15. Fakta Yang Sebenarnya

1K 57 13
                                    

Jika ada seseorang yang bertanya kepada Kayla sejauh apa perempuan ini mengenal sosok Aksara Jenggala, mungkin inilah saatnya perempuan itu tahu sebuah rahasia yang selama ini ingin sekali dikubur oleh lelaki itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika ada seseorang yang bertanya kepada Kayla sejauh apa perempuan ini mengenal sosok Aksara Jenggala, mungkin inilah saatnya perempuan itu tahu sebuah rahasia yang selama ini ingin sekali dikubur oleh lelaki itu.

Sebuah pukulan yang melayang tepat di wajah Dirgantara seketika membuat lelaki itu lantas tersungkur di lantai. Kayla memekik lantang, dan suaranya langsung menarik perhatian.

Aksara menarik kerah Dirgantara dengan tak sabaran, lalu mendaratkan pukulan demi pukulan dengan membabi buta.

"Bajingan!" geram Dirgantara tak terima.

Dirgantara baru saja ingin membalas pukulan Aksara, namun lagi-lagi ketidaksiapan lelaki itu membuatnya kalah satu telak.

Aksara sama sekali tidak menjeda pukulannya, hingga darah segar mengucur di sudut bibir lelaki itu.

Dirgantara yang tak terima lantas membalikkan posisinya. Aksara yang kini berada di bawahnya, membuat Dirgantara dengan mudahnya balas memukulnya.

"Lo udah ngerusak hidup keluarga gue. Dan sekarang lo mau ngerusak hidup gue! Lo harus mati, Bangsat!"

Kayla yang melihat apa yang tengah terjadi di hadapannya lantas berteriak histeris. "Sa! Please, Sa. Hentikan, Aksara!" teriak perempuan itu.

Kayla menutup mulutnya dengan kedua tangannya, mendadak rasa panik menyerangnya. Ia terus berteriak, meminta bantuan kepada siapa saja yang ada di belakangnya.

"Tolong! Pisahkan mereka! Mereka bisa mati."

Kayla menangis sejadi-jadinya. Pemandangan di mana Dirgantara dan Aksara saling melayangkan pukulan satu sama lain membuat perempuan itu ingin sekali memisahkan mereka, meskipun ada rasa takut yang kini membelenggunya.

"Sa! Please, Sa. Stop, Sa!" Kayla kembali meneriakinya. "Aksara, please! Gue mohon hentikan!"

Sampai saat dua petugas keamanan datang, mencoba memisahkan mereka dengan susah payah.

Aksara yang masih diliputi rasa emosi, masih saja menatap nyalang ke arah Dirgantara. Seolah ingin membunuh lelaki itu detik itu juga.

"Bangsat lo!"

Kayla yang tak lagi mampu membendung air matanya lantas berlari mendekati Aksara, lalu memeluk lelaki itu dengan erat.

"Sa! Please, gue mohon hentikan!" pinta perempuan itu dengan memohon.

Napas Aksara yang masih tak beraturan, terdengar begitu jelas oleh Kayla yang kini tengah memeluknya. Napasnya tersengal-sengal, mencoba menahan diri agar tak kembali menerjang Keparat itu.

"Please, Sa. Hentikan. Gue nggak mau lo kena masalah. Please…" pintanya masih sesenggukan.

Kayla kemudian membalikkan badan. Satu tangannya menggenggam tangan Aksara sementara matanya menatap ke arah Dirgantara yang tak kalah hancurnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Traveler's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang