"Jam berapa ini? Lo baru banget dari stasiun langsung ke sini?" Suara vokal teman satu kerjanya itu berhasil diabaikan olehnya.
Dengan buru-buru ia mengikat rambutnya tinggi-tinggi. Ia mengambil peralatan mandinya dan langsung menghilang dari balik pintu kamar mandi.
"Wah! Lo kenekatan ya, Kay!" omelnya karena tidak mendapatkan tanggapan dari Kayla.
"Berisik lo! Sana ke depan!" balasnya dari dalam kamar mandi.
Perempuan itu bernama, Kayla Tabita Salsabila. Seorang perempuan berusia dua puluh empat tahun yang punya hobi traveling.
Gadis cantik dengan dua kepribadian ini, selain menekuni hobinya, Kayla adalah seorang mahasiswa terbaik di kampus Taruna Atmaja. Di sela waktunya ia juga adalah barista di Despresso Coffee, sebuah kedai kopi di bilangan Jakarta yang sudah tersebar di seluruh daerah Indonesia.
Entah sudah berapa tahun Kayla menghabiskan sisa waktunya bekerja di kedai kopi itu selain kuliah. Perempuan itu memang selalu punya cara tersendiri untuk menghasilkan uang tambahan. Terlebih demi menyalurkan hasrat ingin pergi yang ada di dalam dirinya.
Hidup sebatang kara di Jakarta tidak membuat Kayla akhirnya menyerah pada keadaan. Beruntungnya ia memiliki Aksara Jenggala, seorang lelaki yang sudah diakui Kayla sebagai sahabatnya, yang selalu ada di sampingnya.
[Di mana lo? Balik dari Jogja langsung kerja?]
Seulas senyum terbit di wajah Kayla saat ia menerima pesan itu. Memilih untuk tak langsung menjawabnya, Kayla lantas berganti pakaian kerja usai menyelesaikan ritual mandinya.
Tidak ada pacar atau bahkan calon suami dalam kamus hidupnya meskipun usianya kini sudah menginjak usia matang. Ada kekecewaan yang mendalam saat pada akhirnya ia harus kecewa dengan mantan pacarnya—empat tahun yang lalu.
Ketika ia benar-benar dibuat jatuh cinta oleh seorang lelaki, nyatanya cinta pertamanya itu justru malah berselingkuh dengan wanita lain.
Fixed! Kayla sudah tidak pernah percaya lagi dengan lelaki kecuali, ayahnya dan Aksara.
"Lho Kay kapan datangnya lo? Bukannya lo pergi ke Jogja ya?" tanya salah satu rekan kerjanya. "Mana nih oleh-olehnya?"
"Eh kok lo tau?" tanya Kayla berpura-pura terkejut.
"Hish, siapa yang nggak tau kalau lo hobi plesiran, coba?"
Kayla memicingkan matanya heran ke arah Siska, perempuan itu adalah teman kerjanya selain Puspa. Namun mereka tidak terlalu akrab.
"Gue duluan ya," ujar Kayla kemudian. Membuat Siksa memberengut karena apa yang ia inginkan tidak dihiraukan oleh Kayla.
"Kasih uang saku kagak, sekarang minta oleh-oleh! Siapa lo!" gerutunya.
Kayla memang jarang sekali membeli oleh-oleh. Kecuali ada sesuatu yang jarang ia temukan di Ibu kota. Baginya pulang dengan selamat dan tanpa mengeluarkan banyak biaya adalah yang paling utama.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Traveler's Diary
RomanceKayla Tabita Salsabila, seorang perempuan yang selalu suka dengan kopi dan traveling. Pada pertemuannya dengan Aksara Jenggala-seorang lelaki tampan, dan terkenal playboy membuat Kayla pada akhirnya bersahabat dengannya. Jatuh cinta kepada Aksara Je...