"Anak kamu itu anak pembawa sial!" sengalnya dengan emosi.
Teriakan seorang wanita yang terdengar memekakkan telinga itu, seketika membuat jantung Kayla terlonjak hebat
“Sekarang, kamu mau pilih aku atau anak sialmu itu. Aku nggak sudi jika harus hidup dengan dia, Mas!" tambahnya semakin geram.
"Dia juga anakku, Mella. Dia darah dagingku dan sekarang kamu adalah istriku. Jadi dia juga anakmu sekarang.”
"Dia anak kamu. Bukan anakku, Mas!” salak Mella emosi.
"Lalu kamu mau gimana sekarang?”
"Usir dia dari sini. Atau kalau kamu nggak mau melakukannya, biarkan aku yang angkat kaki dari rumah ini," ujar Mella kemudian meninggalkan suaminya.
“Lagi mikirin apa?”
Suara vokal Aksara sontak membuat Kayla lantas mengerjap. Perempuan itu dengan cepat menghapus jejak-jejak air mata yang sempat membasahi wajah cantiknya, baru detik selanjutnya Kayla menolehkan wajahnya ke arah sumber suara.
“Sejak kapan lo di situ?” tanya perempuan itu memastikan.
“Kenapa? Lo takut ketahuan habis nangis sama gue?” kelakar lelaki itu.
Kayla mengulas senyuman kecil.
“Dasar cengeng!” sindir lelaki itu sembari mengangsurkan secangkir kopi ke arah Kayla.
Di dalam hidup Aksara, hanya ada dua wanita yang sangat berarti untuknya. Pertama adalah mamanya, yang kedua adalah Kayla. Satu-satunya yang tidak ingin dilihat dari kedua wanita itu adalah tangisan sedih mereka. Aksara benar-benar membencinya.
“Thanks,” gumam perempuan itu pelan.
“Bukan lo banget tau, nggak. Kayla yang gue kenal nggak secengeng ini,” ujar Aksara ikut melemparkan tatapannya ke depan.
“Gue juga manusia biasa kali, Sa. Nggak tiap hari juga kok gue kepikiran,” sanggah Kayla tak terima.
“Kangen sama bokap lo, ya?” tembak Aksara tepat sasaran.
Kayla tidak menjawabnya. Perempuan itu menghela napas panjang, mencoba menghalau rasa sesak yang kembali hadir sekaligus terasa menghimpit dadanya hingga menyesakkan.
Aksara lantas menolehkan badannya sehingga kini ia menghadap ke arah sahabatnya.
“Kay…”
“Hem?” Kayla menyesap kopinya demi mengalihkan rasa sesaknya, tetapi gagal.
Meskipun sekuat apa Kayla mencoba menutupi keinginannya agar tidak menangis, Aksara tahu kalau menangis bisa membuat Kayla merasa lega. Maka, lelaki itu meraih cangkir yang semula ada di tangan Kayla. Detik berikutnya, Aksara sudah menariknya ke dalam pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Traveler's Diary
RomanceKayla Tabita Salsabila, seorang perempuan yang selalu suka dengan kopi dan traveling. Pada pertemuannya dengan Aksara Jenggala-seorang lelaki tampan, dan terkenal playboy membuat Kayla pada akhirnya bersahabat dengannya. Jatuh cinta kepada Aksara Je...