadin yang ternyata hamil.

"Wil lo seriusan di suruh nikahin Nadin??" tanya Okky.

"Iya ky, Nadin hamil sama Fadli dan gue di suruh nikahin Nadin karena Fadli pindah ke luar negeri"

"Tapi kan bukan lo yang ngahamilin Nadin Wil"

"ya mungkin dengan cara ini lo sama Nadin bisa bersatu dan menjadi sebuah keluarga yang samawa nantinya"

"Tapi Nadin gak Cinta sama gue ky, dia cuma Cinta sama Fadli kalaupun dia mau nikah sama gue ya itu semua karena terpaksa bukan atas keinginannya sendiri"

"Sabar Wil, gue yakin ko cepat atau lambat Nadin pasti bakalan Cinta sama lo, percaya deh!"

"Amiin thank you ya gays!"

Willy merasa lebih baik saat di nasehati oleh sahabat sahabatnya. Mereka memang mempunyai solidaritas tinggi dalam urusan persahabatan.

"Heh!!! Mana Mondy?!!!" gebrak Bella yang baru datang ke kampus.

"Wey nenek sihir mau lo apa sih?? Main gebrak gebrak aja!!"

"Tau nih, emang nya mau ngapain lo nanyain Mondy?!" tanya Haikal.

"Gue gak terima ya kalo Mondy sama Raya nikah!!"

"Tapi sayangnya mereka udah SAH jadi suami istri, mau apa lo sekarang?!!" jawab Iyan.

"Sekarang bilang sama gue Raya sama Mondy dimana?!!"

"Bukan urusan lo mereka mau dimana?!!!"

"Mendingan lo cabut deh sekarang!! Gue eneuk liat muka lo bawaannya pengen muntah"

"Awas ya gue bakalan bikin perhitungan sama kalian semua! Dan satu lagi gue gak akan ngebiarin Mondy dan Raya bahagia"

"Dan lo juga harus inget bell, kita gak akan ngebiarin lo ngerusak rumah tangga Raya dan Mondy!! Ngerti lo!!"

"Cabut sana!! Sebelum gue laporin lo ke polisi lagi"

Bella langsung pergi meninggalkan mereka semua dengan kekesalan. Anak AJ segera bubar mereka masuk ke kelasnya. Sementara itu Alea mengurung diri dikamarnya saat sampai rumah, dia masih sedih atas meninggalnya sang papah tercinta yang sangat dia sayangi.

"Kenapa papah pergi secepat ini pah?? Kenapa papah ninggalin Alea disaat Alea lagi berjuang mewujudkan apa yang menjadi keinginan papah selama ini, maafin Alea ya pah Alea belum bisa bikin papah bangga, belum bisa bikin papah bahagia tapi Alea janji Alea akan terus berjuang untuk menjadi seorang dokter seperti keinginan papah"

Air mata Alea menetes membasahi foto keluarga yang di genggam nya. Alea memang sangat dekat dengan papahnya, karena banyak hal yang dia dapat saat bersama sang papah.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk!" ucap Alea.

"Permisi non, ini bibi teh buatin makanan buat non! Dimakan atuh ya non"

"Taro aja disitu bi, makasih"

"Non, bibi teh turut berduka cita ya atas meninggalnya papah non Alea, semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah swt"

"Amiin, makasih ya bi atas doanya"

"Ya sudah kalo begitu bibi permisi keluar dulu ya non"

"Iyah bi"

Bi irah keluar dari kamar Alea, saat ini hatinya benar benar sedang hancur sampai panggilan dari Ivan pun di biarkannya.

"Woyy, lo kenapa sih Van?? Gelisah gitu?" tanya Okky.

"Tau nih kaya abis kena musibah aja lo"

"Gue lagi mikirin Alea"

"Ya ampun, kan waktu di Bandung lo bareng bareng terus sama dia masa iya sekarang mikirin dia lagi"

"Masalahnya Bokapnya Alea itu meninggal sehari sebelum Raya dan Mondy"

"Inalillahi wainailaihi rojiiun!"

"Lo serius Van?" tanya Haikal.

"Iya gue serius kal dan Alea baru ngasih tau gue kemarin"

"Jadi selama di Bandung dia memendam kesedihannya sendiri, karena dia gak mau ngerusak suasana di hari pernikahan Raya dan Mondy" jelas Iyan.

"Cewek lo bener bener hebat Van, dia rela mengorbankan perasaannya" puji Zacky.

"Tapi sekarang dia gak ngangkat telepon dari gue, gue khawatir sama dia"

"Udah lo tenang aja Van, gue yakin Alea butuh sendiri dulu jadi lo harus bisa ngertiin dia"

"Okky bener Van, lo yang sabar ya"

Ivan mengerti yang dimaksud teman temannya. Mungkin Alea memang butuh waktu untuk sendiri dulu. Karena walau bagaimana pun dia baru saja kehilangan sosok yang sangat dia sayangi dan dia hormati.

Dikantor Boy melakukan beberapa meeting penting dengan beberapa client yang sangat memiliki pengaruh besar untuk perusahaannya.

Kriiiinnggg kriiingg kriinngg
(Anggap aja suara handphone berdering)

"Hallo Asalamualaikum bi, ada apa bi?"

"Walaikumsalam aden, hampura pisan atuh ya den bibi teh ganggu aden lagi kerja"

"Enggak ko bi, emangnya ada apa bi ko kayanya bibi panik gitu?"

"Iya den bibi teh meni bingung pisan harus gimana, itu non Alea teh gak mau makan den dari tadi pagi bibi udah masakin makanan kesukaan nya juga tapi engga di makan, gimana atuh den? Bibi khawatir takutnya non Alea teh sakit lagi"

"Ouh gitu ya bi, ya udah bibi tenang aja ya nanti Boy coba telepon Ivan, barang kali kalo sama Ivan Alea mau makan"

"Iya atuh den, hapunteun pisan atuh ya bibi teh jadi ganggu aden begini"

"Iya gak papa bi, ya udah kalo gitu Boy telepon Ivan dulu ya bibi jagain Alea aja"

"Iya atuh den pasti bibi jagain"

"Ya udah kalo gitu, Asalamualaikum"

"Walaikumsalam aden"

Tidak menunggu waktu lama Boy langsung menelpon Ivan karena cuma Ivan yang bisa membujuk Alea saat ini.

"Hallo Asalamualaikum Boy"

"Walaikumsalam, Van lo lagi dimana??"

"Gue dikampus nih Boy baru mau pulang, ada apa Boy?"

"Gini Van gue minta tolong banget sama lo, lo ke rumah ya temuin Alea soalnya tadi bi irah nelpon katanya Alea gak mau makan dari pagi"

"Ya ampun kebiasaan banget sih dia ya udah sekarang gue langsung ke rumah lo Boy"

"Thank you ya Van, sorry banget nih gue ngerepotin lo"

"Santai aja Boy lagian kan ini udah kewajiban gue sebagai pacar Alea dan gue seneng kalo lo percaya sama gue"

"Ok kalo gitu, nanti kalo ada apa apa kabarin ya gue mau lanjut meeting Asalamualaikum"

"Ok Boy, walaikumsalam"

Hay hay hay sorry ya baru update cerita nya 😃 sorry juga kalo feel nya gak dapet akunya lagi sakit jadi agak gimana gitu 😂😂 maaf ya.

Happy reading 💕

Anak Jalanan Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang