2. Aksara Jenggala

1.5K 85 14
                                    

"Sa, project yang kemarin ditawarin Pak Yono nggak lo ambil? Lumayan loh duitnya gede

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sa, project yang kemarin ditawarin Pak Yono nggak lo ambil? Lumayan loh duitnya gede. Lo nggak mau join? Gue kemungkinan bakalan join, sih." Suara vokal Tito, salah satu senior di kampusnya, membuat Aksara membuatnya menoleh.

"Belum gue jawab, Bang. Kayaknya nggak deh. Gue lagi mau fokus ujian. Buat Bang Tito aja udah. Lumayan buat modal kawin, kan?" jawab Aksara kembali menoleh pada layar laptopnya.

"Fokus apaan. Pacaran mulu lo yang ada! Nah itu lo tau bisa dipakai modal buat kawin. Udah lah terima aja."

Aksara terkekeh. "Iye, Bang Tito dulu maksudnya yang kawin. Gue mah belakangan nunggu jodohnya."

"Halah, itu cewek-cewek lo yang udah kayak sempak gantinya, mau lo ke manain?"

"Anjir Bang! Masa cewek lo samain kayak sempak sih?"

Tito terkekeh. "Habisnya lo kan gitu. Gonta-ganti cewek udah macam kayak ganti sempak. Mana tiap yang gue lihat pasti beda sama yang kemarin pula!"

"Sialan! Kapan sih, Bang gue begitu? Mereka kali yang ngebet sama gue?" ujar Aksara percaya diri.

Sementara Tito mendecak pelan. "Iya, iya, yang ganteng!"

Aksara lantas tergelak. "Udah, Abang aja yang ambil project-nya. Nanti habis gue ujian, gue pikir-pikir lagi deh!"

"Sebenarnya project ini project santai sih, Sa. Kan ini musim liburan juga. Jadi sebenarnya nggak ganggu jadwal kuliah lo," kelakar Tito gemas, masih usaha membujuk Aksara agar mau bergabung dengan project yang akan digarapnya.

Sementara Aksara hanya terkekeh. "Liburan ini gue mau balik ke Bali dulu. Bokap sama nyokap udah ngomel mulu."

Tito terkekeh. "Dasar anak mami lo!" guraunya kemudian.

Selama tinggal di Jakarta, tidak ada satupun dari mereka yang mengetahui kalau Aksara Jenggala adalah salah satu anak dari orang kaya, kecuali Kayla. Entah mengapa ia merasa tidak perlu membagikan informasi yang tidak penting itu.

"Baru juga diomongin, Sa." Aksara lantas menoleh ke arah Tito. "Cewek lo tuh!" Pria yang usianya di atas Aksara dua tahun itu mengedikkan dagunya ke arah perempuan bertubuh tinggi semampai bak model, yang kini berjalan ke arahnya.

Aksara mendengus pelan. Baru saja semalam mereka bertengkar hanya karena masalah tidak penting, dan bisa-bisanya kini perempuan itu bersikap seolah tidak ada apa-apa.

"Gue duluan, Bang!" kata Aksara meninggalkan Tito begitu saja. Awalnya Tito mengira kalau Aksara akan menghampiri pacarnya, namun sepertinya yang terjadi justru sebaliknya. Namun Tito memilih untuk tidak mengacuhkannya.

Siapa yang tidak mengenal Aksara Jenggala?

Seorang pria tampan dan populer di kalangan kampus Taruna Atmaja generasi kedua setelah Kaesang Atmaja.

The Traveler's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang