Please vote before or after reading and leave the comment. Thank you for being a part of this story and Borahae💜
.
Terima kasih sudah menjadi pembaca yang jujur. Salam kenal yeorobun💜
.
“bahahahahahaha.“
“diam Kim Taehyung!”
“Jeon Jungkook matikan Game-mu!”
Bangtan Base. Sebuah markas dipuncak gedung apartemen blok O5 di Beyond Boulevard. Tempat berkumpul sekelompok anak muda yang tengah menghabiskan liburan musim panas mereka dalam pesta panjang dengan banyak soda dan makanan ringan. Oh jangan lupakan ratusan Game diantara mereka.
Ini sudah hari kesepuluh mereka berkumpul bersama. Namun tempat yang mereka tempati sudah seperti kapal pecah atau mungkin kandang babi. Kotor dan berantakan.
Jin—si Hyung tertua mengurut kepalanya pening. Dongsaeng-dongsaeng-nya memang tidak bisa diatur. Mereka bahkan tengah menggelepar disembarang tempat setelah lelah begadang lima hari untuk menamatkan game mereka.
Cuma Yoongi yang sedikitnya bisa diatur meski yang ia lakukan cuma tidur di kamar tanpa tau jika hari sudah berganti setiap waktunya.
Jin yang baru saja membereskan kekacauan yang ada—dibantu Hoseok yang sudah kembali tidur, membuka tv yang sudah lama tidak ia sentuh stastiun acaranya. Sejak kemarin hanya visual Game penuh warna yang memenuhinya. Dan sekarang ia ingin tau bagaimana dunia luar setelah seminggu lebih ia tinggalkan.
Breaking News!
Sebuah virus telah menyebar dibeberapa titik kota Seoul. Beberapa orang yang terinveksi virus ini membusuk dengan anggota badan yang perlahan dimakan ulat. Tapi setelah mereka dievakuasi untuk dimakamkan, mereka tiba-tiba saja bangun dan menyerang beberapa petugas yang turun tangan.
Dikatakan jika inveksi ini menyebar dalam hitungan detik. Seseorang yang terjangkit tiba-tiba akan mati menggelepar di sembarang tempat dengan tubuh yang perlahan membusuk lalu tidak lama kemudian akan kembali hidup dan menyerang manusia yang masih hidup untuk mereka makan.
Tercatat sudah seratus korban yang ada. Diharapkan kepada masyarakat, untuk tidak keluar dari rumah. Sediakan makanan untuk beberapa waktu kedepan dan juga mungkin beberapa alat perlindungan dan senjata. Pemerintah sedang mengusut kasus ini untuk ditindaklanjuti dan selama itu berlangsung diharapkan untuk tidak pergi keluar sendirian dan selalu sediakan alat perlindungan.
Jin mengerutkan dahinya heran. Rasanya kemarin tidak ada berita aneh seperti ini. Lagipula tidak mungkin virus seperti itu ada? Yang ia tau adanya zat adiktif seperti narkoba yang membuat beberapa tubuh manusia membusuk dan saling menyerang hanya untuk menyesap darah manusia yang mengandung zat adiktif yang sama. Mana bisa manusia hidup kembali setelah tubuhnya membusuk?
Ia tertawa tak habis pikir. Tapi persediaan makanan mereka sudah menipis. Mungkin membeli beberapa keperluan dan persiapan tidak ada salahnya untuk saat ini.
Jadi setelah ia mematikan tv, ia membangunkan Jungkook untuk diminta menemani.
Memanfaatkan kekuatan sang Magnae tidak ada salahnya kan untuk persiapan pertahanan?
{Bangtan Apocalypse}
“Hyung aku masih mengantuk aish..”
“diamlah Jungkook ini juga untuk kehidupanmu kedepan. Jangan mengeluh karena kau yang menghabiskan semua makanan kita kemarin.” Omel Jin.
Mereka sedang memilih beberapa makanan sekarang. Dan setelah dirasa cukup—menggunung—Jin beralih ketempat peralatan perkakas.
“Hyung.. Hyung..”
“apa Kook? Jangan berisik”
“Hyung itu apa?” tanya Jungkook yang sedari tadi melihat kearah luar jendela.
“apanya?”
“diluar jendela Hyung”
Jin menolehkan kepalanya malas. Namun didetik berikutnya ia melolot tidak percaya. Apa yang ada di tv tadi kini berada di depan matanya. Di apartemen seberang dimana seorang penjaga di-Lobby tiba-tiba diserang oleh seorang wanita muda.
Ia dengan cepat menarik Jungkook dan Troley belanjanya menuju kasir. Meminta sang penjaga untuk segera membungkus belanjaan mereka.
“bungkuskan ini cepat atau aku akan pergi tanpa membayar sama sekali?!” ancamnya dalam panik.
{Bangtan Apocalypse}
“Sebentar hyung, mungkin sebaiknya kita lewat tangga sebelah timur. Disana jarang dipakai sepertinya”
Mereka melangkahkan kakinya dalam rombongan. Ini hari ketiga mereka melakukan pelarian dari dalam gedung yang sudah menjadi salah satu bagian dari neraka. Saat wabah zombie sudah menyebar sampai ke pusat kota, mereka telah keluar dari sangkar setelah pertengkaran yang cukup panjang.
Hidup dan mati mereka digantungkan dalam kepercayaan satu sama lain. perjalanan dan rintangan sudah menunggu didepan mata.
Kriett!
Suara pintu berderit berbunyi. Jejak kaki dibalut sepatu bersol tebal berderap dalam keheningan. Saat mata mereka beradu pandang dengan mayat hidup wanita yang sedang menangis di sudut gelap tangga, disitulah perjalan mereka dimulai.
“bangun pemalas! Tarik urat-urat kaku kalian dan siapkan diri untuk Survive!” ucap Namjoon sambil menarik tongkat Baseball dari sisi ranselnya.
{Bangtan Apocalypse}
To be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtan Apocalypse • BTS ✔
FanfictionBangtan in Zombie Area. Bisakah mereka keluar, atau menjadi bagian dari mereka?