71

1.6K 55 14
                                    


Waktu menunjukan pukul 03:00 Dini hari, Mondy keluar dari ruangan Raya dengan melihat sekitarnya di samping kanan terlihat sang mamah dan Abah tengah tertidur, Mondy langsung berjalan keluar dan mendapati teman temannya yang juga tengah tertidur. Mondy berusaha untuk tidak membuat mereka bangun dia berjalan secara perlahan hingga sampai di parkiran motor. Dia bergegas pergi mengendarai motornya.

"Mondy??" Ujar Boy saat selesai melaksanakan sholat tahajud.

"Mau kemana dia?? Jangan jangan..?" Boy langsung bergegas mengejar Mondy dengan mengemudikan motornya.

Sebenarnya apa yang ingin dilakukan Mondy hingga dia tak ingin teman teman nya ikut terlibat. Boy yang mengikuti Mondy sangat cemas karena dia takut kalo Mondy akan berbuat nekad untuk masuk ke markas penjahat dimana Queen berada.

Mondy masuk ke sebuah bangunan tua yang merupakan markas dari penjahat yang sudah menculik anaknya, Queenera.

Prook!! Prookk!! Prook!!

Mondy mendengar suara tepuk tangan saat dia masuk ke markas itu ternyata setiap sudut ruangan disana sudah di penuhi oleh para penjahat. Sangat licik.

"Berani banget lo dateng kesini sendiri!" ujar boz penjahat tersebut.

"Meskipun gue dateng sendiri tapi gue gak takut ngelawan kalian semua!! Ayo maju jangan jadi pengecut kalian!!"

"Wah sepertinya dia nantangin kita nih boz, apa perlu kita habisin dia"

"Seraaanngg!!"

Perkelahian pun tak bisa terhindar kan lagi, Mondy yang sendirian melawan banyak nya penjahat masih bisa bersikap tenang, namun semakin lama Mondy pun semakin lemah dan tak sanggup menahan serangan serta pukulan dari mereka.

"Gimana?? Masih mau lagi??! Gue saranin lo mending nyerah aja, karena kalo lo masih tetap melawan kita lo bakalan mati disini!! Hari ini juga!!"

"Gue gak takut mati!! Demi anak gue apapun akan gue lakuin termasuk melawan kematian sekalipun!!"

Sementara itu diruang rawat, Raya seperti mendapatkan ikatan batin dengan Mondy. Tangannya mencoba bergerak dan mulutnya seperti ingin mengatakan sesuatu. Mungkinkah Raya bisa merasakan bahwa saat ini Mondy dan Queen dalam bahaya.

"Dok, pasien sepertinya mulai sadar dia sudah mulai menggerakan tangannya bahkan dia sempat mengucapkan sebuah nama dok"

"Oh ya, coba kita periksa"

Alea memeriksa keadaan Raya, banyak perubahan yang ditunjukan Raya, apakah dia akan segera sadar dari komanya?.

"Mo.. N... Dy... "

"Dok pasien kembali mengatakan sesuatu"

"Iyah, dia mengucapkan nama Mondy suaminya"

"Lalu apa yang harus kita lakukan dok?? Apa kita harus memberitau suaminya??"

"Harusnya sih dia ada disini tapi dari tadi saya tidak melihat Mondy, coba tolong suster tanyakan pada kedua orang tuanya"

"Baik dok, permisi!"

Suster tersebut langsung menanyakan pada Rengganis dan Abah namun mereka sama sekali tidak tau Mondy dimana. Bahkan Alea sempat membicarakan tentang kondisi Raya yang tiba tiba saja berangsur membaik.

"Ivan!! Bangun!!" Alea membangunkan Ivan saat waktu menunjukan pukul 06:00.

"Sayang?? Ada apa?? Kamu ko kebingungan gitu??" tanya Ivan.

"Gimana aku gak kebingungan Mondy sama Boy gak ada mereka pergi 2 jam yang lalu, aku udah coba hubungi Reva tapi Boy gak ada di rumah juga!!"

"Gays bangun gays!! Boy sama Mondy gak ada!!" teriak Ivan pada teman temannya yang lain.

Anak Jalanan Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang