6

1.6K 161 14
                                    

"Heechul!??"

Mata Leeteuk tak lepas memandang dua orang itu yang kini terlihat tengah memesan sesuatu. Hingga pria itu membawakan makanan diikuti dengan sang wanita yang menarik kursi agar pria itu bisa duduk berhadapan dengannya.

Leeteuk mencengkram gagang kursi yang ia duduki. Kenapa? Bukankah Heechul bilang dia tidak mempunyai kekasih? Dan kenapa juga rasanya dia tidak suka melihat Heechul bersama seorang wanita? Bukankah Heechul juga seorang pria normal yang berhak berkencan dengan wanita? Sama seperti dirinya. Bahkan dia juga berjanji kepada dirinya sendiri kalau Heechul lah orang pertama yang akan dia kenalkan kepada kekasih hatinya suatu hari nanti. Tapi kenapa dia merasa cemburu ketika melihat Heechul bersama dengan seorang wanita?

Dengan perasaan yang kacau, Leeteuk menyambar tas nya lalu pergi meninggalkan caffe itu dengan cepat. Hari yang tadinya menyenangkan dengan cepat berubah menjadi hari yang buruk baginya.

~~~

Leeteuk merebahkan badannya dikasur miliknya, matanya menatap langit-langit kamarnya. Pikirannya tidak bisa lepas dari Heechul.

Kenapa? Kenapa dia jadi seperti ini? Apa dia benar-benar jatuh cinta pada Heechul?

Dering ponselnya menyadarkan Leeteuk dari lamunannya, dia bangkit dari ranjangnya dan mengambil ponselnya yang tergelatak diatas meja kamarnya.

"Heechul?" Gumamnya

Ntah kenapa Leeteuk merasa marah sekarang. Dia bahkan rasanya tidak ingin lagi melihat wajah Heechul. Pria itu berbohong padanya. Tapi dia juga tidak tau alasan dibalik rasa amarahnya kepada Heechul. Dia marah karna Heechul tidak mengenalkan wanita itu padanya, atau dia marah karna kenyataannya Heechul sudah memiliki kekasih?

Leeteuk membiarkan ponselnya terus berdering, dia sedang tidak ingin berbicara dengan Heechul sekarang. Pria itu benar-benar membuat dirinya tak mengerti dirinya sendiri. Leeteuk merasakan dirinya terhipnotis dengan semua yang diberikan Heechul padanya.

****

Leeteuk datang ke kantor dengan wajah yang gusar pagi ini. Bahkan kantung matanya sangat jelas terlihat. Itu karna efek dia tidak bisa tidur semalaman karna memikirkan Heechul.

Percayalah, hanya pria itu yang mampu membuat Leeteuk seperti ini.

"Park Jungsoo.."

Leeteuk mengalihkan pandangannya ke depan saat Madam Vanessa datang menemuinya.

"Ya? Ada apa madam?

"Park Jungso.. dokumen yang kem- oh my god!!"

Madam Vanessa berlari kecil mendekati Leeteuk, dia memegang kedua pipi Leeteuk dan menatapnya.

"Apa yang terjadi padamu? Apa kau sakit? Wajahmu terlihat tidak sehat.."

Ya ya.. bukan menjadi rahasia lagi, dari gerak geriknya saja sepertinya Madam Vanessa menyukai dirinya. Memang sulit mempunyai wajah yang tampan pikirnya.

"Ah.. aku tidak apa-apa madam. Ada apa madam kemari?"

"No.. no.. kau sepertinya sedang sakit. Aku memberikanmu izin untuk pulang lebih awal, Jungsoo. Istirahatlah dirumahmu sampai keadaanmu membaik,"

Madam Vanessa menggelus kedua pipi Leeteuk lalu pergi meninggalkannya.

Saat Leeteuk hendak bangkit dari kursinya, tiba-tiba ponselnya kembali berdering. Dia mengambil ponselnya, terlihat ada sebuah pesan disana. Leeteukpun membuka pesan itu,

Heechullie

Park Jungsoo. Kau dimana? Kenapa dari semalam kau tidak mengangkat telfonku?

Leeteuk melipat bibirnya kedalam. Semalam memang ponselnya beberapa kali berdering, karna Heechul terus menghubunginya. Tapi tidak satupun dari panggilan itu Leeteuk mengangkatnya. Dia masih merasa kesal dengan Heechul. Bahkan sekarang dia berfikir ingin menjauhi Heechul. Leeteuk menghela nafasnya lalu membalas pesan Heechul.

Heechullie

Park Jungsoo. Kau dimana? Kenapa dari semalam kau tidak mengangkat telfonku?

Mulai sekarang, kau tak perlu menghubungiku lagi, Heechul.


Leeteuk mematikan ponselnya, lalu memasukkan kedalam kantung celananya. Dia merapihkan barang-barangnya dan segera pergi meninggalkan kantor masih dengan perasaan yang campur aduk.

My Client✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang