"Lo dimana sih, Sa? Gue sama Puspa udah di bandara ini! Awas aja lo telat!" sengal Kayla pagi itu. Kayla berkacak pinggang dengan satu tangannya menggenggam ponsel di telinganya. Mendadak rasa kesal menyelimutinya, lantaran untuk pertama kalinya sahabatnya itu terlambat datang ke bandara.
"Bawel banget sih lo! Nggak sabar pengen ketemu sama gue, ya?" goda lelaki itu di seberang sana.
"Bangun Aksara Jenggala! Buruan deh nggak usah pakai babibu! Gue sama Puspa udah nungguin lo sampai karatan, nih!" omel Kayla sekali lagi, kemudian memutuskan sambungan teleponnya dengan Aksara.
Kayla mendengus kesal usai berbicara dengan Aksara di seberang sana.
"Kenapa sih Kay? Nggak bisa ya nggak usah ngomel sama Aksara? Baru juga jam segini, kan?" Puspa lantas menyentuh lengan Kayla untuk menenangkannya.
"Gimana gue nggak ngomel mulu coba, kalau Aksara aja molor begini? Bikin males, kan? Padahal biasanya dia jarang banget telat," sungut Kayla mulai terpancing emosinya lagi.
Puspa tertawa kecil. "Palingan bentar lagi—" Perempuan itu tersenyum. "—tuh dia!" tunjuk Puspa saat matanya menangkap sosok lelaki tampan dengan gaya khasnya Aksara.
Kayla lantas menoleh dengan cepat. Matanya melotot tajam ke arah Aksara yang terlihat tidak punya rasa bersalah sedikitpun kepadanya.
"Senang lo ya bikin gue panik?" salak perempuan itu marah, kedua tangannya bersedekap ke depan.
"Ya ampun, Kay? Lo kalau kangen sama gue kok imut banget sih?" kata Aksara mengalihkan topik pembicaraannya kali ini.
Mata Kayla melebar sempurna. "Nggak usah lebay! Lo kali yang kangen sama gue?"
Aksara tertawa kecil sembari merentangkan kedua tangannya ke arah Kayla. "Kok tau lo? Sini peluk bentaran!" katanya dengan santai, mengabaikan Puspa yang sejak tadi menatap interaksi keduanya.
"Nggak usah cari kesempatan deh, Sa!" tampik Kayla saat ini.
Suasana bandara pagi itu sudah ramai dengan pengunjung atau lebih tepatnya tempat ini tidak pernah sepi dari orang yang ingin bepergian. Nyatanya kebanyakan orang justru lebih memilih transportasi udara katimbang transportasi lain yang dirasa memakan waktu yang cukup lama. Pun begitu dengan pilihan Kayla saat ini.
Bandara menjadi salah satu tempat favorit bagi Kayla. Dari tempat ini, ada banyak destinasi-destinasi yang berhasil dikunjunginya. Dari bandara, Kayla diantarkan menikmati indahnya sebagian dunia.
"Tumbenan banget sih lo telat, Sa?" ujar Puspa kemudian.
"Tadi ada kendala sedikit, Pa. Em, kalian udah yakin cutinya beneran di approved?"
"Ck! Jangan ngeraguin kemampuan gue soal ngerayu Mas Ben dong, Sa!" kelakar Kayla jumawa.
"Ya nggak usah songong juga, Calon Pacar!" sahut Aksara, tampak senang menggoda Kayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Traveler's Diary
RomanceKayla Tabita Salsabila, seorang perempuan yang selalu suka dengan kopi dan traveling. Pada pertemuannya dengan Aksara Jenggala-seorang lelaki tampan, dan terkenal playboy membuat Kayla pada akhirnya bersahabat dengannya. Jatuh cinta kepada Aksara Je...